Selama saya tinggal di Indonesia (32 tahun) saya tidak pernah menyaksikan pembakaran gereja atau pembunuhan orang Kristen. Semua tetangga saya, walaupun mayoritas Islam, selalu baik. Memang sewajarnya, agama-agama di Indonesia khususnya Islam menolak kekerasan dalam agama. Betapa indahnya hidup bertetangga dalam damai.
Sayang, hal demikian tidak terjadi di negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di awal 2017 sebuah Riset melaporkan, delapan dari sepuluh negara yang paling banyak memakai kekerasan dalam agama, adalah negara yang mayoritas penduduknya Islam: Somalia, Afganistan, Pakistan, Sudan, Suriah, Irak, Iran, Yaman. Dari 2015 s/d Oktober 2016, 76 orang Kristen dibunuh orang Islam di Pakistan, 24 di Suriah, 12 di Somalia, 12 di Mesir dst. Dalam periode yang sama, 600 serangan terhadap orang Kristen terjadi di Pakistan, 11 di Iran, 8 di Irak.
Syukurlah, Indonesia tidak termasuk dalam daftar itu! Tetapi, apakah alasan Islam Indonesia menolak kekerasan dalam agama? Lihat beberapa penjelasan berikut ini:
Pancasila
Sila pertama menekankan kewajiban percaya dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dan juga untuk saling “Menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.”
Sila Kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” memuat ajaran Nabi Isa sendiri, yaitu “saling mencintai sesama manusia.” Silakan kirim email jika mempunyai input lain bagaimana Pancasila menolak kekerasan dalam agama.
Enam Agama Sah
Negara Indonesia mengakui enam agama sah: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Masak kita boleh bertindak keras kepada agama negara kita mengakui sah?!
Kebudayaan Indonesia Menentang Kekerasan
Satu faktor menarik mengenai budaya Indonesia adalah pentingnya saling menghormati. Orang Indonesia selalu ingin beritikad baik satu sama lain serta menghindari bertindak keras terhadap siapapun.
Jika kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang terdapat dalam kebudayaan Indonesia serta hormat-menghormati kita tidak mungkin memakai kekerasaan dalam agama.
Agama Islam Menolak Kekerasan dan Cinta Damai
Umat Islam sedunia berulang kali memamerkan “Agama Islam adalah Agama Damai.” Sayangnya, sampai sekarang saya belum melihat ayat Al-Quran yang mendukung pernyataan ini. Namun inilah konsep yang sangat baik! (Kirimlah email jika tahu ayat Al-Quran yang mengajar, “Agama Islam Agama Damai.”)
Jelas agama yang cinta damai tidak akan membakar tempat ibadah agama lain atau membunuh penganutnya, bukan? Pecinta damai tidak memakai kekerasan.
Ajaran Isa Al-Masih Mengenai “Kekerasan”
Orang Islam menjunjung tinggi serta menghargai Isa Al-Masih. Isa meletakkan dasar hidup berdamai dengan orang dari agama lain. Lihatlah Kitab Suci Injil (Markus 12:31; Matius 5:9, 5:44, 7:12):
(1) Kasihilah sesamamu manusia.
(2) Berbuatlah kepada orang seperti kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu.
(3) Kasihilah musuhmu.
(4) Berbahagialah pembawa damai.
Inilah cara hidup Isa Al-Masih. Malahan, karena Ia menjalani hidup seperti ini, Ia mengorbankan diri-Nya di kayu salib buat Anda. Tujuannya, menyelamatkan kita dari dosa dan menolong kita menjadi pembawa damai di Indonesia dan di dunia.
Jason Gilead
[Kami mempersilakan Anda mengemail staff Isa dan Islam untuk mendiskusikan konten artikel ini.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Artikel ini memuat lima sebab Islam Indonesia harus menolak kekerasan dalam agama. Apakah Anda dapat menyebutkan sebab-sebab lain?
- Bagaimana pandangan Anda mengenai ajaran kasih yang Isa Al-Masih kemukakan dalam Injil sebagai dasar hidup damai antar pemeluk agama?
- Menurut pandangan Anda, alasan mana antara lima alasan dalam artikel paling menyakinkan Anda bahwa orang Indonesia harus menolak kekerasan dalam agama?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, dengan sangat menyesal terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Perkembangan Kristen, Islam Dalam 100 Tahun Pertama Sejarahnya
- Apakah Islam Adalah Agama Yang Paling Mengajarkan Toleransi?
- 3 Alasan Mengapa Orang Islam Menjadi Kristen
- Aktifis Islam: Berdakwalah Dengan Cara Damai
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang menurut kami adalah komentar terbaik dan paling menolong untuk memahami artikel di atas. Bila anda bersedia, silakan mendaftar untuk mendapatkan buletin mingguan dari kami, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Realita mengatakan
~
Ahong,
Ko Ahong kalau mau mengerti tentang isi Kitab Taurat, Ulangan 13:8-9 bacalah seluruh pasal 13. Dan supaya nggak salah menafsir sendiri, nggak baik sebelum membaca dari berikut kitab penafsiran Alkitab, bisa di download dari play store.
staff mengatakan
~
Saudara Realita,
Mengutip ayat tersebut tanpa memberikan pendapat berarti saudara Ahong tidak mengetahui dengan pasti yang dikutipnya. Kami setuju dengan saudara bahwa membaca Taurat perlu menyeluruh sehingga mengerti konteksnya dengan benar. Kami berharap saudara Ahong berani membaca Taurat secara menyeluruh dan berani membandingkannya dengan Al-Quran.
~
Solihin
AkuAja mengatakan
*****
1. Allah SWT/Allah Bapa/Allah Maha Esa menentang kekerasan, memerintahkan seluruh manusia untuk hidup damai, apapun agamanya.
2. Isa Al-Masih saja yang merupakan wujud nuzul Khalimatullah, Nabi, Guru, pengajar, yang tidak bersalah, merelakan jiwa raganya untuk berkorban bagi manusia, walaupun Beliau sendiri tidak bersalah, mengajarkan suri teladan tentang memaafkan sesama, walaupun anda sampai menderita dianiaya sekalipun.
3. Pancasila, untuk mewujudkan Pancasila, para pejuang kita yang berasal dari beragam agama, suku dan daerah, rela bersama sama berkorban jiwa dan raga, untuk mewujudkannya.
staff mengatakan
*****
Saudara AkuAja,
Membunuh bertentangan dengan hukum Allah yang disampaikan kepada Nabi Besar Musa. Dan hukum ini diterima sebagai kebenaran umum. Bila ada ajaran yang mengajarkan membunuh, maka ajaran itu tidak sesuai dengan firman Allah (Taurat, Keluaran 20:13). Namun, kami bersyukur bahwa Muslim Indonesia adalah Muslim yang mengedepankan hati nurani sehingga Muslim Indonesia menjaga nilai-nilai moral yang telah digariskan nenek moyang bangsa ini.
~
Solihin