• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Isa Menurut Al-Quran > Mengapa Nabi Isa Diberi Gelar Begitu Indah dalam Al-Quran?

Mengapa Nabi Isa Diberi Gelar Begitu Indah dalam Al-Quran?

1 April 2010 oleh Web Administrator 100 Komentar

Nomor 1“. . . . ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . .” (Sura Ali Imran 3:45). Ayat ini adalah satu-satunya ayat yang menjunjung Isa Al-Masih. Gelar Nabi Isa dalam Al-Quran adalah terkemuka baik di dunia maupun di akhirat. Gelar ini diberikan melebihi dari nabi atau pun rasul yang pernah ada.

Jauh sebelum Al-Quran ada, Injil Allah telah menyatakan kedudukan Isa melebihi apapun. “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi  . . . . !” (Injil, Sura Filipi 2:9-10).

 

Isa Al-Masih Menurut Al-Quran

Gelar Nabi Isa dalam Al-Quran “terkemuka” dapat dimengerti apabila kita menyelidiki apa yang ditulis dalam Alkitab dan Al-Quran mengenai pribadi Isa Al-Masih!

Lahir dari perawan (Sura 19:16-34; 3:47).

Diberi gelar “Kalimat Allah” (Sura 3:35, 39; 4:171).

Merupakan “Tiupan Roh dari Allah” (Sura 4:171; 19:17).

Diberi gelar Yang Mulia, Yang Lama dinubuatkan yaitu “Al-Masih” (Sura 4:17).

Disebut “seorang anak laki-laki yang suci” (19:19) dan dengan demikian  tak perlu minta pengampunan.

Bergantian dengan Allah jadi Pengawas orang (Sura 5:117).

Dijadikan oleh Allah “suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami“  (Sura 19:21).

Sekarang ini berada di surga (Sura 3:55).

Akan kembali dari surga sebagai hakim pada Hari Kiamat (Sura 43:69).

Pengikutnya diberikan kedudukan istimewa di atas orang kafir sampai hari kiamat (Sura 3:55).

 

Isa Al-Masih Menurut Injil

Perhatikanlah nama yang Isa Al-Masih memberi kepada diri-Nya sendiri dalam Injil:

  • Roti Hidup (Injil, Rasul Yohanes 6:35, 41, 48-51)
  • Terang dunia (Injil, Rasul Yohanes 8:12)
  • Aku telah ada – Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Injil Yohanes 8:58)
  • Pintu Domba (Injil, Rasul Yohanes 10:7, 9)
  • Gembala yang Baik (Injil, Rasul Yohanes 10:11, 14)
  • Kebangkitan (Injil, Rasul Yohanes 11:25)
  • Jalan (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Kebenaran (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Hidup (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Pokok Anggur (Injil, Rasul Yohanes 15:1, 5)

Dari penjelasan Kitab Suci di atas telah membuktikan gelar terkemuka pada Isa Al-Masih menunjukkan bahwa Isa bukanlah manusia atau pun nabi dan rasul biasa. Isa adalah Allah yang telah nuzul ke dunia menjadi manusia. Isa datang untuk menyelamatkan semua orang berdosa. Hanya melalui datang dan percaya kepada-Nya maka semua orang berdosa dapat memperoleh jalan keselamatan dan sorga kekal.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Nabi Isa Diberi Gelar Begitu Indah dalam Al-Quran?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Isa Menurut Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Vicky Syahrial mengatakan

    23 Mei 2013 pada 11:47 am

    *
    Maaf saya masih siswa SMP, mungkin ada bahasa saya yang tidak beraturan.

    Terhormat dan Terkemuka memang memiliki arti berbeda!

    Semua ini karena kurangnya kosa kata Indonesia untuk mengartikan kata “Wajihan”. Maka dari itu jangan didasarkan kepada terjemahan, namun pada bahasa aslinya. Dua ayat tersebut memiliki arti berbeda. Yang satu di dunia akhirat dan yang satu di sisi Allah. Tapi perlu anda ketahui bahwa terkemuka bukan bermakna “Penguasa.” Semua nabi juga mendapatkan gelar wajihan di sisi Allah.

    Kristiani mengira bahwa sosok terkemuka dunia akhirat adalah Tuhan, padahal Allah adalah Dzat penguasa dunia dan akhirat. Sedang terkemuka sama sekali tidak mengindikasikan penguasaan. Terkemuka dan berkuasa jelas kata yang berbeda. Penguasa mengindikasikan terkemuka, tapi terkemuka belum tentu mengindikasikan penguasa.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Mei 2013 pada 2:02 pm

      ~
      Saudara Vicky Syahrial,

      Kami bisa memahami bila ada bahasa atau kata saudara yang tidak beraturan.

      Di komentar di atas saudara mengatakan bahwa “Terhormat dan Terkemuka memang memiliki arti berbeda!”

      Bagi kami kalimat ini sudah cukup untuk menjawab bahwa hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai terkemuka di dunia dan di akhirat sesuai yang tertulis di Qs 3:45. Jadi, topik ini tidak perlu dilanjutkan lagi. Karena pasti penjelasannya hanya muter-muter di situs saja. Sedangkan jawabannya sendiri sudah saudara kemukakan di atas.
      ~
      SO

  2. Vicky Syahrial mengatakan

    25 Mei 2013 pada 1:47 am

    *
    Itulah kebiasaan orang Nasrani. Mau memberikan argumen tapi tidak mau menerima argumen.

    Sekali lagi saya tandaskan bahwa Musa memiliki derajat lebih tinggi dari Isa Al-Masih. Karena Musa wajihan di sisi Allah (yang memiliki dunia dan akhirat). Sementara Isa hanya wajihan di dunia dan di akhirat saja.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Mei 2013 pada 6:45 am

      ~
      Saudara Vicky Syahrial,

      Adalah hak saudara untuk memberi penilaian bagi orang Kristen. Tapi, sadarkah saudara bahwa kesimpulan yang kami ambil berdasarkan penjelasan saudara sendiri?

      Kami memang tidak ingin melanjutkan diskusi tentang topik di atas dengan saudara. Karena saudara hanya akan berputar-putar pada jawaban dan penyangkalan yang itu-itu saja.

      Saran kami, silakan mempelajari kitab suci saudara baik-baik. Apakah memang benar Al-Quran mengatakan bahwa Nabi Musa memiliki derajat lebih tinggi daripada Isa Al-Masih.

      Ingat, kami meminta saudara mencari dalam kitab suci saudara, bukan pada kitab suci yang lain.
      ~
      SO

  3. Fery Gunawan mengatakan

    26 Mei 2013 pada 6:15 pm

    *
    To: Sdr Vicky Syahrial,

    Maaf, saya tidak membahas hal wajihan. Tapi masalah “terhormat dan terkemuka” antara Isa dan Musa.

    Isa jauh lebih tinggi derajadnya dibanding dengan Musa. Isa mati di atas kayu salib untuk menebus manusia dari dosa. Dikuburkan dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Menampakkan dir pada murid-murid-Nya dan pengikut-Nya. Kemudian naik ke surga disaksikan lebih dari 500 orang saat itu.

    Musa memang terhormat, karena memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Tapi tidak untuk masuk ke Kanaan, karena Musa punya kesalahan. Walaupun pada saat Musa meninggal raganya / jenasahnya dikuburkan oleh Allah sendiri. Sehingga tidak ada seorangpun yang tahu di mana kuburan Musa hingga saat ini.

    Isa lebih tinggi derajadnya dibandingkan Musa, karena Isa naik ke surga dan kelak Isa yang akan datang pada akhir jaman. Apakah dalam keyakinan anda yang akan datang pada akhir jaman itu Musa sehingga anda mengatakan Musa lebih tinggi derajadnya daripada Isa? Mengapa anda tidak mengikuti keyakinan Musa saja yang lebih tinggi derajadnya daripada nabi anda saat ini?

    Balas
  4. Fery Gunawan mengatakan

    28 Mei 2013 pada 4:12 pm

    *
    To: Sdr Harry,

    Semua ayat yang anda tuliskan itu memang sering membuat orang Kristen yang imannya pas-pasan, keluar dari Kristen dan menjadi mualaf. Ayat-ayat itu tidak dapat anda baca dengan begitu saja. Apalagi anda ambil sebagian. Misalnya: Yohanes 20:17a, Matius 18:19a.

    Ayat-ayat dalam Alkitab itu saling berkaitan satu sama lain, jadi anda harus membaca menurut konteks ayatnya. Tidak mengambil yang “a” saja atau yang “b” saja, menurut keinginan anda seperti di Al-Quran.

    Alkitab itu merupakan buku yang sistematis. Artinya semua kejadian ditulis berurutan menurut peristiwanya. Lain dengan Al-Quran yang penyusunannya (maaf, menurut saya) membingungkan, tumpang tindih.

    Al-Quran tidak pernah menceritakan kisah Isa atau Musa dengan lengkap dalam 1 surat. Artinya kisah Isa dapat muncul di mana-mana dan tidak lengkap (terpotong-potong). Ini membuat bingung. Isa di Al-Quran dikatakan keponakan Musa (Qs 3:35-47).

    Coba anda baca kisah Isa di Alkitab, semuanya berurutan dari lahir sampai naik ke surga, juga kisah Musa di Perjanjian Lama. Dapat anda bandingkan, mana yang mudah dipahami. Thanks. GBU.

    Balas
  5. harry mengatakan

    29 Mei 2013 pada 4:20 am

    *
    To: Ferry Gunawan,

    Di mana-mana pihak Kristen jika ditanya hal ini selalu menjawab dengan jurus andalan yaitu “kalau baca ayat Injil jangan sepotong-sepotong”. Mas semua ayat yang saya quote sangat jelas dan gamblang yang menyatakan bahwa Yesus bukan Tuhan.

    Atau tolong tunjukkan satu ayat saja yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Juni 2013 pada 10:15 am

      ~
      Saudara Harry,

      Alkitab berbeda dengan Al-Quran. Alkitab dibukukan secara sistematis. Berawal dari sejak penciptaan alam semesta, hingga penghakiman di akhirat. Dalam memahami ayat-ayat Alkitab, saudara tidak bisa hanya mengartikan satu ayat saja. Karena ayat-ayat Alkitab tidak berdiri sendiri. Saudara juga harus memperhatikan ayat sebelum dan sesudahnya untuk mengetahui maksud dari ayat tersebut.

      Berbeda dengan Al-Quran, yang setahu kami dibukukan berdasarkan banyaknya jumlah ayat. Al-Quran tidak ditulis secar sistematis seperti Alkitab.

      Memang bukan hal yang mudah untuk dapat memahami bahwa Tuhan mau menjadi manusia. Bagi umat Muslim, mereka hanya memandang Yesus atau Isa Al-Masih sebagai manusia biasa. Tetapi bagi orang Kristen, Dia lebih dari sekedar manusia biasa.

      Ketika Yesus masih di dunia, kita dapat melihat karya-karya-Nya. Diantaranya: Dia dapat mengatasi setiap sakit penyakit, alam semesta juga tunduk ketika mendengar hardikan dari Yesus. Yesus juga mempunyai hak istimewa dari Allah sendiri untuk memberi kehidupan pada orang yang sudah mati. Juga Dia mempunyai hak istimewa yang dimilik Allah, yang nabi lain tidak miliki, yaitu mengampuni dosa.

      Melihat pada karya Yesus di atas, menurut Sdr. Harry, siapakah sebenarnya Yesus itu?
      ~
      SO

  6. Fery Gunawan mengatakan

    31 Mei 2013 pada 5:41 pm

    *
    Sdr Harry,

    Ayat yang anda pilih dengan nota dibelakangnya “a” atau “b”, apakah itu bukan pembajakan. Karena jika anda baca seluruhnya maka anda akan mengetahui secara jelas maksud dari ayat tersebut.

    Anda ini bertanya atau menghakimi orang agar menurut kehendak anda? Kalau anda bertanya, maka saya jawab, bahwa ayat-ayat di Alkitab tidak dapat diambil sepotong-sepotong seperti yang anda ambil. Itu sama saja saya ambil sepotong dari sebuah kisah, lalu saya sodorkan pada anda dan anda harus mengakui kebenaran saya.

    Bukan Kristen selalu menjawab dengan jurus andalan, kita tidak punya jurus andalan. Yang kita punya kebenaran Kristus dari Allah. Kalau anda mau mempelajari sesuatu, anda kan harus mengikuti prosedurnya bukan?

    Apakah anda dulu semasa sekolah mempelajari sesuatu langsung pada bagian tengah/ elakang, tidak bukan? Ada prosedurnya. Mungkin kitab suci anda bisa dipelajari dengan cara terpotong-potong, sehingga banyak yang berani berjihad tanpa tahu artinya jihad itu apa. Sudah banyak yang membahas Isa sebagai Anak Allah / Tuhan, jadi tidak perlu dibahas lagi. Thanks. GBU.

    Balas
  7. Fery Gunawan mengatakan

    3 Juni 2013 pada 12:07 pm

    *
    Sdr Harry,

    Bisa anda baca sendiri pada Yohanes 13:13,14. Itu ucapan Yesus sendiri di hadapan murid-murid-Nya, diakui oleh murid-murid-Nya.

    Maaf jika anda tersinggung, bukan maksud saya menyinggung anda, cuma sayang anda begitu keras dalam mengatakan jurus andalan Kristen. Saya rasa tidak ada yang menyerang keyakinan anda. Kita sama-sama saling share / berbagi pengetahuan. Thanks. GBU.

    Balas
  8. harry mengatakan

    4 Juni 2013 pada 1:24 am

    *
    Fery Gunawan,

    Yohanes 13:13 (ENDE Version) “Kamu memanggil Aku Guru dan Tuan. Dan tepatlah demikian, sebab memang itulah Aku!”

    Dirubah menjadi; (TB Version) “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2013 pada 9:00 am

      ~
      Saudara Harry,

      Kami percaya saudara adalah orang Indonesia yang mengerti dengan baik bahasa Indonesia.

      Kami ingin bertanya, dari kedua ayat yang saudara tulis di atas, apakah mempunyai arti atau makna berbeda? Silakan menjelaskan dimana letak perbedaannya!
      ~
      SO

  9. Fery Gunawan mengatakan

    4 Juni 2013 pada 2:27 pm

    *
    Sdr Harry,

    Sayat tidak tahu kalau anda pakai ENDE Version, anda bisa bahasa Ende? Mungkin perbedaan itu terjadi pada terjemahannya dengan memakai bahasa ibu / daerah, tapi artinya sama.

    Saya memakai Alkitab bahasa Indonesia terbitan LAI th 1960 – ejaan lama, 1982, 2009, Firman Allah Yang Hidup (FAYH) dan Alkitab bhs Inggris – Standard Version, New Simplified Bible, semuanya menuliskan “Guru dan Tuhan” / “Teacher and Lord”. Versi Inggris menterjemahkan: Lord = Tuhan; God = Allah; Master = Tuan; Servant = Hamba.

    Saya punya Alkitab: “Terjemahan Dunia Baru”. Alkitab Kristen Saksi-saksi Yehova (Kristen aliran sesat), memang menuliskan “Guru dan Tuan”, tapi hal ini tidak dapat dipakai sebagai bahan acuan karena aliran tersebut dianggap sesat dalam berbagai hal. Saya pernah mengikutinya beberapa waktu yang lalu. Coba anda lihat Alkitab anda terbitan mana, kalau LAI berarti hanya masalah bahasa daerah, tapi kalau lain saya tidak merekomendasikan pada anda untuk bahan acuan. Demikian, semoga dapat menjadi pencerahan untuk anda. Thanks. GBU.

    Balas
  10. Fery Gunawan mengatakan

    4 Juni 2013 pada 2:37 pm

    *
    To: Staff IDI,

    Saya sampaikan terimakasih bahwa dua kolom komentar saya pada Sdr, Harry kemarin siang dihapus, mungkin terlalu panjang dan kurang tepat.

    Saya juga salut pada Sdr Harry, sebagai umat Muslim mau mencermati Alkitab sedemikian telitinya, jarang ada orang Muslim mau demikian. Semoga staff IDI pun mau mengerti dan dapat memberikan pencerahan seperlunya. Terimakasih. Tuhan memberkati semuanya.

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Juni 2013 pada 8:03 am

      ~
      Saudara Fery Gunawan

      Sebelumnya maaf karena ada beberapa komentar saudara yang kami hapus. Bukanlah hal mudah bagi kami untuk menghapus komentar yang masuk. Bila kami menghapus komentar dari teman-teman Muslim, mereka akan menuduh kami menghapus karena tidak bisa menjawab.

      Dan bila kami menghapus komentar dari teman-teman Kristen, rasanya sangat disayangkan karena isinya menjelaskan tentang Kebenaran dari Injil.

      Tapi mau tidak mau, kami harus konsisten dengan aturan yang telah kami buat. Dan kami tidak bisa pilih kasih, dengan hanya menghapus komentar dari teman-teman Muslim dan membiarkan komentar dari teman-teman Kristen.

      Mungkin sedikit masukan dari kami, sedapatnya agar memberi penjelasan yang singkat dan jelas. Sehingga tidak perlu harus memberi penjelasan yang panjang.

      Kami harap saudara Fery dapat maklum akan hal ini. Tuhan memberkati.
      ~
      SO

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 … 6 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Mungkinkah Gelar Nabi Isa Menunjukkan KeIlahian Isa?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Mengapa Nabi Islam Berkata: Napas Hidupku Ada di Dalam Isa?
  • Mukmin Bertanya: Mengapa Nabi Isa Dianggap Tuhan?
  • 5 Alasan Mengapa tidak ada Sholawat Nabi Untuk Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami