• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Audio Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Etika Islam dan Nasrani > Penyebaran Agama Islam Dan Kristen Mula-mula – Manakah Lebih Mulia?

Penyebaran Agama Islam Dan Kristen Mula-mula – Manakah Lebih Mulia?

16 Mei 2016 oleh Web Administrator 364 Komentar

we scimitar1Menurut pakar Islam, agamanya mencapai keemasannya ketika para kalifah menyebarkannya ke berbagai negara. Apakah awal penyebaran Kristen mula-mula sama dengan penyebaran Islam? Penyebaran agama Islam mula-mula atau Kristenkah yang lebih mulia caranya?

Cara Para Kalifah Mencapai Keemasan Islam

Kalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq memerangi golongan Murtad dan suku Arab yang enggan membayar zakat. Ia juga terlibat perang Yamamah, peperangan Ajnadin di Palestina dan sebagainya. 

Kalifah Umar bin Khatthab berperang untuk mengalahkan Syiria dan Yordania. Ia juga terlibat dalam peperangan Yarmuk, perang al-Qadisiah, perang Nawahand dan sebagainya.

Kalifah Utsman bin Affan berperang di laut menentang angkatan laut Byzantium. Ia berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan.

Kalifah Ali Bin Abi Talib terlibat perang Jamal, perang Shiffin dan lainnya. Ia berhasil menguasai kembali Hijaz dan Yaman dari Mu’awiyah.

Muhammad Idris, menuliskan “. . . Invasi dengan pedang bukan hal terlarang pada zaman tersebut.”

Ajaran Yang Menginspirasi Para Kalifah

Teladan Muhammad dan Al-Quranlah yang mendorong para khalifah berperang. Muhammad sendiri terlibat 26 peperangan. Sementara Al-Quran memerintahkan “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu, . . .” (Qs 9:123).

Al Qurthubi mengatakan bahwa Allah SWT memberitahu orang-orang beriman tentang cara berjihad. Hendaklah dimulai dengan daerah musuh yang terdekat terlebih dahulu . . . (al jami’ Li Ahkamil Qur’an juz jilid IV hal 607).

peace signKasih – Kunci Penyebaran Agama Kristen

Berbeda dari Islam, agama Kristen menyebar dengan kasih dan kedamaian. Orang Kristen mula-mula malah menderita penganiayaan dan pembunuhan, oleh para kaisar Romawi sekitar 250 tahun pertama. Para penguasa Romawi itu hendak memusnahkan agama Kristen. Penganiayaan itu menggenapi firman Isa Al-Masih, “. . . kamu akan ditangkap dan dianiaya; . . . oleh karena nama-Ku [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Lukas. 21:12).

Namun orang-orang Kristen mula-mula itu tidak memerangi pemerintah Romawi, melainkan mendoakan dan mengasihinya. Ajaibnya, kekristenan terus bertumbuh dan jaya hingga sekarang, sebaliknya kekaisaran Romawi telah runtuh.

Penyebaran Kristen – Fungsi Teladan dan Janji Isa Al-Masih

Isa Al-Masih tidak pernah memerangi orang dalam mendirikan agama Kristen. Ia melakukannya dengan kasih dan kedamaian. Meneladani Isa Al-Masih, orang Kristen mula-mula menyebarkan kekristenan dengan kasih.

Isa Al-Masih berfirman “. . . Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes. 10:28).  Janji keselamatan inilah yang membuat orang Kristen mula-mula mempertahankan imannya sampai mati.

Jalan Damai atau Jalan Perang?

Apakah lebih baik menyebarkan agama dengan pedang atau kasih? Setiap orang beragama perlu merenungkan pertanyaan ini. Bukankah jalan damai untuk penyebaran agama lebih baik?

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, penyebaran Islam awal atau Kristenkah yang lebih mulia dan menekankan kasih? Mengapa?
  2. Menurut Saudara, mengapa Islam mula-mula harus disebarkan melalui peperangan?
  3. Manakah yang membuktikan kuasa Allah, penyebaran Islam mula-mula dengan pedang atau penyebaran Kristen mula-mula dengan kasih? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Ditempatkan di bawah: Etika Islam dan Nasrani Ditag dengan:penyebaran agama Islam

Reader Interactions

Comments

  1. sejarah mengatakan

    16 Mei 2016 pada 12:19 pm

    ~
    Jelas lebih mulia Kristen. Contohnya penyebaran di Indonesia saja lewat penjajahan dan penindasan sedangkan Islam hanya lewat para pedagang dan tanpa penjajahan penindasan seperti halnya penyebaran Kristen.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Mei 2016 pada 3:00 pm

      ~
      Saudara Sejarah,

      Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Ini yang dilakukan para pengikut Isa Al-Masih. Sehingga para pengikut Isa Al-Masih menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi. Tetapi pengikut Isa Al-Masih tetap mengasihi merka. Bukankah ini menakjubkan? Tetapi sangat jelas bahwa mereka mengikuti teladan Isa Al-Masih.

      Isa Al-Masih yang adalah kasih menghendaki agar pengikut-Nya mengasihi sesama. Karena itu, pertanyaan mendasarnya adalah benarkah para penjajah itu adalah pengikut Isa Al-Masih? Kami yakin tidak. Sebab tindakan penjajaran bertentangan dengan Isa Al-Masih. Lalu bagaimana dengan agama Islam? Mengapa Islam disebarkan dengan cara peperangan?
      ~
      Solihin

  2. rasyid riel mengatakan

    16 Mei 2016 pada 12:50 pm

    ~
    To: Sejarah,

    Tidak ada penyebaran Kristen lewat penjajah. Anda salah pemahaman. Penjajah datang untuk menguasai dengan tentaranya tapi para misionaris beda kedatangannya mencari daerah baru untuk menyebarkan agama dengan kasih. Beda antara tentara penjajah dengan misionaris. Contohnya, di Indonesia apa pernah misi TNI dalam melaksanakan tugas harus dibarengi dari MUI atau pesantren diikutkan? Tidak, bukan?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 1:35 am

      ~
      Saudara Rasyid,

      Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada para pengikut-Nya. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Bila ajaran-Nya saja sudah demikian, maka dalam penyebaran agama pun demikian juga. Terimakasih saudara Rasyid.
      ~
      Solihin

  3. pembaca mengatakan

    16 Mei 2016 pada 1:55 pm

    ~
    To: Sejarah,

    Jadi penjajah Belanda Portugis datang dengan kasih dan menyebarkan Kristen di Indonesia? Bukan menjajah begitu? Justru anda yang memahami terbalik. Sudah namanya bangkai busuk pasti akan tercium. Topik di atas adalah sama halnya dengan menelanjangi diri sendiri karena semua orang tahu siapa yang bawa ajaran Kristen di Indonesia lewat kasih penjajah.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 1:40 am

      ~
      Saudara Pembaca,

      Kristen tidak pernah disebarkan dengan cara kekerasan di Indonesia. Memang Belanda dan Portugis menjajah Indonesia, tetapi orang Kristen tidak pernah menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan. Kami banyak membaca literatur berkenaan dengan penyebaran agama Kristen di Indonesia. Tidak ada yang memakai cara kekerasan, bahkan banyak para penyebar agama tersebut yang menjadi korban penduduk setempat. Ini karena ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi.

      Tidak demikian dengan penyebaran agama Islam. Kami kira artikel di atas telah menjelaskannya dengan baik. Silakan saudara membacanya. Pertanyaannya adalah mengapa Islam disebarkan atau disiarkan dengan kekerasan? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  4. ismail mengatakan

    16 Mei 2016 pada 2:29 pm

    ~
    To: Yang masih Islam,

    Yang pasti alloh swt hanya mengatakan kafir toh. Yang membagi kafir harbi dan non harbi itu ulama. Alias hasil tafsir, yang namanya tafsir itu beda-beda. Itulah sebabnya ISIS punya tafsir sendiri. Karena alloh tidak jelas. Makanya FPI tidak pernah menyatakan perang sama ISIS. Jadi, supaya anda tahu, Islam itu tergantung anda mau pakai ayat mana: Makiah atau Madaniah?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 1:44 am

      ~
      Saudara Ismail,

      Apakah dengan menyatakan demikian saudara ingin menyampaikan bahwa Islam berwajah ganda? Sebab dengan menggunakan ayat Madaniah atau Makiyah, maka ini tergantung situasi dan kondisi. Dengan kata lain, bisa dengan cara baik dalam kondisi tertentu. Tetapi menghalalkan cara kekerasan dalam konteks tertentu. Kami berharap pengunjung situs ini memikirkan ini. Terimakasih saudara Ismail.
      ~
      Solihin

  5. Fanya mengatakan

    16 Mei 2016 pada 4:18 pm

    ~
    Giliran penyebaran Kristen tidak dijelaskan. Tolong yang adil pemberitaannya. Dijelaskan semua penyebaran agama Kristen di dunia selain di Eropa melalui penjajahan.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 1:48 am

      ~
      Saudara Fanya,

      Sangat baik bila saudara dapat menahan diri. Sebab topik di atas sudah jelas. “Penyebaran Agama Islam Dan Kristen Mula-mula – Manakah Lebih Mulia?” Dengan demikian, bila kita mengacu pada penyebaran mula-mula, maka Islam disebarkan dengan cara kekerasan. Bukankah para kalifah menyebarkan Islam dengan peperangan?

      Hal ini sungguh berbeda dengan Kristen. Umat Kristen menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi. Menariknya adalah Kristen berkembang bukan karena cara kekerasan, tetapi karena kasih. Hal ini terjadi karena Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Berharap saudara mau mempelajari penyebaran Kristen mula-mula. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  6. joshua log mengatakan

    16 Mei 2016 pada 5:24 pm

    ~
    Bukti bahwa Nasrani masuk melalui penjajah Indonesia. Ayat-ayat sadis dalam Alkitab:
    Ulangan 13:15 = bunuh dan tumpaslah kota beserta isinya
    Yoshua 8:24 = bunuh seluruh penduduk kota
    Amos 9:4 = Yesus memerintahkan membunuh
    Yeremia 51:40 = Yesus merebahkan manusia lainnya untuk dibantai. Apakah ini yang dimaksud suci?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 1:57 am

      ~
      Saudara Joshua,

      Menarik sekali tanggapan dan link yang saudara berikan. Maaf, kami terpaksa menghapusnya karena tidak memperkenankan link dari situs lain ada di situs ini. Apakah saudara sudah membaca tulisan di link tersebut dengan teliti? Tulisan tersebut justru menegaskan bahwa Kristen tidak disebarkan dengan cara kekerasan, tetapi malah mendapatkan hambatan dari VOC yang notabene perusahaan sekuler.

      Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Kristen tidak pernah disebarkan dengan cara kekerasan, apalagi peperangan. Dan ayat-ayat yang saudara kutip tidak pernah mengajarkan untuk memerangi sesama, tetapi konteks ayat-ayat itu adalah peperangan antar bangsa, bukan untuk menyebarkan agama. Mohon diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

      Hal ini berbeda dengan Islam yang disebarkan dengan cara kekerasan. Artikel di atas telah mengulas bagaimana para kalifah menyebarkan agama Islam mula-mula dengan kekerasan. Semoga ini memberikan pencerahan.
      ~
      Solihin

  7. budiman mengatakan

    16 Mei 2016 pada 5:43 pm

    ~
    Ayat-ayat sadis? Bawa dari awal bos. Alkitab isinya sistematis, bukan satu ayat berdiri sendiri-sendiri.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 2:00 am

      ~
      Saudara Budiman,

      Mengutip tanpa membaca dengan teliti, maka yang muncul adalah kesimpulan yang keliru. Ini yang terjadi pada saudara Joshua. Amat disayangkan membaca ayat Alkitab, tetapi tidak jujur dalam mengutipnya. Kami berharap ini menjadi sebuah pembelajaran untuk bersikap jujur. Terimakasih saudara Budiman.
      ~
      Solihin

  8. Wedus mengatakan

    16 Mei 2016 pada 6:04 pm

    ~
    Semua orang juga tahu kalau Kristen disebarkan lebih mulia. Disebarkan pada orang yang ilmunya belum cukup. Tiap penyebaranya didampingi mie instan. Jadi, yang ingin masuk Kristen karena ingin dapat mienya. Islam penyebarannya lewat penjajah. Belanda yang menjajah mayoritas beragama Kristen, Portugis juga mayoritas Kristen. Hebat saja penjajah Kristen bisa mengislamkan Indonesia. Jangan-jangan Kristen yang sudah tobat.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 2:07 am

      ~
      Saudara Wedus,

      Kami kira umat Kristen tidak pernah menyebarkan agamanya dengan cara membagi-bagi mie. Sebab untuk apa menyebarkan agama dengan cara membagi mie? Bila ada yang menjadi Kristen karena dibagi mie, maka orang tersebut adalah orang yang tidak terpelajar? Cara-cara demikian adalah cara yang tidak benar dan tidak tepat. Apakah pengikut Isa Al-Masih menghendaki cara demikian? Kami yakin tidak.

      Sejak semula Kristen disebarkan dengan cara kasih. Mohon saudara membaca kembali artikel di atas. Pengikut Isa Al-Masih menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi, tetapi Kristen dapat berkembang. Tidak demikian dengan Islam yang menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan. Perhatikan bagaimana para kalifah menyebarkan Islam. Bukankah dengan perang demi perang? Kami berharap ini menjadi sebuah perbandingan yang mencerahkan.
      ~
      Solihin

  9. Pilatus mengatakan

    16 Mei 2016 pada 6:26 pm

    ~
    Tidak bisa dibandingkan penyebaran Islam dengan Kristen. Kristen terlalu rendah, tidak level kata orang. Agama ini menyesatkan manusia sementara Islam mengajarkan tauhid keesaan Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 2:11 am

      ~
      Saudara Pilatus,

      Memang cara-cara yang dilakukan umat Kristen dalam menyebarkan agamanya rendah. Tidak seperti Islam yang menyebarkan agamanya dengan cara level tinggi, yakni dengan peperangan. Cara kasih dianggap terlalu lemah dan rendah. Karena itu, para kalifah Islam menyebarkan agamanya dengan cara berperang. Banyak peperangan dilakukan untuk memenangkan dan mengislamkan suatu daerah atau negeri. Dengan demikian, kami menduga cara demikian lebih tepat untuk Islam. Apakah demikian saudara?
      ~
      Solihin

  10. Buka Mata Buka Hati mengatakan

    16 Mei 2016 pada 7:31 pm

    ~
    Saudaraku Wedus,

    Sebagian komentar anda cukup lucu. Di satu sisi anda menyindir, di sisi lain anda senang tertawa. Bagi kami itu cukup menghibur. Tapi begini saudaraku, pemahaman anda keliru. Jika saudara berpikir Yesus menyuruh Belanda dan Portugis menjajah, itu sebuah kesalahan besar. Coba kita luruskan sedikit saudaraku.

    Yesus tidak pernah menyuruh murid-murid-Nya menjajah, memaksakan, membunuh, dan mencap kafir kepada seseorang jika menolak ajaran-Nya. Bukankah murid-murid Yesus banyak yang mati dibunuh dalam mengabarkan Injil seperti nabi-nabi asli sebelumnya saudaraku. Menurut kami, ajaran yang benar tidak akan memaksakan orang dengan pedang/perang saudaraku.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Mei 2016 pada 2:16 am

      ~
      Saudara Buka Mata,

      Kami setuju sekali dengan saudara bahwa ajaran yang benar tidak mungkin memaksa orang lain untuk memeluk agama atau ajaran tersebut. Hanya ajaran yang tidak benar berusaha dan memaksa agar orang lain menerima ajaran tersebut. Mengapa? Karena adanya ketidakyakinan dengan agama itu. Sebaliknya, bila kita mengetahui bahwa agama itu benar, maka kita memberikan kebebasan orang lain untuk memilih dan memutuskan dengan landasan kasih. Itu adalah cara yang benar dan tepat.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 19 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Tiga Alasan Nasrani Merayakan Natal dengan Nyanyian
  • Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
  • Seorang Muslim Bertemu Allah di Penjara
  • Seorang Muslim Menemukan Pengampunan
  • Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
  • Isa Al-Masih Dalam Al-Quran
  • Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  • Pandangan Al-Quran Tentang Sorga Dan Neraka
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Syariah Islam Dan Kristen - Mana Yang Lebih Berbobot?
  • Salam Islam 'Assalamualaikum' dan Salam Isa, Mana…
  • Penghina Agama, Dibunuh Atau Dikasihi? Sikap Orang…
  • Agama Islam Dan Perbudakan Masa Kini
  • Lima Sebab Muslim Indonesia Harus Menolak Kekerasan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

 

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!



 


 
 
 




×