• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Keilahian Isa > Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?

Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?

14 September 2020 oleh Web Administrator 500 Komentar

Ketuhanan Isa masih menjadi perdebatan hingga saat ini bagi banyak agama. Ada yang berkata bahwa Isa merupakan Tuhan, nabi, atau manusia yang luar biasa. Apa yang Anda percayai tentang Isa? Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan oleh umat Nasrani? 

Pertanyaan itu membingungkan banyak Mukmin. Karena jika Isa bukan Tuhan, orang Nasrani salah menyembah Dia. Jawaban ini akan menolong kita mempunyai sikap yang benar kepada-Nya.

Mengapa Isa Al-Masih Disebut Tuhan? Perhatikan Keistimewaan-Nya

Ketika seseorang bertanya, Mukmin akan menjawab bahwa Isa adalah nabi atau utusan Allah, yang berarti hanyalah manusia. Hal ini karena Isa lahir di dunia sama seperti manusia pada umumnya. Apakah kisah hidup Isa hanya berhenti sampai di sini?

Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan, mari kita lihat apa yang tertulis mengenai Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Kitab Suci Injil:

A. Seputar Kelahiran Isa Al-Masih

  1. Isa berasal dari Roh Allah.
    • Al-quran menyatakan: “… Kami tiupkan ke dalamnya (Maryam) ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
    • Injil menyatakan: “Roh Kudus akan turun atasmu [Maryam] dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak [Isa] yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Lukas 1:35).
  2. Isa adalah perwujudan Firman Allah (Kalimatullah).
    • Al-Quran menyatakan: “Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah … kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam” (Qs 4:171).
    • Injil menyatakan: “Pada mulanya adalah Kalimatullah. Kalimatullah itu bersama-sama dengan Allah dan Kalimatullah itu adalah Allah” (Injil, Yohanes 1:1 parafrasa).
  3. Isa adalah pribadi yang suci (tidak berdosa).
    • Al-Quran menyatakan: “… aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
    • Injil menyatakan: “…di dalam Dia tidak ada dosa” (Injil, 1 Yohanes 3:5).
  4. Isa berkuasa atas setan.
    • Al-Quran menyatakan: Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, … kecuali Maryam dan anaknya” (Sahih Bukhari 1493).
    • Injil menyatakan: “Terang itu [Isa Al-Masih] bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Injil, Yohanes 1:5).
  5. Ada barokah Allah saat kelahiran Isa.
    • Al-Quran menyatakan: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan …” (Qs 19:33).
    • Injil menyatakan: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Injil, Lukas 2:14).
  6. Isa menjadi tanda Rahmat Allah bagi manusia.
    • Al-Quran menyatakan: “… Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami …” (Qs 19:21).
    • Injil menyatakan: “Allah mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih] ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil, Yohanes 3:17).

Isa memegang bumiB. Kualitas Kehidupan Isa Sebagai Tuhan

  1. Isa membawa ajaran kebenaran
    • Al-Quran menyatakan: “Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, tidaklah kamu berada di atas sesuatu (kebenaran) hingga kamu menegakkan Taurat dan Injil’” (Qs 5:68).
    • Injil menyatakan: “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Yohanes 14:6).
  2. Manusia harus mengimani Isa sebagai Tuhan.
    • Al-Quran menyatakan: “Dan tidak seorangpun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepada Isa …” (Qs 4:159).
    • Injil menyatakan: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus [Isa Al-Masih] dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31).
  3. Isa seperti Allah memiliki kuasa kehidupan.
    • Al-Quran menyatakan hanya Allah yang memiliki kuasa untuk menciptakan kehidupan. “… selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, …” (Qs 22:73). Namun Isa adalah satu-satunya di Al-Quran yang juga memiliki kuasa menciptakan kehidupan. “… aku (Isa) membangkitkan orang mati …” (Qs 3:49).
    • Injil menyatakan: “Akulah [Isa Al-Masih] kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati…Yesus berkata kepada Lazarus, “Bangkitlah!” Orang yang sudah empat hari mati itu bangkit” (Injil, Yohanes 11:25, 43-44 parafrasa).
  4. Isa berkuasa melakukan banyak mujizat.
    • Al-Quran menyatakan: “… Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu …” (Qs 3:49). Ayat lainnya menyatakan: “… aku menyembuhkan orang yang buta…” (Qs 3:49).
    • Injil menyatakan: “[Melalui Isa] orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Injil, Matius 11:5).
  5. Isa datang membawa terang.
    • Al-Quran menyatakan: “… Isa datang membawa terang, dia berkata: ‘sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat …’” (Qs 43:63).
    • Injil menyatakan: “Maka Yesus [Isa Al-Masih] berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Yohanes 8:12).
  6. Isa bangkit dari kematian.
    • Al-Quran menyatakan: “Kesejahteraan atas dirinya [Isa Al-Masih] … pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
    • Injil menyatakan: “Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan” (Injil, Kisah Para Rasul 13:34).
  7. Hanya Isa yang sekarang ini berada di sisi Allah.
    • Al-Quran menyatakan: “…Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” (Qs 4:158).
    • Injil menyatakan: “… setelah Ia [Isa Al-Masih] selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Ibrani 1:3).

C. Ramalan Mengenai Isa Di Akhir Zaman

  1. Isa terkemuka di dunia dan akhirat.
    • Al-Quran menyatakan: “… Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …” (Qs 3:45).
    • Injil menyatakan: “Yesus [Isa Al-Masih] … berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Matius 28:18).
  2. Allah meninggikan para pengikut Isa.
    • Al-Quran menyatakan: “Hai Isa … (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
    • Injil menyatakan: “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Injil, Yohanes 1:16).
  3. Muhammad mengakui Isa berkedudukan mulia (Maha Tinggi).
    • Al-Quran menyatakan: “Wahai Tuhan! Ampunilah saya (Muhammad)! Kasihanilah saya dan hubungkan saya dengan teman yang maha tinggi” (Sahih Bukhari 1573).
    • Injil menyatakan: “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Injil, Yohanes 1:16).
  4. Isa seperti Allah mengetahui mengenai kiamat.
    • Al-Quran menyatakan hanya Allah yang mengetahui kiamat. “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat “ (Qs 31:34). Namun Isa juga memiliki pengetahuan akan kiamat. “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).
    • Injil menyatakan: “Inilah wahyu Yesus Kristus [Isa Al-Masih]…supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi” (Injil, Wahyu 1:1).
  5. Isa sama seperti Allah adalah Hakim Adil.
    • Al-Quran menyatakan: “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Namun selain Allah, hanya Isa yang juga tertulis sebagai Hakim Adil. “… Isa, anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil” (Sahih Muslim 220).
    • Injil menyatakan: “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus [Isa Al-Masih]…” (Injil, 2 Korintus 5:10).
  6. Isa adalah Imam Besar.
    • Al-Quran menyatakan: “Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam” (Ibnu Majah).
    • Injil menyatakan: “Kristus [Isa Al-Masih] telah datang sebagai Imam Besar…” (Injil, Ibrani 9:11).

Dalam hal-hal di atas, umat Nasrani setuju dengan Al-Quran.

Mengapa Nabi Isa Dipanggil Yesus?

Sebelum lanjut, kita mau menjawab satu pertanyaan yang sering ditanya oleh para Mukmin. Mengapa Nabi Isa disebut Yesus? Apakah Isa dan Yesus dua orang yang berbeda? Bukan!

Perbedaannya hanya soal bahasa. Nama Isa asli adalah Yeshua. Ketika nama-Nya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, nama itu menjadi Isa. Ketika nama Yeshua diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, nama itu menjadi Yesus. 

Isa Al-Masih 100% Manusia, 100% Tuhan

Semua ini menjelaskan mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan . Ia adalah pribadi yang mulia. Inilah yang orang Nasrani nyatakan sebagai “100% Manusia, 100% Allah.”

Istilah ini menjelaskan bahwa Isa pada hakekatnya adalah Allah. Tetapi, Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Ia sepenuhnya Allah. Namun juga menjadi sepenuhnya manusia. Hal ini terkesan mustahil, namun bagi Allah tidak ada yang mustahil (Injil, Rasul Lukas 1:37).

Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 dan Qs. 3:45, mengatakan bahwa: “Dia [Isa Al-Masih] pada mulanya adalah Firman/Kalimat Allah.” Yang menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…”

Mengimani Isa Berarti Menerima Jalan Rahmat Allah

Jadi, jelas alasan Isa Al-Masih disebut Tuhan.  Ia memang layak disembah. Ia bukan manusia. Isa adalah pernyataan rahmat Allah bagi manusia.

Isa adalah Allah yang berkuasa. Ia mengasihi manusia. Karena itu, Dia ingin menjadi Juruselamat. Dia datang ke dunia untuk menebus manusia dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Anda tidak harus bingung lagi. Maukah Anda menerima Isa sebagai Tuhan sehingga Dia dapat menunjukkan kuasa-Nya untuk menyelamatkan Anda? Mari mengimani Isa!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara percaya bahwa Isa adalah Tuhan? Mengapa?
  2. Setelah membaca bahwa Al-Quran juga menyatakan ketuhanan Isa, apa yang menjadi respon Saudara setelah mengetahuinya?
  3. Menurut Saudara, apakah mungkin ada nabi atau manusia biasa yang memiliki karakter-karakter seperti Isa Al-Masih jikalau dia bukan Tuhan? Jelaskan jawabannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Para Mukmin Bantah, “Isa Tidak Pernah Berkata Dialah Tuhan”
  2. Apakah Isa Al-Masih Tuhan atau Siapakah Dia?
  3. Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah?
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Keilahian Isa

Reader Interactions

Comments

  1. ingintahu mengatakan

    24 Maret 2011 pada 3:42 pm

    *
    Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Injil Matius 27:46)

    Apakah Tuhan membutuhkan pertolongan? Bukankah Tuhan itu maha kuasa?

    Balas
    • staff mengatakan

      7 April 2011 pada 5:00 am

      ~
      Isa Al-Masih mati bukan  karena ada seseorang yang mampu mencabut nyawaNya, melainkan Isa mati karena menyerahkan nyawa-Nya (Injil Rasul Yohanes 10:17-18). Dia mengetahui bahwa tujuan penjelmaan-Nya ke dunia adalah untuk mati disalibkan. Isa Al-Masih juga tahu bahwa Ia mesti menjadi korban dosa bagi umat manusia.

      Kematian-Nya memenuhi tuntutan adil dari Allah Bapa yang kudus, yang mengharuskan dosa dihukum sehingga terbukalah pintu keselamatan dan pengampunan dari dosa bagi semua orang yang mau percaya!

      Oleh sebab itu Isa Al-Masih tidak pernah berdoa minta tolong untuk diselamatkan dari kayu salib.
      ~
      SL

  2. ipunk mengatakan

    13 April 2011 pada 5:38 pm

    *
    Salam sejahtera,

    Ini bertentangan dengan logika menurut aristoteles.

    Identitas: saya adalah saya dan bukan kamu.
    Contoh: saya Udin hanya ada satu di dunia walaupun ada yang mirip dengan saya pasti bukan Udin.

    Nonkontradiksi: saya adalah saya bukan sekaligus kamu.
    Contoh: saya adalah manusia bukan sekaligus Tuhan.

    Peryataan Isa Al-Masih / Yesus “Saya adalah Tuhan”, peryataan itu dibenarkan dalam Islam tapi dalam porsi secara duniawi bukan secara dunia dan akhirat. Ini yang saya tau dari materi filsafat di universitas yang saya dalami.

    Terimakasih telah mendengarkan aspirasi demokrasi saya.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 April 2011 pada 7:00 pm

      ~
      Saudara, ini adalah contoh logika yang salah.

      Sebagai contoh: Saudara Ipunk adalah seorang mahasiswa. Maka Saudara Ipunk adalah manusia, dan di saat yang sama Saudara Ipunk sekaligus juga adalah mahasiswa. Kalau Saudara selepas kuliah bekerja sebagai sopir, maka Saudara juga adalah sopir.

      Isa Al-Masih adalah Tuhan, yang kemudian berkenan menjelma menjadi manusia. Maka Dia adalah Tuhan sekaligus manusia.

      CA

  3. Aku Moslem mengatakan

    26 April 2011 pada 6:14 pm

    *
    Jawaban Isa dan Islam kepada Saudara Ipunk sungguh tidak nyambung. Yang dimaksud Saudara Ipunk adalah zat atau wujud, bukan apa yang dilakukannya (pekerjaan).

    Allah adalah Allah, Allah bukan Isa Al-Masih. Kalau Allah itu Pencipta, Pengutus dan Pengampun tentu saja, karena itu adalah yang dilakukan Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Mei 2011 pada 11:01 am

      ~
      Saudara, kami hendak mengajukan satu pertanyaan buat Saudara.

      Apakah Allah boleh menjelma menjadi manusia, jika itu yang menjadi kehendak-Nya?

      Apakah Saudara hendak melarang-Nya, atau menjadi penasehat bagi-Nya?

      Jika Allah akhirnya berkenan menjelma menjadi manusia, apakah itu berarti bahwa Dia bukan lagi Allah yang menciptakan langit bumi beserta segala isinya ini?

      Sungguhkah Allah tidak boleh turun ke dalam dunia ciptaan-Nya?

      CA

  4. RiVz mengatakan

    28 April 2011 pada 5:07 am

    *
    “Isa mati karena menyerahkan nyawa-Nya.” Maksudnya menyerahkan kepada siapa?

    “Dia mengetahui bahwa tujuan penjelmaan-Nya ke dunia adalah untuk mati disalibkan. Isa Al-Masih juga tahu bahwa Ia mesti menjadi korban dosa bagi umat manusia.”

    Dia berkorban kepada siapa? Dia mengorbankan diri untuk menebus dosa umat manusia. Dia menebus kepada siapa?

    “Kematian-Nya memenuhi tuntutan adil dari Allah Bapa yang kudus.” Pernyataan itu melibatkan dua orang, -Nya (Isa Al-Masih) dan Allah Bapa yang kudus. Siapa yang anda anggap sebagai Tuhan? Apakah anda menyekutukan Tuhan?

    “Oleh sebab itu Isa Al-Masih tidak pernah berdoa minta tolong untuk diselamatkan dari kayu salib.” Apakah anda ada di TKP saat Isa Al-Masih disalib, sehingga anda mengetahui dengan jelas bahwa Dia tidak pernah minta pertolongan?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Mei 2011 pada 11:08 am

      ~
      Isa Al-Masih mati untuk menanggung hukuman atas dosa yang telah diperbuat manusia. Isa Al-Masih menyerahkan nyawa-Nya sendiri kepada kematian untuk diambil-Nya kembali. Kematian telah dikalahkan-Nya setelah Dia bangkit dari antara orang mati. Isa Al-Masih dalam posisi aktif, dan bukan pasif.

      Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya sebagai korban penebus dosa kepada Allah yang Maha Adil dan Maha Kasih. Maha Adil berarti bahwa semua dosa harus menerima hukuman. Maha Kasih berarti bahwa Allah tidak membiarkan semua manusia jatuh dalam neraka, tetapi Allah menyediakan penebus bagi umat manusia.

      Para pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyekutukan Tuhan. Bagi kami, Isa Al-Masih dan Allah di sorga adalah satu adanya.

      Untuk pertanyaan terakhir, apakah Saudara RiVz hadir di saat penyaliban tersebut, sehingga Saudara tahu bahwa Isa Al-Masih ada meminta pertolongan seseorang untuk membebaskan-Nya?

      Kami mengimani bahwa Isa Al-Masih tidak meminta pertolongan orang untuk membebaskan-Nya, karena justru Ia-lah yang menyerahkan diri-Nya untuk disalib, sesuai dengan apa yang kami telah jelaskan di atas.

      CA

  5. yatno mengatakan

    11 Mei 2011 pada 11:51 pm

    *
    “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” (Matius 4:1).

    Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan.

    Setiap yang dicobai oleh iblis, pasti bukan Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Mei 2011 pada 6:17 am

      ~
      Saudara Yatno, perlu untuk diketahui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang berkenan untuk menjelma menjadi manusia. Oleh sebab itu, Ia adalah sekaligus Allah dan juga manusia.

      Sebagai Allah, Isa Al-Masih memiliki sifat-sifat Allah, yakni Maha Tahu, Maha Kuasa, Pencipta, Maha Suci, Maha Benar, dan lainnya.

      Sementara dalam wujud kemanusiaan-Nya, Isa Al-Masih memiliki sifat-sifat seorang manusia, yakni bisa merasakan lapar, haus, letih, sengsara, duka, dan juga bisa dicobai oleh iblis.

      Namun perlu diketahui bahwa Kitab Suci mencatat dengan sangat jelas, bahwa peristiwa pemcobaan oleh Iblis ini juga adalah rencana dan kehendak Allah.

      Perhatikanlah bahwa: “Isa dibawa oleh Roh (Qudus atau Roh Allah) ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Injil, Rasul Besar Matius 4:1).” Juga perhatikan bahwa Lukas mencatat hal yang sama dengan Matius bahwa: “Isa, yang penuh dengan Roh Qudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Qudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai iblis (Injil, Lukas 4:1-2).”

      Ini berarti bahwa yang aktif dan berinisiatif, serta yang punya rencana dalam peristiwa Isa Al-Masih dicobai oleh iblis, adalah Allah itu sendiri. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi-Nya.

      CA

  6. Gufran Al Rivai Ibra mengatakan

    19 Agustus 2011 pada 8:03 am

    *
    Ketahuilah Tuhan itu pencipta. Jika untuk menyelamatkan manusia, Tuhan tidak perlu turun ke bumi, tapi cukup mengutus rasul-Nya, bahkan Ia mampu mengutus manusia yang lebih hebat dari Yesus walau bukan Tuhan.

    Mengapa Tuhan harus repot-repot ingin merasakan hidup seperti manusia, sebab Dia telah sempurna dan sudah tahu kehidupan manusia kejamnya seperti apa. Karena dia yang menciptakan semua.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 September 2011 pada 4:46 am

      ~
      Tuhan adalah Pencipta yang memiliki otoritas untuk melakukan apapun sesuai kehendak-Nya. Jika saudara mengatakan Tuhan tidak perlu turun kedunia, berarti saudara ingin melangkahi otoritas Tuhan . Dia dapat melakukan cara apapun untuk menyelamatkan manusia bahkan di luar jangkauan pikiran kita dan Dia memilih untuk datang langsung ke dunia

      Dia bukanlah Tuhan yang jauh, yang menyembunyikan diri-Nya. Lalu Tuhan yang bagaimana yang benar itu? yaitu Tuhan yang menyatakan diri-Nya. Bukan Tuhan yang bersembunyi, yang hanya dapat diketahui dengan jelas oleh sekelompok orang yang mengatakan dipilih-Nya. Tetapi Tuhan yang membuktikan secara rill akan pribadi dan sifat-Nya.

      Tuhan datang untuk memperkenalkan diri-Nya. Jika Tuhan tidak memperkenalkan diri-Nya maka malanglah nasib manusia, karena manusia rentan salah dan tidak adil bila Allah menghukum manusia karena salah sembah. Dia tahu manusia cenderung salah dan terbatas pada indra. Manusia pasti salah memilih allah jika  tidak Allah sendiri memperkenalkan diri-Nya. Itu sebabnya Allah datang ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih supaya manusia mengenal Allah yang benar sebab Allah sang pencipta telah memperkenalkan diri. 

      Isa Al-Masih berkata “..Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa..percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…” (Injil Rasul Besar Yohane 14:9-11). “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:30).
      ~
      NN

  7. hamba Allah mengatakan

    24 Agustus 2011 pada 1:06 am

    *
    Untuk Saudara Ipung, Staff Isa Dan Islam,

    Sungguh salah, jika Anda mengatakan bahwa di dalam Al-Quran Isa Alaihisallam adalah Tuhan. Coba baca lagi dan buka lagi dalam Al-Quran di surat Al Maidah ayat 75, dan surat Maryam ayat 30.

    Pelajari Al-Quran dengan benar dan jangan setengah-setengan, jika Anda belum tahu tentang Al-Quran maka jaganlah berspekulasi kalau Isa Al-Masih adalah Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 September 2011 pada 8:48 am

      ~
      Memang benar berdasarkan Qs 5:75 dan Qs 19:30, kita tidak dapat mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dalam dua ayat Al-Quran tersebut Isa Al-Masih disebut sebagai rasul dan nabi.

      Secara keseluruhan ayat-ayat dalam Al-Quran pun secara eksplisit juga tidak ada yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Namun secara tersirat ada juga ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan tentang ‘keilaian” Isa Al-Masih.

      Misalnya dalam dalam Al-Quran Isa Al-Masih diberi nama “Kalimat Allah” (Qs 4:171). Istilah “Kalimat Allah” jelas menekankan bahwa Isa Al-Masih kekal adanya. Dan jikalau Isa Al-Masih kekal, jelas Ia adalah Allah.

      Agar dapat memahami ‘keilahian” Isa Al-Masih, silakan Saudara membaca pada artikel: http://tinyurl.com/3el4zod.
      ~
      SL

  8. hamba Allah mengatakan

    24 Agustus 2011 pada 1:16 am

    *
    Dalam Injil, Yohanes 14:28 terdapat kata-kata: “Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku”. Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus itu Tuhan yang tidak sempurna karena masih ada tingkat yang diatas-Nya. Tuhan maha sempurna, yang tak sempurna adalah ciptaan-Nya.

    Dan juga di Injil Markus 12:29, “maka jawab Yesus kepadanya: “Hukum yang terutama ialah: dengarlah olehmu hai Israil, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa”. Jelas yang disebutkan oleh Yesus bahwa Dia bukanlah Tuhan, karena Tuhan itu Esa.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 September 2011 pada 8:46 am

      ~
      Ketika Isa Al-Masih datang ke dunia dalam wujud manusia, Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi yang lebih rendah dari pada Bapa. Namun ketika Dia ke sorga maka Isa Al-Masih yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki. Artinya Isa Al-Masih akan kembali kepada kemuliaan yang adalah milik-Nya.

      Jika Isa Al-Masih memerintahkan seseorang untuk menyembah Allah, namun Dia sendiri menerima penyembahan manusia (Injil, Surat Wahyu 1:17). Ini berarti Isa Al-Masih adalah Allah, yaitu oknum kedua dari Allah Tritunggal.
      ~
      SL

  9. Adri mengatakan

    22 Desember 2011 pada 8:05 am

    *
    “jika Yesus sendiri telah mengatakan: Tuhan lebih besar dari pada aku. (Matius 14:28), lalu bagaimana kita bisa percaya bahwa Allah dan Yesus itu sama? Kepercayaan seperti itu sangat bertentangan dengan sabda Yesus sendiri di dalam kitab suci.

    Jika Yesus itu sebagai anak Tuhan, berarti Allah harus ada terlebih dahulu dari pada Yesus. Justru sebelum ada Yesus, harus ada jarak waktu. Dalam jarak waktu itu Yesus belum ada. Dengan demikian sudah pasti, bahwa Yesus itu dicipta oleh Allah dari esensi yang sebelumnya tidak ada. Oleh karena itu Yesus tidak sama dengan Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Januari 2012 pada 3:21 am

      ~
      Saudara Adri,

      Saudara salah mengutip Matius 14:28, sebab bunyinya “Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”

      Isa Al-Masih sudah ada sebelum dunia ini ada. Lihat Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia (Isa Al-Masih), dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3, 14).

      Ada Firman yang tertulis dan ada Firman yang menjadi manusia, Dialah Isa Al-Masih. Dan Isa Al-Masih juga berkata : “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Maka tidak heran jika tercatat dalam kitab Saudara, Qs 3:45 yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih Yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
      ~
      NN

  10. dedex mengatakan

    3 Januari 2012 pada 1:19 pm

    *
    Staff Isa dan Islam,

    Saya sangat setuju dengan saudara Adri, bahkan yang saya ketahui bahwa pertama kalinya Nabi Isa diangkat menjadi Tuhan adalah pada tahun 325 Masehi oleh Raja Romawi Konstantin. Jadi sebelum 325 Masehi nabi Isa Al-Masih belumlah menjadi Tuhan.

    Bagaimana mungkin manusia bisa melantik manusia lain menjadi Tuhan? Bisakah saudara jelaskan sejarah tersebut?.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Januari 2012 pada 8:21 am

      ~
      Akitab tidak pernah membenarkan ada manusia yang menjadi Tuhan. Tetapi Alkitab justru membenarkan kalau Firman/ Kalimat Allah itu adalah Allah sendiri. Dan Firman/Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih ( Injil, Rasul Yohanes 1:1,14).

      Kedudukan Isa Al-Masih sebagai Tuhan atas semesta alam juga diteguhkan oleh Dia sendiri.
      “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13-14)
      ~
      SL

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 27 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • 7 Bukti dan Alasan Mengapa Isa Adalah Tuhan!
  • Mukmin Bertanya: Mengapa Nabi Isa Dianggap Tuhan?
  • 5 Bukti Isa Al-Masih Adalah Tuhan Dalam Al-Quran!
  • Isa Anak Manusia: Apakah itu Bukti bahwa Nabi Isa Bukan…
  • Adakah Bukti dalam Kitab Suci yang Katakan Isa Bukan Tuhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami