• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Ajaran Isa > Benarkah Islam dan Nasrani Mengajarkan Kekerasan dalam Agama?

Benarkah Islam dan Nasrani Mengajarkan Kekerasan dalam Agama?

5 Januari 2015 oleh Web Administrator 217 Komentar

dua-orang-prajurit-perang-sedang-bersiaga-menghadapi-perangBanyak orang Islam beranggapan Isa Al-Masih mengajarkan kekerasan dan perang. Mereka mengutip ayat Injil untuk membenarkan anggapan mereka tersebut. “Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya” (Injil, Rasul Besar Matius 10:35). Benarkah anggapan umat Islam bahwa Isa mengajarkan kekerasan dan perang?

Anggapan ini salah! Isa Al-Masih tidak mengajarkan kekerasan ataupun perang. Ayat tersebut juga tidak berbicara tentang perang. Tetapi pemisahan seorang percaya dari keluarganya, ketika ia memutuskan untuk mengikuti Isa. Karena seringkali anggota-anggota keluarga lain menentang keputusan tersebut. Bahkan di negara-negara Islam, orang yang mengikuti Isa akan diancam, dipenjara dan bahkan dibunuh! Juga oleh keluarganya sendiri.

Isa Mengajarkan untuk Mengasihi Musuh

Ketika pengikut Isa dianiaya, ia harus mengasihi orang yang menganiayanya. Isa mengajarkan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44)

Isa mengajarkan untuk tidak menaruh dendam kepada sesama manusia. Pengikut Isa harus mengampuni orang yang bersalah. Mereka juga tidak boleh terlibat dalam perang. Termasuk  dengan orang-orang yang tidak seiman.  “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:39).

pedang-simbol-mengajarkan-perangIslam Mengajarkan Kekerasan (Jihad)

Pertumpahan darah dan perang telah menodai awal sejarah Islam. Pertumpahan darah dan perang bahkan terjadi di antara orang-orang terdekat Muhammad. Aisha, istri Muhammad, juga terlibat dalam pertempuran melawan Ali, anak sepupu Muhammad.

Al-Quran, dalam kasus-kasus tertentu, mengajarkan perang bagi pengikut Islam. Berikut adalah salah satu ayat Al-Quran yang menganjurkan perang.  “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Qs 2:216).

Sampai sekarang, sebagian orang Muslim mendukung doktrin jihad.  Mereka mempercayai bahwa Jihad adalah keharusan. Mereka mengartikan jihad dengan membunuh orang-orang dengan mengatasnamakan Allah! Islam mengajarkan kekerasan bukanlah sebuah anggapan tetapi berdasarkan doktrin Al-Quran.

Isa Datang Agar Manusia Dapat Memiliki Hubungan Pribadi Dengan Allah

Isa  datang ke dunia “bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:47).  Ia telah menjadi qurban suci bagi seluruh umat manusia. Menurut Kitab Taurat dan Injil, qurban suci merupakan keharusan untuk menyucikan manusia dari dosa. Karena dosa menghalangi hubungan manusia dengan Allah.

Pada saat-saat terakhir sebelum menghembuskan nafas, Isa berseru, “Sudah Selesai!” Artinya, penebusan dosa sudah selesai. Dosa Anda dan saya sudah ditebus. Dengan demikian, Anda dapat menghampiri tahta hadirat Allah yang maha suci. Apakah Anda mau percaya akan karya penebusan ini?

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa ajaran Isa mengakibatkan pemisahan dalam keluarga?
  2. Apa ajaran Isa tentang perang? Bagaimana dengan fakta yang terjadi bahwa Islam mengajarkan kekerasan perang Jihad?
  3. Mengapa banyak orang Muslim menyalah-artikan Kekristenan dengan dunia Barat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Perkembangan Kristen, Islam Dalam 100 Tahun Pertama Sejarahnya
  2. Penyebaran Agama Islam Dan Kristen Mula-Mula
  3. Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
  4. Hubungan Orang Kristen Dengan Allah Menurut Pandangan Alkitab

Video:

  1. Muslim Dan Nasrani: Kekerasan Dalam Agama, Boleh Atau Tidak?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Benarkah Islam dan Nasrani Mengajarkan Kekerasan dalam Agama?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa, Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. Palsma mengatakan

    8 Desember 2016 pada 7:38 am

    ~

    Tulisan Staff:
    “Bagaimana mungkin Dia Allah maha kasih sekaligus mengkafirkan non Muslim yang juga adalah ciptaan-Nya. Hal ini bertentangan dengan sifat kasih-Nya”.

    Dalam konsep ke Kristenan juga tuhan itu tidak pengasih. Hanya orang-orang percaya saja yang boleh masuk surga. Yang lain silahkan mati atau masuk neraka padahal mereka juga ciptaannya tohk sama saja tidak pengasihnya tuhan kalien.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Juni 2017 pada 5:38 am

      ~
      Sdr. Palsma,

      Tentu saja hukum ini berlaku kepada siapa saja yaitu barang siapa yang tidak percaya kepada Isa Al-Masih akan mengalami kebinasaan kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Justru ini menunjukan sifat Pengasih Allah, dengan cara nyata membuktikan kasih-Nya melalui kedatangan-Nya ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa.

      Alkitab sudah mencatat jelas tentang kebenaran Isa Al-Masih, Al-Quran juga menulis siapa itu Isa Al-Masih Dia adalah Kalimat Allah sendiri yang hakikatnya Allah. Silahkan saudara pelajari.
      ~
      Purnama

  2. Palsma mengatakan

    11 Desember 2016 pada 5:37 am

    ~
    Tulisan Staff:
    “Bagaimana mungkin Dia Allah maha kasih sekaligus mengkafirkan non Muslim yang juga adalah ciptaan-Nya. Hal ini bertentangan dengan sifat kasih-Nya”.

    Mana mungkin Allah yang maha kasih sekaligus tidak menyelamatkan orang-orang yang tidak percaya pada “Putra-Nya”. Bagaimana Staff?

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Juni 2017 pada 5:41 am

      ~
      Sdr. Palsma,

      Ketidakpercayaan saudara kepada Allah yang Maha Kasih disebabkan saudara tidak mempunyai konsep yang nyata bahwa alloh sdr maha kasih. Sifat Allah adalah Kasih itu sebabnya Dia rela berkorban untuk menebus manusia ciptaan-Nya dari dosa. Itu sebabnya Kitab Suci sudah menjelaskannya silahkan dibaca, direnungkan, dibandingkan supaya setiap orang yang tidak percaya dapat percaya bahwa Allah itu Maha Kasih. Jika ada yang tidak percaya tentunya akan mengalami kebinasaan, mengapa? Karena mereka sudah jelas tidak mengikuti perintah Allah.

      Bagaimana saudara?
      ~
      Purnama

  3. @natal mengatakan

    23 Februari 2017 pada 8:23 am

    ~
    Buat: Plasma,

    “Bagaimana mungkin Dia Allah maha kasih sekaligus mengkafirkan non Muslim yang juga adalah ciptaan-Nya. Hal ini bertentangan dengan sifat kasih-Nya”.

    Sadarlah saudaraku, anda menghujat Allah, minta apunlah kepada Allah sebelum waktunya, Amin.
    Saudaraku, anda mengatakan Allah mengkafirkan orang non Muslim? Kristen? Bukankah Muhammad berseru: Imanilah Injil Qs 5:46. 

    Saudaraku, engkau sama dengan Muhammad, masih menghujat Allah, sadarlah. bukankah hati manusia yang mengajarkan perang? Isa Al-Masih adalah lambang kasih, padanya ada ampunan dosa, Allah Muhammad tidak saya tahu, adakah atau tidak. Kalam Isa Al-Masih : “Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia”.

    Sadarlah, jangan hujat Allah, Amin

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Juni 2017 pada 5:43 am

      ~
      Sdr. Natal,

      Kami memahami jika sdr Palsma tidak memahami tentang Allah yang Maha Kasih, karena alloh Islam sama sekali tidak pernah menyatakan dirinya secara konkret bahwa dia pengasih dan penyayang. Allah yang ada dalam Alkitab adalah Allah yang nyata, yang telah menyatakan diri-Nya melalui Isa Al-Masih itu sebabnya sifat-Nya konsisten Maha Kasih, yang mengajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi. Terimakasih untuk komentarnya sdr Natal.
      ~
      Purnama

  4. Yonardi mengatakan

    11 April 2019 pada 5:22 pm

    ~
    Memang sedari awal dari nabi Adam hingga nabi Isa mengajarkan kasih sayang kesesama umat dan musuh pun di sayanginya karena allah swt menyukai orang-orang yang berbuat baik dan sabar, tetapi pada akhirnya semua nabi dan rasul mengalami pertentangan dan lebih cenderung pada upaya pembunuhan yang keji oleh para musuhnya dan alloh swt akhirnya berfirman kepada Muhammad untuk melawan dan berjihad di jalan yang benar. Satu-satunya nabi yang diperintahkan oleh alloh swt untuk melawan dan berjihad yang benar hanya Muhammad.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 April 2019 pada 6:11 am

      ~
      Saudara Yonardi,

      Pemikiran saudara menarik sekali. Nampaknya Allah SWT kehabisan akal sehingga akhirnya Allah SWT mengeluarkan perintah untuk membunuh dan berjihad. Benarkah ini? Allah adalah mahapengasih dan penyayang. Jika Allah memerintahkan untuk membunuh, maka ini mengabaikan sifat Allah yang maha kasih dan maha penyayang tersebut.

      Namun, kami menemukan fakta yang berbeda dengan Allah SWT. “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12). Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk memenggal kepala? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  5. Herman mengatakan

    18 Mei 2019 pada 1:11 pm

    ~
    Saya ingin menanggapi tanggapan di bawah ini:

    “Pemikiran saudara menarik sekali. Nampaknya Allah SWT kehabisan akal sehingga akhirnya Allah SWT mengeluarkan perintah untuk membunuh dan berjihad. Benarkah ini? Allah adalah mahapengasih dan penyayang. Jika Allah memerintahkan untuk membunuh, maka ini mengabaikan sifat Allah yang maha kasih dan maha penyayang tersebut.”

    Mari renungi hal berikut ini:
    1. Apakah Tuhan hanya memiliki kasih tanpa menghukum?
    2. Apakah Allah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama? Jika sama, kenapa dalam Perjanjian Lama Allah menyuruh untuk membunuh/membasmi suku Amalek dari anak-anak sampai tua renta, dan juga semua makhluk hidup? Apakah Tuhan plin-plan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Mei 2019 pada 8:47 pm

      ~
      Saudara Herman,

      Kami senang saudara mengajukan pertanyaan yang bersifat retoris. Allah memiliki sifat mahakasih, tetapi Dia juga adalah mahaadil. Tetapi sifat mahaadil Allah tidak harus bertentangan dengan sifat mahakasih-Nya, bukan? Allah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah sama. Allah pun tetap menunjukkan sifat kasih-Nya kepada bangsa Amalek sehingga bangsa itu tidak langsung dipunahkan. Bukankah peperangan itu adalah peperangan antarbangsa?

      Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk memerangi dan memenggal kepala orang (Qs 8:12)? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  6. Jesus Park mengatakan

    2 Juni 2019 pada 8:23 pm

    ~
    Herman,

    1. Tuhan memiliki kasih, tapi keadilan Tuhan untuk manusia adalah neraka karena tidak ada manusia bebas dari dosa, seperti Adam hanya 1x melanggar, ia sudah dilempar ke bumi (versi islam) dan mengalami maut. Sedangkan allah Quran (katanya) memiliki kasih, tapi menetapkan semua muslim ke neraka (QS 19:71)?
    2. Tuhan yang menurunkan PL (para nabi, sejarah Yahudi). Jadi perang Yahudi karena bangsa ini ingin dihancurkan banyak bangsa, padahal janji Tuhan datang melalui bangsa Yahudi. Jadi Tuhan melindungi bangsa ini agar tergenap semua nubuat kedatangan-Nya. PB, Tuhan datang untuk semua bangsa dengan menggenapi nubuat para nabi dalam diri Isa. Tapi Quran justru bertentangan PL dan PB.

    Balas
  7. Allah ku Allah mu mengatakan

    31 Oktober 2019 pada 6:54 am

    ~
    Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, (Ulangan 20:16). Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya,dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusui, lembu maupun domba, unta maupun keledai (1.Samuel 15:3). Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.(Lukas 19:2).

    Luk 12:51
    Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 November 2019 pada 7:19 pm

      ~

      Saudara Allahku Allahmu,

      Jawabannya silakan baca Kitab Ulangan 20:18 “supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka,…” Manusia pernah dipunahkan oleh air bah karena keji. Tapi dosa manusia tidak punah begitu saja, kejahatan berulang lagi. Jadi, Firman tersebut adalah cermin buat kita manusia sepanjang masa justru supaya jangan berbuat keji. Bukankah begitu?

      Tidak ada bukti bahwa Isa-Al Masih berperang atau membunuh, justru sebaliknya. Injil, Rasul Besar Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Inilah yang disebut ajaran dari Perjanjian Baru.

      Apakah Allah menghendaki manusia berhenti berbuat jahat atau tetap dan semakin jahat? Mohon tanggapannya.
      ~
      Jamal

  8. Jesus Park mengatakan

    8 November 2019 pada 8:26 pm

    ~
    allahmu,

    Jika membaca (Samuel 15), itu adalah sejarah perang bangsa Israel dengan bangsa lain yang dicatat. Dan tujuannya untuk membela diri dari bangsa lain yang ingin menghabisi bangsa Israel, tapi tidak pernah untuk penyebaran agama Yahudi. Itu sebabnya semua hukum sipil Taurat yang dibuat oleh Musa hanya ditujukan untuk bani Yahudi. Mengapa peperangan Quran mewajibkan umat lain menjadi islam?

    Berbeda takkala Isa datang, Ia membawa kabar baik untuk keselamatan manusia. Ketika orang murtad mengikuti Isa, maka akan banyak pertentangan dari banyak pihak, terutama keluarga. Dan bagi murtadin akan mendapatkan hinaan, makian, penindasan, bahkan kematian dan hal ini berlaku pada ajaran islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 November 2019 pada 5:27 am

      ~
      Saudara Park,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia membawa kabar baik. Itu sebabnya, Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan perang kepada pengikut-Nya. Sebab perang bukan solusi yang baik untuk menegaskan kebenaran. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  9. mintadi mengatakan

    12 September 2020 pada 10:51 pm

    ~
    Jika Kristen tidak mengajarkan perang, lalu siapa yang mengajarkan kepada umat Nasrani untuk gemar menciptakan perang, membuat industri senjata yang mematikan dan selalu menjadi promotor perang di muka bumi ini? Apakah mereka bukan orang Kristen yang sebenarnya? Apakah mereka juga mengerti bahwa Alkitab mengajarkan kasih dan mengasihi musuhnya?

    Negara-negara non Muslim di barat dan Amerika selalu terlibat perang di luar negaranya dan membuat kehancuran di tempat lain. Apakah itu diajarkan Alkitab juga?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 September 2020 pada 2:39 pm

      ~
      Saudara Mintadi,

      Pertanyaan yang baik sekali. Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan perang. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi musuh. Isa Al-Masih berfirman, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih menekankan untuk menyayangi sesama.

      Sifat Isa Al-Masih yang pengasih dan penyayang merupakan rahmat tersendiri bagi manusia. Kami yakin saudara adalah orang yang mengharapkan kasih sayang dari Allah. Apakah saudara disayang oleh Allah SWT? Dari mana saudara tahu?
      ~
      Solihin

  10. Jesus Park mengatakan

    28 Oktober 2020 pada 1:08 am

    ~
    Mintadi,

    Sebenarnya mudah dijawab. Isa tidak pernah mengajarkan bunuh kafir karena menolak Isa. Alat perang yang dibuat itu juga ada sebab akibat, salah satunya adalah membela diri dari serangan bangsa lain. Saudara ingat khalifah Islam yang masuk untuk menjajah Eropa yang dikenal dengan sebutan perang salib? Itu salah satunya.

    Saudara juga ingat terjadi tragedi 11/09, karena teror Islam yang menyebabkan untuk masuk bandara diperketat yang sebelumnya tidak seketat sekarang dengan membuat teknologi canggih, dan senjata agar aman dari teroris. Jadi Isa tidak pernah melarang kekerasan, jika ada yang melakukan kekerasan maka mereka tentu menolak ajaran Isa. Mudah, bukan? Bagaimana dengan Islam?

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 9 10 11 12 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Pendapat Al-Quran dan Pakar Islam: Benarkah Isa Hanya Nabi…
  • Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah?
  • Muslim: Benarkah Nabi Isa Sudah Wafat? Apa Tujuan-Nya?
  • Benarkah Kebangkitan Nabi Isa Tertulis Dalam Al-Quran?
  • Benarkah Isa Al-Masih Tidak Menghormati Ibu-Nya, Maryam?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami