Banyak umat beragama bingung dengan kenyataan bahwa naskah asli Injil dan Al-Quran tidak ada. Melalui cerpen di bawah ini, staf Isa Dan Islam berusaha memberi perspektif pada masalah tersebut.
Di tahun 1900, seorang pemuda Minang dari keluarga petani menikahi wanita Bugis. Sebagai pengantin baru, mereka ingin memiliki keluarga yang bahagia. M. Mustafa, sang suami berpendapat, dengan pindah ke Singapura impian mereka dapat terwujud. Alimah, isterinya, setuju dan merekapun pindah ke Singapura.
Mendirikan Maskapai Perkapalan
Di Singapura awalnya Mustafa focus mendirikan maskapai perkapalan yang menghubungkan Singapura dengan Palembang, Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Lombok, Ambon, dan Makassar. Perusahaannya berkembang pesat. Dua puluh tahun kemudian kapal-kapalnya mulai berlayar ke Kucing, Kuala Lumpur, Saigon, Manila, Hong Kong dan Tokyo. Secara perlahan, dia mulai mendirikan maskapai perkapalan terbesar di Asia Tenggara dan menjadi sangat kaya.
Perkembangan Keluarga Mustafa
Allah mengaruniai Mustafa tujuh anak. Dua diantaranya meninggal di usia muda. Kelima anaknya: Abbas, Ghulam, Hassan, Aidah, dan Selina telah lulus perguruan tinggi dengan nilai baik.
Harapan Mustafa Tentang Warisan Bagi Keturunannya
Mustafa sering berunding dengan Abdul Hamid, adiknya yang tinggal di Padang mengenai pembagian kekayaan bagi keturunannya. Tahun 1920 Mustafa mengirim surat kepada adiknya mengatakan bahwa dia akan membagikan simpanan emasnya kepada cucu-cucunya di tahun 2000, yaitu 80 tahun kemudian.
Tahun 1935, Mustafa meninggal. Sebelum meninggal dia membuat Surat Wasiat. Isinya: “Harta saya dalam bentuk emas tidak akan dibagikan kepada keturunan saya hingga tahun 2000. Saat itu setiap cucu saya yang masih hidup akan mendapat lima kilo emas dan sisanya diserahkan ke Palang Merah International.” Surat Wasiat itu ditanda-tangani Mustafa dan disimpan di Bank Asia Singapura.
Sekilas Tentang Anak-anak Mustafa dan Perang Dunia II
Kelima anak Mustafa telah menikah dan diberkati anak-anak, hingga cucu Mustafa berjumlah 19 orang. Lalu kelima anaknya membuat salinan Surat Wasiat Mustafa dan memberikan kepada anak-anak mereka. Supaya mereka tahu bahwa tahun 2000, jika mereka masih hidup, masing-masing dari mereka akan menerima warisan lima kilo emas.
Saat Perang Dunia II terjadi, Bank Asia Singapura rusak total. Surat Wasiat Mustafa yang disimpan di bank tersebut ikut musnah. Akibat perang, cucu-cucu Mustafa pindah ke negara: Belanda, Kanada, Hong Kong, Afrika Selatan, Brasilia, Indonesia, dan Malaysia. Semuanya masih membawa salinan Surat Wasiat Mustafa walaupun tidak terlalu memikirkannya.
Usaha M. Taslim Untuk Mendapatkan Warisannya
1 Januari 2000, Taslim, salah satu cucu Mustafa yang tinggal di Indonesia mulai mempertimbangkan warisan dari kakeknya. Diapun mengambil salinan Surat Wasiat miliknya dan berangkat ke Singapura. Di sana dia menemui petugas Bank Asia dan menyerahkan salinan Surat Wasiat kakeknya.
Petugas Bank Asia tertawa dan berkata, “Surat Wasiat asli dengan tanda tangan Bapak M. Mustafa tidak ada. Tidak mungkin Bank Asia menyerahkan puluhan kilogram emas kepada cucu-cucunya hanya berdasarkan salinan Surat Wasiat”
Mengumpulkan Informasi untuk Pengadilan Singapura
Taslim tidak putus asa. Dia berusaha menghubungi semua sepupunya, cucu Mustafa. Empat belas orang diantaranya masih hidup. Taslim meminta agar mereka mengirim salinan Surat Wasiat kakeknya yang ditanda-tangani orang-tua mereka ke Indonesia. Maka Taslim mengumpulkan 14 salinan Surat Wasiat asli.
Taslim juga menghubungi cucu Abdul Hamid, adik dari kakeknya. Cucu Abdul Hamid masih memiliki surat tua sekali dari Mustafa kepada kakeknya. Dalam surat itu Mustafa menulis bahwa ia akan memberi masing-masing cucunya lima kilo emas di tahun 2000. Tulisan dalam surat tua itu adalah tulisan Mustafa.
Argumentasi Pembela Taslim di Meja Hijau
Bermodalkan informasi yang lengkap, Taslim menemui jaksa di Singapura. Kasus inipun masuk ke Pengadilan Nasional Singapura. Bank Asia berusaha membuktikan bahwa salinan Surat Wasiat itu tidak dapat diandalkan walaupun Pembela Taslim menunjukkan semua salinan Surat Wasiat itu isinya sama.
Lalu Pembela Bank Asia menunjukkan ada salinan Surat Wasiat yang menggunakan ejaan berbeda. Seperti, satu salinan Surat Wasiat memberi ejaan “soedah” dan salinan lain memberi ejaan “sudah” dlsbgnya.
Akhirnya Pembela Taslim menunjukkan surat dari Mustafa kepada adiknya, Abdul Hamid, yang menjelaskan bahwa hartanya berbentuk emas akan dibagikan kepada cucunya di tahun 2000.
Keputusan Hakim Atas Kasus Cucu-cucu Mustafa vs. Bank Asia Singapura
Jelas semua salinan Surat Wasiat ini berasal dari Surat Wasiat asli. Walaupun salinan ditulis oleh orang yang berbeda, tetapi jelas didasari dari naskah asli. Mengenai ejaan tidak perlu dikhawatirkan karena ejaan kata sering berubah. Dan lagi, surat dari Mustafa ke adiknya mendukung isi salinan Surat Wasiat tersebut.
Lalu, hakim meminta Bank Asia Singapura memberi lima kilo emas kepada setiap cucu Mustafa yang masih hidup.
Mengapa Salinan Surat Wasiat Dapat Diandalkan?
Jika hanya satu salinan Surat Wasiat mungkin tidak dapat diandalkan. Tetapi jika ada banyak salinan yang ditulis oleh orang berbeda, akan menguatkan argumentasi. Dan lagi, bila semua salinan sama, kecuali dalam hal ejaan, bukti akan semakin kuat. Sehingga tulisan lain, yaitu surat dari Mustafa ke adiknya mendukung apa yang terdapat dalam salinan Surat Wasiat. Inilah yang menguatkan argumen tersebut.
Tanpa Naskah Asli, Wahyu Allah Masih Dapat Diandalkan
Banyak berpendapat, karena naskah asli tidak ada, maka Injil tidak dapat diandalkan. Benar naskah asli Injil tidak ada (demikian juga naskah asli Al-Quran).
Namun ada 4,680 salinan naskah kuno Injil dalam bahasa Yunani (bahasa asli Injil). Juga ada 1,838 petikan nats Alkitab yang dipakai dalam sembahyang. Disamping itu ada 6,000 naskah kuno Injil terjemahan ke bahasa-bahasa kuno seperti: Latin, Syria, Koptik Mesir, Gothic, Armenia, Georgia, Arab, Nubia, Parsi, dan Slav. Semua naskah ini disalin sebelum masa Muhammad.
Maka, ada ribuan salinan Injil kuno yang berdasarkan naskah asli. Yang mengherankan, ribuan salinan ini 99.9 persen cocok satu sama yang lain. Sehingga tidak perlu khawatir bila tidak mempunyai naskah aslinya. Hakim Singapura memutuskan Bank Asia kalah dalam persidangan karena terdapat empat belas salinan Surat Wasiat. Dan, ada lebih dari 10,000 salinan kuno Injil Isa Al-Masih.
Injil memuat ajaran yang diberikan oleh Isa Al-Masih dan rasul-rasul-Nya. Kita semua wajib menjunjung tinggi, mempelajari, dan menerima ajaran yang terdapat dalam Injil. Jelas semuanya sesuai dengan naskah asli. Semuanya datang dari Allah!
[Staff Isa dan Islam: Kursus Dialog Isa dan Islam dapat menolong Pembaca untuk lebih memahami ajaran yang terdapat dalam Injil]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
- Benarkah Ada Kutipan Dari “Injil Palsu” Dalam Al-Quran?
- Al-Quran Atau Injil Yang Lebih Sempurna?
- Injil, Palsu Atau Tidak?
- Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
joheun chingu mengatakan
~
Saat Yesus/Isa Al-Masih masih di bumi belum ada istilah agama. Namun jika mau bertanya apa agamanya Yesus? Dia bangsa Yahudi tetapi dibenci ahli Taurat maka pasti agamanya Yesus bukan Yahudi, dan Kristen ataupun Islam belum muncul.
Dia adalah Saksi Allah yang Setia (Wahyu 1:5; Yesaya 43:10). Tugasnya memuliakan nama Allah dan memberitakan kabar baik (Yohanes 17:4). Begitu juga semua Saksi Allah yang benar lainnya tidak ada perbedaan tugas (Matius 24:14; Quran 34:28; 3:55; 87:1; 2:136).
Kitab yang terpelihara oleh Allah akan menghasilkan Umat yang bersaksi, memberitakan kabar baik sampai sekarang.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Sdr. Joheun chingu,
Memang kedatangan Isa Al-Masih ke dunia ini bukan untuk mendirikan sebuah organisasi ataupun agama melainkan kedatangan-Nya adalah untuk menebus semua manusia dari dosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Dan lagi, kitab yang benar datang dari Allah adalah kitab yang memberitakan kabar baik yang Allah kerjakan bagi manusia. Alkitab mencatat banyak nubuatan, baik yang sudah digenapi dan yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Alkitab memuat semua hal itu, itu sebabnya naskah salinan Alkitab tetap terpelihara hingga saat ini.
~
Purnama
joheun chingu mengatakan
~
99% itu masih bagus karena dianggap sedikit ditemukan pertentangan. Quran pun tidak mempermasalahkan pertentangan yang sedikit, dan dianggap bukan dari Allah jika ditemukan “banyak pertentangan” (QS 4:82). Bahkan termasuk Quran pun ada perubahan bahasa dan ada juga ditemukan kesalahan penulisan yang malah tidak direvisi sampai sekarang karena sedikit yang memperhatikan kesalahan tulisan (diantaranya QS 56 ayat 13,14 vs 39,40).
Tujuan penerjemahan adalah agar mudah dibaca dan mendapat pelajaran sehingga tidak berdalih tidak tahu apa yang dibaca (QS 44:58;6:156;54:17,22,32,40).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joheun chingu,
Memang bila membandingkan kedua kitab antara Alkitab dan Al-Quran tentang yang terpelihara sangatlah mudah. Mengapa? Alkitab memiliki salinan naskah yang terpelihara hingga saat ini. Sedangkan Al-Quran sama sekali tidak. Karena telah dibakar oleh Utsman di awal penyusunan Al-Quran. Penulisan Alkitab ditulis oleh banyak orang/saksi mata sehingga ada beberapa pencatatan yang berbeda, hal itu dikarenakan perbedaan pandangan penulis. Sedangkan Al-Quran ditulis oleh satu orang, perbedaan penulisan itu seharusnya tidak mungkin terjadi. Berharap pengunjung forum ini dapat menilai kitab mana yang benar datang dari Allah.
~
Purnama
Juliany mengatakan
~
Adanya perbedaan dan persamaan bukan untuk dipermasalahkan, tetapi memperkaya khazanah beriman umat. Jika kita memahami perintah Isa Al-Masih di atas maka perdebatan soal Kristen A atau Kristen B yang paling benar tidaklah perlu dipersoalkan lagi. Kedewasaan umat dalam beriman bukan terletak pada kekhusukan dalam menjalankan ritual, tetapi pada keikhlasan mengasihi sesama. Menganggap sesama seperti diri sendiri.
Setuju, itu sebebnya tidak pernah ada perselisihan antara kristen A dan Kristen B, berbeda dengan Islam, Islam ahmadiyah dibantai oleh Islam sendiri.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Juliany,
Perbedaan itu hal yang baik. Allah menciptakan manusia berbeda-beda supaya saling melengkapi satu dengan yang lain. Tetapi mengacu pada artikel di atas, Alkitab mempunyai salinan naskah yang begitu banyak sehingga kebenaran yang ada dalamnya dapat dipercaya. Namun bila pesan yang ada dalam salinan naskah Alkitab berbeda satu dengan yang lain, kami kira hal itu patut diperdebatkan. Tetapi faktanya kebenaran Alkitab tetap sama dengan salinan satu dengan yang lain. Sehingga tidak ada yang perlu diperdebatkan.
Al-Quran memang memiliki perbedaan dari penyusunan awal. Menurut Ammi Nur Baits, Al-Quran Syiah – 17.000 ayat dan memiliki mushaf Fatimiyah. Itu berbeda dari Al-Quran Sunni. Itu sebabnya perdebatan sering terjadi hingga saat ini.
~
Purnama
NN mengatakan
~
Kalau ingin lebih paham mengenai hal di atas coba saja anda mendengarkan dialog dari video Bambang Noorsena karena Ia sendiri telah banyak menulis buku dan juga melakukan dialog berkaitan dengan Islam dan Kristen. Semoga dapat lebih membuka pemikiran mengenai Tuhan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara NN,
Memang kebenaran akan terungkap bila dipelajari. Dan lagi, Allah akan menyingkapkan kebenaran kepada siapa yang rindu mengenal-Nya. Kami juga terbuka kepada siapa saja yang mau memahami artikel di atas lebih jelas lagi, silahkan mengirimkan email ke kami di [email protected] Berharap pengunjung forum ini rindu untuk mengalami Allah melalui kebenaran firman-Nya. Alkitab mencatat banyak hal tentang kebenaran, pengampunan dosa dan keselamatan yang kekal di dalam Isa Al-Masih.
~
Purnama
Soenan Kalijabbar mengatakan
~
Yesus itu bahasa Ibrani lalu Injilnya pakai Yunani. Jangan membodohi orang bawah. Anda bida saja para sahabat Yesus pakai kekuatan roh kudus. Bikin mobil gak bisa pakai mukjizat. Belajar bahasa gak bisa pakai mukjizat. Injil itu dusta. Gak ada naskah aslinya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Soenan Kalijabbar,
Pada zaman Yesus, orang Yahudi menggunakan bahasa Ibrani sebagai bahasa nasional/pemersatu dan bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hari mereka. Dan mereka menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa Internasional pada zaman itu, karena ada juga orang-orang yang Yahudi diaspora yaitu Yahudi campuran yang tinggal bersama-sama mereka.
~
Noni
Salep 66 mengatakan
~
Yang admin anggap Al-Quran yang dibakar di zaman khalifah Ustman itu adalah catatan Al-Quran para sahabat yang belum dicek langsung kebenaran dan kesamaannya oleh nabi Muhammad. Bagaimana cara nabi mengecek itu, sedangkan nabi adalah ummi atau tidak bisa membaca? Yaitu dengan menyuruh sahabatnya membacakan catatan Al-Quran mereka para sahabat kepada nabi dan nabi mendengarkn serta mengecek kebenarannya sesuai wahyu yang diterimanya.
Adapun catatan sahabat yang belum sempat dicek oleh nabi, maka khalifah Ustman menyuruh para sahabat untuk membakarnya, dan Al-Quran yang sudah dicek oleh nabi sendiri diperintahkan khalifah untuk disalin dan diperbanyak dan kemudian disebar.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Salep,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik mengenai catatan Al-Quran para sahabat. Kami mengajak saudara untuk menelusuri kronologis terbentuknya Al-Quran. Utsman adalah khalifah ketiga setelah Abu Bakar dan Umar. Sedangkan nabi Islam telah meninggal pada masa itu.
Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Kapan nabi Islam mengecek Al-Quran yang ditulis Utsman? Bukankah Abu Bakar pun telah memerintahkan Zaid untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang ada di beberapa bahan, termasuk tulang? Pertanyaannya adalah atas perintah siapa Al-Quran mesti dibakar? Mengapa Al-Quran harus dibakar? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Saudara 66,
Bagaimana membedakan antara catatan atau hafalan yang sudah dicek atau yang belum dicek oleh Muhammad? Bukankah para sahabat mencatat dan menghafal dari Muhammad langsung? Mengapa bisa terdapat perbedaan antara sahabat? Bagaimana dengan ini, Muhammad berkata: “Qur’an telah dinyatakan dalam tujuh cara yang berbeda, jadi lafalkan dengan cara yang mudah bagimu” (HR. Bukhari, 2419).
Bukankah perbedaan tersebut karena Muhammad sendiri setuju? Bahkan Al-Quran menyetujui “Ayat yang lupa, Kami datangkan yang lebih baik darinya” (QS 2:106), karena wahyu yang diterima Muhammad secara mendadak dan kemungkinan pula dia lupa dengan ayat yang sudah disebarkan.
Iwan agustinus mengatakan
~
To: Kumbang,
Bangsa Israel adalah bangsa/umat pilihan Allah jadi bukan kafir, dan umat Kristen percaya ke nabi Isa yang adalah bangsa Israel. Jadi umat Kristen bukan kafir karena percaya ke nabi Isa. Sedangkan Muhamad adalah bangsa Arab dan selain bangsa Israel adalah bangsa kafir dan umat Islam pengikut Muhamad adalah kafir karena Muhamad bukan bangsa Israel. Kami umat Kristen tidak menolak disebut kafir oleh Islam karena umat Kristen memang kafir terhadap allah swt, Al-Quran dan Muhamad.
To: Abu Syarif,
Kristen yang masuk Islam adalah Kristen yang bodoh dan pendusta. Contoh ustad Yahya Waloni yang umat Islam banggakan. Buka youtube ketik Pdt. Esra Alfred Soru. Metanoia. yang kasih tanggapan kepada ustad.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Iwan,
Allah menyayangi semua bangsa. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20). Dan berita ini disampaikan dari abad ke abad. Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Injil tetap terpelihara. Terima kasih.
~
Solihin
Yehezkiel mengatakan
~
Saya suka website ini, walaupun beda agama tapi saling menghargai. Apa lagi adminnya sangat rendah hati. Saya Kristen, saya sudah yakin agama saya, anda sudah yakin dengan agama anda, jadi apalagi yang perlu diributkan?
Apakah dengan berteriak-teriak kita berharap orang lain masuk ke agama kita? Apakah untungmu jika orang lain memeluk agamamu? Perintah Tuhan sendiri cukup diingatkan ,jangan saling menyerang oleh karena agama. Sedih lihat negara kita sekarang sepertinya agama adalah senjata paling ampuh untuk menyerang satu sama lain.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yehezkiel,
Benar sekali bahwa tidak ada gunanya kita meributkan soal agama, apalagi saling menyerang karena perbedaan agama. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).
Dalam forum ini kita bukan hanya berdiskusi mengenai agama. Tetapi tentang Jalan Keselamatan yang Allah berikan bagi seluruh umat manusia.
~
Noni
Ovick mengatakan
~
Percaya Tuhan ada satu? Tinggal akhirat lah yang menentukan. Allah SWT atau Yesus AS yang benar. Tapi di dalam Al-Quran dosa yang paling tiada ampun adalah orang yang menduakan Tuhan. Kafir. Di dalam Al-Quran banyak ayat yang mengatakan kebesaran-Nya. Tanda-tanda hari kiamat pun ada.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ovick,
Benar sekali bahwa Allah tidak berkenan pada manusia yang menduakan-Nya. Allah adalah esa. Hanya ada satu Allah Sang Pencipta. Allah yang telah menyatakan diri-Nya agar manusia dapat mengenal-Nya. Dialah Isa Al-Masih.
Firman Allah dalam Kitab Injil telah menyatakannya. Bahwa Isa bukanlah manusia biasa. Isa adalah Pribadi yang Ilahi. Sebab Isa adalah Allah yang menjadi manusia.
~
Noni