Mungkinkah cara suami menegur istri dengan sifat kasih dan anugerah? Atau seorang suami harus menghukum isterinya jika isteri tidak mematuhinya?
Dalam Agama Islam – Nasihat, Pisah, dan Pukul
Ajaran agama Islam tentang topik ini didasarkan oleh Al-Quran surah 4, ayat 34. Al-Quran menuliskan, “…Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka…” (Qs 4:34).
Ada tiga tindakan seorang suami tentang bagaimana cara menegur istri. Yang pertama, suami seharusnya mengingatkan istrinya tentang ajaran Allah dalam Al-Quran. Suami juga mendesaknya untuk mematuhi perintah-perintah Allah.
Yang kedua, suami seharusnya berpisah dengan isterinya setiap malam sampai isteri mematuhinya. Lebih baik bila suami tidak bersetubuh dengan isterinya selama waktu ini.
Yang ketiga, Allah memerintahkan suami untuk memukul isterinya jika isteri masih tidak mematuhi suami. Juga, dalam Sunan Abu Dawud, Nabi Muhammad memperbolehkan suami memukul isterinya.
Masa kini, ada beberapa ahli Al-Quran yang menjelaskan ayat tersebut tidak mengajar demikian. Tapi, bagaimana tafsiran ahli Al-Quran pada awal?
Ibnu Ishaq, penulis biografi Nabi Muhammad, menafsirkan ayat itu bahwa suami boleh memukul isterinya. Ibn Kathir dan Al-Tabari memperbolehkan suami memukul isterinya.
Injil – Cara Menegur Istri dengan Kasih dan Anugerah
Dalam Kitab Suci Allah, Tuhan memerintahkan seorang suami mengasihi isterinya seperti dia mengasihi tubuhnya sendiri.
“…suami harus mengasihi isterinya seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri. Orang yang mengasihi isterinya berarti ia mengasihi dirinya sendiri” (Injil, Surat Efesus 5:28).
Juga, Tuhan memerintahkan seorang suami menghormati isterinya. “Untuk menghormati Kristus, hendaklah kalian tunduk satu sama lain” (Injil, Surat Efesus 5:21).
Cara Terbaik Mengoreksi Isteri
Isa Al-Masih mengajar bahwa kasih dan anugerah akan mengubah hati isteri, bukan hukuman. Cara yang paling efektif untuk menegur isteri adalah menegur dengan kerendahan hati dan anugerah. Seorang isteri akan mematuhi suaminya jika suaminya benar-benar mengasihi dan menghormatinya.
Saat isteri tidak mematuhi perintah Allah, seharusnya suami menasehatinya dengan firman Tuhan. Jika isteri masih durhaka, suami mendoakan isterinya dan terus-menerus menasehatinya dengan kasih dan anugerah.
Sumber Kasih yang Diperlukan Para Suami
Anda hanya bisa menjalankan cara ini jika Anda memiliki kasih, anugerah, dan iman sendiri. Hal-hal ini asli dari Isa Al-Masih. Isa selalu mengangkatkan wanita dan menghormati wanita. Anda harus mengikuti Isa Al-Masih jika ingin memiliki hal-hal tersebut.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana menegur isteri Muslim perlu diperhatikan. Apakah Saudara pernah coba cara menegur isteri dari ajaran Islam dengan nasehat, pisah, dan pukul? Bagaimana hasilnya?
- Sebagai seorang wanita, bagaimana perasaan kalau suami menasehatinya dengan kasih dan anugerah?
- Sebagai seorang pria, bagaimana perspektif seorang pria yang mengasihi dan menghormati isterinya setelah isterinya tidak mematuhi perintahnya? Apakah Saudara pikir pria itu lemah, baik hati, atau lainnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Isteri Boleh Dipukul, Ajaran Manusia Atau Kitab Allah?
- Benarkah Memukul Istri Dalam Islam Merupakan Perintah Allah?
- Isteri Keluar Rumah Tanpa Ijin Suami Masuk Neraka?
- Perceraian Dan Pernikahan di Al-Quran Dan Alkitab
- Talak Dan Pernikahan, Menurut Islam Dan Kristen
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Agur bin Yake mengatakan
~
Ongkos,
Lihat di Matius 5:38-42.
staff mengatakan
~
Saudara Agur,
Patut disyukuri bahwa kedatangan Isa Al-Masih ke dunia memberikan pengertian yang lebih bermakna mengenai hukum-hukum yang pernah disampaikan Allah kepada Nabi Besar Musa. Membaca secara keseluruhan Injil, Rasul Besar Matius 5:17-48 lebih membantu juga. Itu menurut pandangan kami. Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Omongan kosong mengatakan
~
Apa yang mau dilihat di Matius? Jelaskan saja. Kenapa firman Tuhan hanya berlaku sesaat saja?
staff mengatakan
~
Saudara Omongan,
Sangat baik bila saudara pun membaca Injil, Rasul Besar Matius 5:38-42. Bila ada hal-hal yang belum saudara pahami berkenaan dengan ayat tersebut, maka kita dapat mendiskusikannya. Kami berharap saudara tidak takut membaca Injil. Sebab kami sering berinteraksi dengan rekan-rekan Muslim dan mereka enggan untuk membaca Injil. Mereka berdalih bahwa Injil telah disempurnakan dalam Al-Quran. Berharap pendapat itu benar walaupun perlu dibuktikan secara konkret.
~
Solihin
rizal mengatakan
~
Solihin,
Tidak selalu. Bukankah dalam artikel sudah dijelaskan bahwa mendidik ada tiga tahap, dan memukul adalah tahap terakhir apabila tahan satu dan dua tidak mempan. Itulah kenapa alloh mengutus para nabi. Tujuannya untuk menjelaskan firman alloh dalam kitabnya. Anda mengatakan mendidik anak dengan memukl diperbolehkan sebagai bentuk kedisiplinan tapi memukul istri dilarang? Kenapa anda memperbolehkan anak dipukul oleh orang tua sebagai bentuk kedisiplinan sementara ketika istri tidak disiplin anda melarangnya? Apakah memukul anak bukan tindak kekerasan? Anda itu sudah mengerti sebenarnya tapi hanya pura-pura.
staff mengatakan
~
Saudara Rizal,
Memukul istri berbeda dengan memukul anak. Allah tidak pernah memerintahkan untuk memukul istri. Sebaliknya, Injil menegaskan untuk mengasihinya (Injil, Rasul Besar Markus 12:30-31). Memukul anak merupakan bentuk pendisiplinan yang perlu dilakukan. Tetapi memukul istri bukan bentuk pendisiplinan, melainkan kekerasan. Kami bertanya kepada saudara. Bagaimana dengan pria Islam yang tidak taat? Apakah ada konsekuensi terhadap ketidaktaataan pria Islam? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
Agur bin Yake mengatakan
~
Rizal,
Istri kok didik dengan pukulan? Apakah ketika anda menikahinya dia itu masih anak-anak sehingga perlu dididik lagi? Anak yang sudah remaja pun tidak perlu dipukul untuk mendidiknya, tetapi yang melahirkan anak tersebut malah dipukul.
staff mengatakan
~
Saudara Agur,
Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa pukulan pun tidak dilakukan bila anak menginjak usia remaja atau dewasa. Bila anak saja memerlukan batasan dalam memukul, mengapa alloh Islam memerintahkan untuk memukul? Kami berharap saudara Rizal dapat menjelaskan lebih logis sehingga penjelasannya dapat diterima.
~
Solihin
rizal mengatakan
~
Solihin,
Pertanyaan anda itu buat saya bingung. Anda bertanya kenapa alloh mengajarkan memukul tapi anda tidak bertanya tujuannya kenapa alloh mengajarkan memukul. Lalu apa yang mau saya jawab kalau anda tidak mau mendengar tujuan alloh memerintahkan memukul?
Semua perintah itu pasti ada tujuannya, sementara anda tidak mau tau tujuan dari perintah alloh. Pertanyaan ini benar-benar membingungkan saya. Coba saya tanya sama anda kenapa anda menyembah Yesus padahal tidak ada perintahnya, tapi saya tidak menanyakan tujuan anda menyembah Yesus. Coba saya mau tahu jawaban anda seperti apa?
staff mengatakan
~
Saudara Rizal,
Bukankah Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri? Karena itu, kami tidak bertanya mengenai tujuan, tetapi mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul. Bila saudara tidak sanggup menjawab pertanyaan tersebut lebih baik saudara mengakuinya. Kebingungan saudara lebih tepat ditujukan kepada alloh Islam, bukan kepada kami. Sebab bila alloh Islam tidak memberikan penjelasan mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri, maka perintah itu patut dipertanyakan.
Isa Al-Masih disembah karena Dia adalah Allah. Bukankah Injil telah menjelaskan hakekat Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14)? Perhatikan jawaban kami bahwa kami tidak menjelaskan tujuan menyembah melainkan alasan mengapa Isa Al-Masih disembah. Harap saudara tidak mengalihkan pertanyaan karena saudara tidak mampu menjawab pertanyaan kami.
~
Solihin
Agur bin Yake mengatakan
~
Ingat, sekali suami ringan tangan kepada pasangan hidupnya, maka besok bisa jadi telah menjadi kebiasaannya. Begitu juga istri, sekali mendapatkan keinginannya maka besok jadi ketagihan. Apakah kalau sudah begini harus baku hantam? Bagaimana solusinya kalau menurut Muhammad? Jawab: Muhammad memberi solusi, ceraikan, pisah ranjang, pukul, kurung sampai mati. Ternyata solusinya Muhammad mengacaukan ajaran Isa Al-Masih.
staff mengatakan
~
Saudara Agur,
Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan untuk memukul istri. Sebab istri memiliki perlu dikasihi. Bila istri tidak mendengarkan nasehat suami, maka suami tidak harus memukulnya. Berdiskusi dengan tenang dapat dijadikan sebagai cara untuk menemukan alasan mengapa istri tidak mau mendengarkan suami. Kiranya ini menjadi masukan bagi para suami.
~
Solihin
Omongan kosong mengatakan
~
To: Rizal,
Penjelasanmu sungguh mudah dimengerti. Kalau ada yang belum mengerti, mungkin tidak punya akal dan pikiran, atau pura-pura tidak mengerti karena malu mengakui kebenarannya, tapi itukan tanda-tanda orang munafik dan orang gila.
Agur,
Apa ajaran Yesus itu? Cuma ajaran kasih, karena Yesus saat disalib sungguh kasihan berteriak memanggil Tuhannya yang meninggalkanya, dimana letak rasa kasih jika membiarkan istri berbuat dosa.
staff mengatakan
~
Saudara Omongan,
Kami belum menemukan penjelasan saudara Rizal berkenaan dengan mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri. Sebab kami tidak bertanya mengenai tujuan. Kami kira saudara perlu membantu saudara Rizal bila saudara mengetahui mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri. Bagaimana saudara?
~
Solihin
pengamat mengatakan
~
Staff IDI Solihin,
Anda sama sekali tidak memahami maksud Yesus di Injil Matius 22:30 tentang hari kebangkitan. Hari kebangkitan itu suatu hari sebelum hari penghakiman. Jadi belum di dalam surga atau neraka. Kalau di surga ada kawin mawin, sebab Yesus pernah bilang surga itu ibarat raja yang mengadakan pesta kawin buat anak-anaknya.
staff mengatakan
~
Saudara Pengamat,
Menarik sekali penjalasan saudara. Kami ingin mengetahui lebih lanjut penjelasan dan pandangan saudara. Bila di hari kebangkitan tidak ada kawin mawin, mengapa di sorga ada kawin mawin? Bukankah ini rancu? Kami berharap saudara dapat menjelaskan dengan logis dengan menyertakan dalil-dalilnya juga. Terimakasih sebelumnya untuk penjelasan saudara.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Rizal,
Makanya saya suruh anda itu berpikir pakai otak dan rasional dan ketika anda membaca Al-Quran itu anda harus kritis juga seperti anda membaca Al Kitab.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami pun menaruh harapan yang sama kepada saudara Rizal. Seyogianya saudara Rizal dapat berpikir kritis ketika alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri. Mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri? Kami belum menemukan jawaban saudara Rizal berkenaan dengan pertanyaan ini.
~
Solihin
galang mengatakan
~
Staf IDI dan Hendy,
Alloh juga pernah memerintahkan Nabi Ayub untuk memukul istrinya karena melanggar kenapa heran kalau di Al-Quran juga ada. Terus kalau di Injil memang ada kalau suami melanggar apa hukumannya?
staff mengatakan
~
Saudara Galang,
Menarik sekali contoh yang saudara berikan bahwa Nabi Ayub memukul istrinya. Kami belum pernah membaca mengenai kekerasan yang dilakukan Nabi Ayub kepada istrinya. Mohon bantu kami, saudara. Kalau boleh tahu, tertulis dimanakah dalam Kitab Nabi Ayub bahwa Nabi Ayub memukul istrinya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin