Setiap tahun orang Kristen se-dunia merayakan Hari Paskah. Hari yang mengingatkan saat Isa Al-Masih wafat tersalib dan Allah membangkitkan-Nya tiga hari kemudian.
Banyak orang Muslim tidak bisa menerima kebenaran ini. Karena jika benar, berarti Iblis mengalahkan Isa Al-Masih. Mereka percaya nabi-nabi Allah selalu berhasil dalam hidupnya. Pakar Islam, Dr. Hammudah Abdalati, bertanya, “Apakah konsisten dengan rahmat dan kebijaksanaan Allah, jika kita percaya Isa Al-Masih pernah dihina dan dibunuh seperti tertulis dalam Injil?”
Sebenarnya, penyaliban Isa Al-Masih menunjukkan kekuatan-Nya Dia mati dan bangkit. Bagaimana mungkin?
Kekuatan Terbukti dalam Kematian?
Kematian Isa Al-Masih menunjukkan kekuatan sebelum dan setelah kematian-Nya. Sebelum kematian-Nya Isa Al-Masih menunjukkan kekuatan dalam diri-Nya.
Sebelum wafat, Isa Al-Masih sudah tahu tentang kematian-Nya. Tapi, Isa Al-Masih juga sudah tahu ini kehendak Allah. Jadi Dia menyerahkan diri kepada Bapa-Nya.
“. . . Isa Al-Masih mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus . . . menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).
Kedua, walaupun Isa Al-Masih tidak pernah berdosa, orang-orang mengolok-olok dan memukul-Nya. “Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?” (Injil, Rasul Besar Matius 26:67-68). Namun Isa Al-Masih tidak membela diri. “Tetapi Yesus tetap diam” (Injil, Matius 26:63).
Isa Al-Masih harus memiliki kekuatan luar biasa dalam diri-Nya, untuk tetap diam dan tidak membela diri meskipun tidak berdosa. Bahkan Ia juga berdoa dan mengampuni orang-orang tersebut. “. . . Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Lukas 23:34). (Jika Anda ingin pengampunan, silakan menghubungi staff IDI).
Penyaliban Isa Al-Masih Menunjukkan Kekuatan-Nya Bagi Kita
Setelah wafat di kayu salib, Isa Al-Masih dikuburkan, lalu dibangkitkan Allah tiga hari kemudian. “. . . bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:4).
Kebangkitan Isa Al-Masih pasti menunjukkan kekuatan Allah. Siapakah yang mampu membangkitkan orang mati selain Allah? Tapi ini juga menunjukkan kekuatan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih selalu mematuhi kehendak Allah dan tidak pernah berdosa. Isa Al-Masih mengatasi semua godaan Iblis. Jadi, Isa Al-Masih layak dan kuat untuk mengalahkan Iblis.
Firman Allah menuliskan, kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih membawa pengampunan dan kebebasan dari dosa bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Kita bisa yakin bahwa Allah akan mengampuni semua dosa, dan kita punya kekuatan untuk tidak terus-menerus berdosa dan menolak godaan Iblis.
Hari Paskah ini, mari kita merayakan kekuatan ajaib Isa Al-Masih yang sudah mengalahkan Iblis dan membawa pengampunan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah membaca artikel ini, apakah Saudara percaya kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih menunjukkan kekuatan atau kelemahan? Mengapa?
- Apakah Saudara bisa yakin semua dosa Saudara sudah diampuni? Menurut Saudara, lebih baik sudah tahu semua dosa sudah diampuni atau selalu merasa kuatir tentang pengampunan dosa sampai meninggal dunia?
- Adakah salah satu dosa dalam kehidupan Saudara yang tidak bisa diatasi? Bagaimana kalau Saudara percaya kepada Pribadi yang sudah mengalahkan Iblis, yaitu Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Lilik Suhartanto mengatakan
~
Di Matius 12:40 dikatakan Yesus wafat tiga hari tiga malam. Saya lihat di NKJV 3 days and 3 nights. Bila wafat Jumat sore dan bangkit Minggu pagi, berarti tiga hari dua malam. Apakah selama ini gereja salah memperingati hari wafatnya Yesus? Mohon pencerahan, menurut sdr. Solihin or staf IDI, wafat Yesus hari Kamis atau Jumat?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Lilik,
Injil tidak menyebutkan hari kematian Isa Al-Masih secara eksplisit. Dan kita perlu juga memahami hari perhitungan Yahudi yang berbeda dengan hari perhitungan saat ini (Internasional). Sebab orang Yahudi memiliki hari perhitungan tersendiri, yaitu sejak matahari terbenam hari yang bersangkutan hingga matahari terbenam keesokan harinya. Apakah Isa Al-Masih mati pada hari Kamis atau Jumat? Ini berkaitan dengan penanggalan waktu yang berbeda.
Untuk menjelaskan hal itu, maka kami memerlukan karakter yang lebih banyak. Karena itu, kami sangat senang bila kita dapat mendiskusikan hal ini melalui email. Saudara dapat mengirimkan email ke: untuk diskusi lebih jauh. Tetapi peristiwa kematian Isa Al-Masih adalah fakta sejarah yang tidak dapat diingkari kebenarannya, termasuk oleh Al-Quran. Sebab kematian Isa Al-Masih menunjukkan kekuatan-Nya, yaitu menolong manusia lepas dari api neraka. Kami berharap saudara dapat memahami hal ini.
~
Solihin
Uning Uray mengatakan
~
Yang disalib adalah Isa. Bukan Yudas. Buat saudara Islam. Bukti di atas bahwa yang mati di salib itu adalah Isa/Yesus. Bukan Yudas yang kalian masih ragu dan Al-Quran juga tidak tahu kematian Isa. Lebih aneh lagi nabi Islam lupa hapus. Dalam Qs 19:33, ayat ini dengan jelas menekankan Isa itu mati dan hidup kembali.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Uning,
Jika membaca Al-Quran secara cermat, maka kita menemukan fakta kontradiktif. Sebab Qs 4:157 menyatakan Isa Al-Masih tidak disalibkan, sedangkan Qs 19:33 menyatakan Isa Al-Masih mati. Karena itu, kami berharap saudara-saudara Muslim di forum ini memikirkan lebih dalam mengenai hal ini. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
ngocol mengatakan
~
Sebelum wafat, Isa Al-Masih sudah tahu tentang kematian-Nya. Tapi, Isa Al-Masih juga sudah tahu ini kehendak Allah. Jadi Dia menyerahkan diri kepada Bapa-Nya Jika membaca Al-Quran secara cermat, maka kita menemukan fakta kontradiktif. Sebab Qs 4:157 menyatakan Isa Al-Masih tidak disalibkan, sedangkan Qs 19:33 menyatakan Isa Al-Masih mati.
Staff IDI ini macam orang idiot, sok tau ni bocah kolor macam paling pintar sedunia, lihat ada yang janggal tak? Dasar idiot 3 in 1 dibilang esa.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ngocol,
Kami senang saudara dapat memberikan tanggapan di forum ini, tetapi alangkah indahnya bila saudara tetap berlaku sopan dan santun dalam menyampaikan pendapat saudara. Kami akan menanggapi tanggapan saudara asalkan hal itu berdasarkan dalil yang benar. Untuk itu, jika memang pernyataan kami ada yang salah maka kami harap sdr dapat membantu kami. Kami bertanya kepada sdr. Apa yang menurut sdr ada yang janggal dari penjelasan artikel di atas? Kiranya sdr dapat membantu kami. Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama