Orang saleh selalu mempertimbangkan perbuatan-perbuatannya agar mereka berkenan kepada Allah. Setiap agama mempunyai larangan-larangan yang harus diperhatikan. Agama lain mengatakan tidak boleh menyalakan api pada hari Sabat. Lagi, ada agama yang melarang merokok. Malahan, ada agama yang melarang makan daging sama sekali. Dalam Islam ada larangan untuk tidak memakan babi dan berzinah. Tetapi pertanyaannya adalah apakah Allah membenci makan babi atau berzinah? Mana yang menyebabkan manusia berdosa?
Pertanyaan itu membingungkan kami dan menimbulkan pertanyaan yang lain: Mana yang menyebabkan manusia berdosa dan dibenci Allah? Apakah hanya karena makan daging babi menyebabkan orang tersebut dibenci Allah? Atau, berzinah yang menyebabkan manusia berdosa dan dibenci Allah? Pernahkah pertanyaan ini dipikirkan oleh saudara?
Benarkah, Allah Membenci Makan Babi Atau Berzinah?
Huraira, pakar Islam yang hidup ratusan tahun yang lalu, pernah menulis bahwa Isa Al Masih akan turun dari surga dan antara lain akan melenyapkan semua babi, karena babi dianggap najis. Nabi Besar Isa Al-Masih, walaupun tidak menyinggung masalah babi, pernah mengajar: Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya [karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban], tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan ….. Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. (Injil, Markus 7:15-23).
Kesimpulannya: Melalui Firman Isa Al-Masih di atas, bahwa yang menyebabkan manusia berdosa bukan apa yang masuk kedalam manusia melainkan yang keluar dari dalam hati manusia. Dosa keluar dari hati manusia, termasuk dosa perzinahan. Jadi, yang dibenci Allah adalah berzinah karena hal itu timbul dari dalam hati manusia yang kotor dan berdosa.
Sudah jelas Kalimah Allah mengajar bahwa hati manusia merupakan “kandang kotor” dan oleh karena itu kita sekalian sungguh najis di hadapan Allah. Perjuangan utama kita ialah bagaimana membersihkan kotoran dosa dari hati kita. Kita perlu mempertimbangkan: Mana yang lebih berat, misalnya menyalakan api pada Hari Sabat atau membiarkan dosa benci mendiami hati kita.
Asnawati mengatakan
~
Saya ingin bertanya. Allah melarang kita untuk memakan babi karena najis dan Allah juga melarang kita untuk tidak berzinah.
Yang saya ingin tanyakan bagaimana kalau seseorang itu beragama islam dan melakukan perzinahan dengan seseorang yang beragama Kristen yang memakan babi dan anjing, apakah di dalam tubuh seseorang yang beragama Islam itu najis apa tidak? Dan apakah Tuhan akan mengampuni kesalahan kita tersebut dan bagaimana cara menghapuskan dosa seseorang beragama Islam yang berjinah dengan seseorang beragama Kristen?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Asnawati,
Tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah, sebab Allah Maha Pengampun, bukan? Isa Al-Masih mengajarkan, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Injil, Rasul Besar Matius 15:11).
Sangat jelas perzinahan merupakan perbuatan dosa di hadapan Allah, namun makan daging babi atau anjing bukanlah tindakan dosa. Yang merupakan perbuatan dosa dan najis dihadapan Allah ialah apa yang keluar dari mulut yakni pikiran dan perkataan yang kotor dan jahat.
~
Noni
Nugraha mengatakan
~
Silakan kalian makan babi. Silakan kalian lebih percayai ayat multitafsir daripada ayat yang jelas melarang makan babi dari kitab yang kalian percayai sebagai wahyu dari Tuhan kalian. Tapi dalam Islam jelas babi itu haram mutlak. Sebagai mana kami beriman kepada Muhammad SAW dan Isa AS dengan mengikuti perintahnya yaitu tidak makan babi
Cara kami menafsirkan kitab kami salah satunya adalah membandingkan ayat multi tafsir/mutasyabihat (bermakna banyak) dengan ayat spesifik lalu diamalkan bersama. Jadi gak ada ayat yang diabaikan atau gak dipakai karena kontradiksi.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Nugraha,
Kami sangat memahami bahwa saudara sebagai seorang Muslim tentu akan melaukan apa yang diajarkan agama saudara. Kami sangat menghargai jika para mukmin tidak makan babi sesuai ajaran agamanya. Namun marilah kita merenungkan hal yang lebih esensi lagi yaitu bagaimana cara kita membersihkan hati yang kotor.
Mungkin kita tidak melakukan zina, tapi bagaimana dengan hati dan pikiran yang berdosa?Apakah manusia sanggup untuk membersihkan hati dan pikiran yang kotor akibat dosa? Tentu saja hanya Allah yang berkuasa untuk membersihkan aib najis dosa manusia, bukan? Mungkin saudara tidak makan babi, namun bagaimana dengan dosa yang ada dalam hati saudara?
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Nugraha,
Mungkin saudara tahu mengapa bisa multitafsir di Alkitab? Beri tahu juga dimana Isa memerintah jangan makan babi? Apakah Al-Quran tidak perlu tafsiran? Apakah benar babi itu haram mutlak? Apakah saudara percaya dengan (Qs 2:173)? Bagaimana menurut saudara? Apakah saudara tidak setuju dengan Al-Quran?
Jika babi diharamkan menurut saudara, mengapa zina dilegalkan (Qs 70:30)? Apakah makan babi dosanya lebih besar daripada berzina? Bahkan nabi saudara pernah berkata walaupun zina dan mencuri niscaya masuk surga (HR. Muslim, 94). Apakah saudara setuju dengan nabi saudara?
TIO ICU mengatakan
~
Untuk staff IDI yang terhormat,
Saya mau bertanya bagaimana bila Muslim berkata babi haram karena banyak hal antara lain bercacing pita dan kotor. Namun saya berkata “pengolahan yang baik dan lingkungan ternak yang benar bisa mengatasi semua masalah tersebut” dan bila Kristian berkata babi halal karena banyak hal dan saya berkata “hal yang diharamkan pasti ada maksud tertentu dibalik kenapa hal itu diharamkan, hanya saja kita belum mengetahui maksud sebenarnya”
Meski hanya bercanda namun saya serius tentang hal ini. Saya percaya bahwa mahluk hidup diciptakan sebagai pemakan, mulai dari pemakan daging hingga tumbuhan (meski pada kenyataannya pemakan daging juga makan tumbuhan dan sebaliknya).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara TIO ICU,
Jika alasan Muslim tidak mau makan daging babi karena alasan cacing pita, tentu saja hak masing-masing pribadi. Namun penyakit manusia bukan hanya disebabkan cacing pita bukan?
Tentu saja ada alasannya mengapa babi diharamkan dalam Islam. Namun mnegapa tidak pernah dituliskan dengan jelas apa alasannya. Sehingga hingga saat ini kita semua tidak tahu alasan yang jelas mengaap babi diharamkan.
~
Noni
Regar mengatakan
~
Kesimpulannya, beabi itu haram karna mengandung ilmu sihir.
Itu larangan / pantangan yang jelas realita.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Regar,
Jika babi haram karena mengandung ilmu sihir, ilmu sihir seperti apa yang saudara maksud? Dan apa dasar dari asumsi saudara? Mohon penjelasan saudara.
Sebab babi juga adalah hewan ciptaan Allah sama seperti hewan lainnya. Apa yang Allah ciptakan tentu ada faedahnya bagi manusia.
~
Noni
Mahmad mengatakan
~
Kenapa ingin membunuh semua babi? Karena iblis kesal karena kekalahannya.
Matius 8:30-32
30 “Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan.”
31 “Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.”
32 “Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mahmad,
Iblis tentu menggunakan segala cara untuk membuat manusia jatuh dalam dosa dan melanggar perintah Allah. Sama sepoerti yang iblis lakukan pada Adam dan Hawa. Ibis pun seringkali membuat manusia sibuk memperdebatkan apa yang boleh dimanakan dan tidak dimakan. Padahal yang Allah kehendaki bukan itu.
Allah melihat kedalaman hati manusia, bukan apa yang dimakan manusia. Isa berkata bukan makanan yang menajiskan tetapi apa yang keluar dari mulut itu yang menajiskan, seperti perkataan kotor dan pikiran jahat.
~
Noni
Yesua mengatakan
~
Mereka benci babi bukan karena haram dan halalnya melainkan mereka kesal atas kekalahannya ketika Yesus mengusir iblis itu dari manusia lalu Isa mempersilahkan iblis itu masuk ke dalam babi lalu mati lah kawanan babi itu. Terpujilah Allah Israel sampai selama-lamanya kami menantikan kedatangannya yang kedua kalinya. Tuhan memberkati rekan-rekan dalam segala tindakan. Semoga tiap lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat. Tuhan pakai rekan-rekan sebagai tangan perpanjangan Allah. Amin.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yesua,
Kami amat senang bila semua lidah pada akhirnya akan mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Itu sebabnya, makan daging babi bukan ukuran untuk diterima Allah. Terima kasih.
~
Solihin
condolheroes mengatakan
~
Kalau begitu saya lebih memilih ajaran Islam. Orang Kristen bilang yang berdosa mana, makan babi atau berzina? Kalau menurut ajaran Islam, sudah jelas dan pasti, makan babi itu haram, mendekati zina itu haram. Dua-duanya sudah jelas haram. Yang berhak mengampuni/membersihkan dosa adalah Allah, karena Allah yang menciptakan manusia sedangkan Nabi Isya adalah ciptaan Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Condolheroes,
Bila makan daging babi haram, maka seharusnya Al-Quran tidak menyatakan seperti ini: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 2:173).
Membaca ayat tersebut memberikan indikasi bahwa daging babi tidak haram asalkan disembelih menggunakan nama Allah. Lagi pula, jika memakannya tidak melampaui batas, maka tidak berdosa. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Mahmad,
Jika babi dibunuh karena pengaruh syaitan, apakah saudara setuju jika nabi Islam juga dibunuh karena mendapat pengaruh syaitan dengan sihir atau santet (HR. Bukhari, 5763)? Jika saudara Kristen, tidak masalah juga menjawab?
Condolheroes,
Babi sudah dijelaskan, bahwa Islam tidak mengharamkan babi. Bagaimana dengan zina? Menurut saudara zina itu haram, apakah nabi Islam juga haram, seperti ketika ia mengauli tawanan perang (Sunan Abu Dawud, 2995)? Dan nabi Islampun melakukannya berkali-kali. Menurut syariat Islam, seharusnya ia sudah dihukum rajam seperti yang ia lakukan kepada orang berzina (Sunan Ibn Majah, Vol. 3, Book 20, No.2552). Apakah saudara setuju?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Mengkonsumsi daging babi tidak memiliki pengaruh terhadap keselamatan di akhirat. Sebab bukan makanan yang menjadikan manusia terlihat suci dan memperoleh jaminan pasti masuk sorga. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat berpikir kritis.
~
Solihin
Orang mengatakan
~
Maaf mungkin yang lengkap seperti ini” “Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,dan yang disembelih atas nama selain Allah…” Saya cuma menambahkan di situ bisa baca dengan teliti ada kata ‘dan’. “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah” (QS. Al Baqarah: 173).
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah” (QS. Al Maa’idah: 3). “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah” (QS. An Nahl: 115).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Orang,
Bila kita membaca ayat-ayat di atas, maka kita menemukan fakta bahwa daging babi halal untuk dikonsumsi asalkan penyembelihannya menyebut nama Allah. Dengan demikian, tidak ada pantangan atau larangan untuk mengkonsumsi daging babi. Kami berharap saudara membaca teliti ayat-ayat Al-Quran yang dikutip saudara sehingga saudara dapat memahaminya dengan benar. Pertanyaannya, mengapa daging babi dapat dikonsumsi asalkan disembelih dengan menyebut nama Allah?
~
Solihin