Tantangan utama pria dan wanita antara usia 20-35 ialah mencari jodoh. Menikah dengan jodoh yang cocok akan menghasilkan kehidupan yang baik. Sebaliknya, menikah dengan jodoh yang tidak cocok, akan menghasilkan air mata seumur hidup. Kasihan! Sayangnya, tidak gampang mencari calon jodoh yang baik. Jika Anda bingung bagaimana mencari calon jodoh yang baik, email kami.
Karena bingung, pria dan wanita sering memanjatkan doa cari jodoh. Sebetulnya mencari jodoh agak gampang. Yang sulit, menemukan calon jodoh yang sungguh baik.
Sering kali, calon jodoh memberi kesan sangat baik sebelum menikah. Setelah menikah, karakter yang sebenarnya muncul. Sebaiknya doa cari jodoh memuat permohonan, “Tuhan, selamatkanlah saya dari menipu diri dalam mencari jodoh!”
Apakah Kriteria Hadith dan Injil Menolong Mencari Jodoh?
Sambil memanjatkan doa cari jodoh Anda perlu hidup dengan “mata terbuka.” Allah akan memungkinkan Anda bertemu dengan beberapa calon jodoh. Tetapi siapa antara mereka yang cocok menjadi jodoh idaman Anda?
Hadith mengajar agar pria memilih jodoh berdasarkan kecantikannya, hartanya, keturunannya, kesuburannya dan agamanya. Si wanita perlu memperhatikan agama dan akhlak si pria (H.R. Timidzi dan Ahmad; H.R. Bukhari dan Muslim).
Injil menasihati wanita memilih pria berdasarkan kemampuan mengasihi, mengasuh dan melindungi isterinya. Si pria mesti cari calon jodoh yang rendah hati, menghargai suami dan rela tunduk kepada pimpinannya.
Menurut Injil mereka berdua harus saling menghormati sehingga rela merendahkan diri satu sama lain (Lihat Injil, Surat Efesus 5:21-32).
Realitas Karakter Jodoh Muncul Sesudah Nikah
Seribu satu buku dikarang mengenai kejutan yang muncul dengan karakter jodoh sesudah nikah. Misalnya si pria kasar, tidak memperhatikan, menjelekkan, memaksakan seks, pokoknya menjadi lalim.
Sebaliknya si wanita mulai muram, hanya memikirkan diri sendiri, suka mengkritik dan menjelekkan suami.
Apa yang terjadi? Betapa gampang calon jodoh menipu sebelum nikah. Mengapa? Karena mereka sangat ingin menikah jadi memberi kesan yang baik pada waktu berpacaran.
Kita perlu memperhatikan ucapan Allah, “Manusia menilai dari apa yang dilihatnya [rupanya], tetapi Aku [Allah] menilai apa yang ada dalam pikiran dan hati orang” (Taurat, I Samuel 16:7). Anda harus sungguh minta pimpinan Allah yang mengetahui pikiran dan hati orang.
Kualifikasi Mutlak untuk Jodoh yang Baik
Mencari jodoh sangat sulit karena kita semua berdosa. Apakah calon jodoh Anda memiliki hati yang sama sekali baru, bersih dari dosa, tulus dan mengasihi dengan murni?
“Kecantikan hanya kulit luarnya.” Ayat Injil Allah: “Pada saat seseorang menjadi pengikut Isa Al-Masih, ia menjadi orang yang hatinya [dirinya, kerinduannya, kelakuannya, motivasinya] sama sekali baru . . . .” (Kitab Injil, Surat II Korintus 5:17, FAYH).
Menikahi jodoh yang punya hati baru yang mendengar dan menaati suara Roh Allah adalah kunci menghindari tertipu dalam menikah. Lagi, Anda, untuk menjadi calon jodoh yang baik, memerlukan hati baru juga, bukan? Isa Al-Masih sendiri ingin memberi Anda hati baru hari ini! Kalau Anda merindukan hati baru, mengemail kami.
Doa Cari Jodoh
“Allah, lindungilah saya dari tertipu dalam mencari jodoh. Pimpinlah saya kepada jodoh yang tulus, yang tidak pura-pura atau menyembunyikan dosa dalam hatinya. Terlebih-lebih tunjukilah saya calon jodoh yang mempunyai hati baru hasil intervensi Isa Al-Masih sendiri. Juga, jadikanlah dalam diri saya hati baru yang bersih dari semua bentuk dosa. Saya juga ingin menjadi calon jodoh yang baik!”
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah kriteria utama untuk jodoh idaman Anda.
- Apakah kriteria-kriteria hadits untuk jodoh isteri memuaskan Anda. Kriteria mana lagi yang penting untuk calon isteri?
- Isa Al-Masih berjanji memberi hati baru, yaitu menjadikan Anda orang yang baru. Mengapa penting mempunyai hati baru sebelum nikah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Alasan Menikah Menurut Islam dan Kristen
- Mengapa Lebih Baik Jangan Menikah Beda Agama?
- Pandangan Isa Al-Masih dan Nabi Islam Tentang Wanita
- Hai Mukmin: Kasihilah Isterimu. Isteri, Hormatilah Suaminya
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
hakkullah mengatakan
~
“Dapatkah saudara menunjukkan pernyataan kami yang menyatakan bahwa menaati orang tua adalah dosa?”
Respon: Anda tidak paham. Tidak adalah. Kenapa anda mengatakan semua manusia berdosa? Berarti anda menuduh mentaati orang tua berdosa, makan, minum, nonton tv berdosa, “kacau”
“Nabi saudara pun menikahi anak di bawah umur? Mengapa nabi saudara memiliki pikiran untuk menikahi anak usia 9 tahun? Mohon pencerahan.”
Respon: Jodoh Nabi, Allah sudah tentukan dan usia itu tidak menentukan, yang menentukan itu sudah haidh atau belum. Kadang-kadang haidh itu berumur 7 tahun pun ada. Tidak ada satupun orang Arab kafir memprotes beliau saw menikahi Aisyah. Ada apa? Kenapa anda mempermasalahkannya?
“Mengapa sheik puji diadili karena mengawini anak kecil, padahal ia ingin meneladani nabi Islam?”
Respon: Menikahi Aisyah bukan dijadikan sunnah. Kalau dijadikan sunnah, para shahabat akan melakukannya. Jadi tidak semuanya diikuti atau dijadikan sunnah, yang dijadikan sunnah adalah menikah. Saya sudah menjelaskan: syarat menikahi wanita adalah akal, baligh, satu lagi “izin dari orang tua” dan juga tergantung pada negara tersebut. Setiap negara itu berbeda menerapkan hukum dan wilayah kitapun masih ada mengikuti adat istiadat. Misalnya: adatnya laki-laki itu disyaratkan punya mobil atau rumah atau punya uang 1M. Rasulullah tidak pernah memerintahkan menikah wanita 6 tahun adalah sunnah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Silakan saudara menunjukkan pernyataan kami yang menyatakan bahwa menaati orang tua adalah berdosa. Mohon ditunjukkan kepada kami. Selain itu, apa Allah SWT menjodohkan nabi saudara dengan Aisyah yang berumur 9 tahun? Apa dasar saudara menyatakan demikian? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan. Di samping itu, Syeikh Puji melakukan hal itu karena nabi saudara memberikan contoh kepada umatnya. Bukankah umat Islam harus mengikuti seluruh tindakan nabi saudara, termasuk menikahi anak di bawah umur? Mohon pencerahan.
~
Solihin
hakkullah mengatakan
~
“Di samping itu, Syeikh Puji melakukan hal itu karena nabi saudara memberikan contoh kepada umatnya.”
Repon: itu mau enaknya saja. Masih banyak sunnah yang lain. Kenapa tidak shalat sunnah, puasa sunnah? Menikahi di bawah usia adalah sunnah cuma alasan saja, Rasulullah saw perintahkan untuk minta izin keapda orang tua bagi cewek. Apalagi kita punya nergara. Bukan itu saja, kita diperintahkan mengikuti sunnah para khalifaurrasyidin, kerena mereka lebih paham tentang Islam. Kenapa para shahabat tidak melakukannya? Sifat para shahabat itu, apapun beliau saw melakukannya, pasti melakukannya walaupun tidak suka. Seharusnya saya bertanya pada syaikh itu, kenapa shahabat tidak melakukannya?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hakkulah,
Kami berharap saudara tidak menghindari pertanyaan kami. Kami bertanya kepada saudara. Mengapa saudara mengutip pernyataan dan bukan pertanyaan kami. Apakah saudara tidak mampu menjawab pertanyaan kami? Bila saudara tidak mampu menjawab pertanyaan kami, maka bersikap jujur merupakan tindakan yang tepat. Pertanyaannya, apa Allah SWT menjodohkan nabi saudara dengan Aisyah yang berumur 9 tahun? Apa dasar saudara menyatakan demikian? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
pengamat mengatakan
~
Staff IDI,
Tidak usah menjelek-jelekkan nabi Islam, apalagi bilang menikahi anak dibawah umur. Sebab anda sendiri tidak melihat kejadiannya. Bisa jadi hadisnya salah, angka 19 tertulis 9 tahun. Kalaupun benar, ilah Islam maha kuasa. Cukup bilang kun fayakun, anak 9 tahun bisa berubah jadi 19 tahun dalam sekejap mata khusus untuk nabi Islam. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Membelah bulan saja Dia sanggup. Bagaimana dengan Kristen? Apa saudara tahu Yesus juga berkeluarga dan punya anak? Silakan baca lagi Al kitab saudara.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Pengamat,
Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Tentu pemikiran demikian bisa saja muncul mengingat kita tidak ada dalam peristiwa tersebut. Namun, hadits tersebut bukan saja menjelaskan tentang usia, melainkan aktivitas yang dilakukan Aisyah.
Hadits riwayat Aisyah ra.: “Muhammad saw menikahiku saat aku berusia 6 tahun,dan Muhammad menyetubuhiku saat aku berusia 9 tahun. Aisyah melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang penyakit demam selama sebulan, setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak.Kemudian ummu Ruman menemuiku ketika aku sedang bermain ayunan bersama beberapa teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak tahu apa yang dia inginkan dariku. Kemudian ia menarik tanganku dan menuntunku sampai ke depan pintu” (Sahih Muslim No.2547).
Pertanyaannya, mengapa nabi saudara menyetubuhi anak usia 9 tahun? Tegakah saudara bila itu terjadi pada anak saudara yang berusia 9 tahun disetubuhi oleh orang dewasa? Mohon pemikiran logisnya.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Hakkulah,
(1) Saudara lupa ya, bukankah saya sudah berikan sumber islam bahwa Aisyah belum haid waktu digauli nabi islam? (2) Jika tidak ada yang protes Aisyah digauli karena mereka takut kehilangan kepala. (3) Mengapa saudara tidak mengikuti semua teladan nabi islam, bukankah “Rasulullah itu, suri teladan yang baik bagimu (Qs 33:21)? Apa alasan saudara tidak mengikuti semua teldan nabi islam? (4) Alasan sahabat tidak mengikuti nabi islam karena mereka lebih mengerti moral daripada nabi islam (HR. Muslim, 715 f)
Pengamat,
Membela Islam jangan ngasal bunyi. Sudah jelas nabi Islam menggauli Aisyah berumur 9 tahun, kalau tidak setuju dengan prilaku nabi islam, mungkin saatnya direnungkan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Sebuah hal yang menyakitkan tatkala anak perempuan yang dicintai oleh kita harus direlakan dinikahkan oleh orang dewasa. Tentu bila ini terjadi pada saudara-saudara di forum ini, maka kami yakin semua akan protes. Namun pertanyaannya, mengapa jika menyangkut nabi Islam, maka hal seperti itu tidak diprotes? Kami berharap direnungkan.
~
Solihin
Bless you mengatakan
~
1).Jodoh yang idaman adalah jodoh yang seiman biar tidak ada kesalahpahaman.
di 2 Korintus 6:14 mencatat, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap.
2).Saya tidak tahu tentang hadits jadi saya tidak bisa menjawab.
3). Mengapa penting punya hati baru sebelum menikah? Perlu disadari pernikahan bukan hanya anda dan pasangan, tetapi juga melibatkan Yesus Tuhan, orang tua, keluarga, dan orang-orang terdekat. 1 Korintus 6:19-20.”
LOG mengatakan
~
Hai rekan-rekan Isa dan Islam, tertarikkah saudara/i membahas tentang cinta/pacaran beda agama yang sedang ramai diperbincangkan dan terjadi pada pemuda/i di Indonesia khususnya. Saya sedang mengalaminya.
Bagaimana pandangan Isa dan Islam secara dua agama besar di Indonesia Islam dan Kristen sebenarnya menyembah Tuhan yang sama?
Terimakasih
Jadid mengatakan
~
Orang laki laki yang hormon oksitosinya rendah kurang menyayangi dan tidak setia.
Orang laki laki yang hormon testosteronnya tinggi suka kawin dan poligami.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Jadid,
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan memiliki maksud dan tujuan. Saat Allah menciptakan manusia, Allah berkata, “Sungguh amat baik”. Manusia adalah ciptaan yang paling istimewa. Namun kejatuhan manusia dalam dosa membuat manusia menjadi rusak secara rohani dan moral. Manusia cenderung untuk melakukan hal yang tidak berkenan bagi Allah.
Sejak semula Allah menciptakan satu Adam untuk satu Hawa, bukan untuk banyak Hawa. Jadi poligami bukanlah dari Allah. Poligami hanyalah alat bagi manusia untuk menyalurkan nafsu duniawinya.
Lalu bagaimana cara agar manusia dipulihkan dari kerusakan akibat dosanya? Bagaimana menurut pandangan saudara?
~
Noni
Very Danial mengatakan
~
Sebenarnya artikel ini tidak perlu banyak diperdebatkan karena kebanyakan isinya bisa disetujui semua orang (terlepas dari acuan agama). Tidak perlu juga sampai nama seorang tokoh legend seperti Syech Puji dibawa juga di kolom komentar karna out of topic.
Berdasar artikel anda, saya bisa berpendapat kriteria jodoh yang ada di dalil Al-Quran dan Bible cukup realistis. Hanya memang apa yang terlihat di awal, bisa tidak sama seperti aslinya dan menimbulkan masalah setelah menikah.
Jika anda menemukan jodoh yang tepat, selamat!. Tapi jika tidak, setidaknya ingat tanggung jawab untuk keluarga anda terutama anak, agar tidak ada yang jadi korban hanya karena anda salah pilih jodoh.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Very Danial,
Manusia memang memiliki hak untuk memilih jodohnya. Karena inilah hak yang diberikan Allah pada manusia. Namun untuk meminimalisir salah pilih jodoh, tentu manusia perlu bertanya pada Allah melalui doa mengenai jodohnya. Sebab Allah tentu memberikan jodoh yang terbaik jika kita bertanya dan memohon petunjuk Allah.
Jika kita memohon petunjuk Allah, maka Allah tentu akan meberikan jodoh yang tepat dan terbaik, sehingga kita terhindar darui salah pilih jodoh yang membuat kita harus menerima konsekuensinya seumur hidup.
~
Noni