Selama bulan Desember, kita akan sering mendengar lagu-lagu Natal berkumandang. Baik itu mungkin dari tetangga kita yang Nasrani, atau juga di pusat perbelanjaan. Natal bukan hanya identik dengan ornamen Natal, tetapi juga lagu-lagu Natal.
Mengapa umat Nasrani merayakan Natal dengan nyanyian?
Artikel berikut akan menolong Anda untuk mengetahui alasan mengapa “umat Nasrani merayakan Natal dengan nyanyian.”
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, adakah alasan lain mengapa umat Nasrani merayakan Natal dengan nyanyian, selain yang sudah dijelaskan pada artikel di atas?
- Mengapa umat Nasrani meyakini bahwa Natal adalah nyanyian baru dari Allah?
- Apakah Anda mempunyai pengalaman suka cita saat Natal? Ceritakanlah kisah Anda secara singkat!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- “Natal” Hari Lahir Isa Al-Masih: Nyanyian Baru Dari Allah
- Mengapa Orang Kristen Suka Bernyanyi?
- 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Yoga mengatakan
*****
1. Perayaan Natal berbeda dengan peringatan maulud nabi yang logis yang semestinya mengingatkan umat Nasrani pada perjuangan dan keteladanan Isa Al-Masih dalam menyampaikan kebenaran yang mampu membasmi kebathilan yakni penyembahan berhala serta tegaknya aturan syariat Allah.
2. Yakin tanpa bukti adalah kepalsuan nyata. Alkitab maupun Injil asli tidak mengkonfirmasi natal merupakan bentuk ibadah.
3. Natal tidak pernah mengaitkan sejarah perjalanan hidup serta kelurusan ajaran Isa Al-Masih. Tapi merayakan pembentukan ajaran paganisme trinitas.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Yoga,
Kami berterima kasih untuk tiga jawaban yang diberikan. Kami menanggapi satu saja dari tiga jawaban saudara. Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Kedatangan Isa Al-Masih pun merupakan kebahagiaan yang tiada terkira. Itu sebabnya, kedatangan Isa Al-Masih disambut dengan nyanyian. Setidaknya, para malaikat pun bernyanyi menyambut kedatangan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Lukas 2:8-20).
Pada masa Isa Al-Masih penyembahan berhala tidak menjadi persoalan krusial karena orang-orang Yahudi menyembah kepada Allah yang esa, bukan menyembah berhala. Pertanyaannya adalah apakah saudara merayakan kelahiran Isa Al-Masih yang sarat dengan sejarah dan yang menjadi kebahagiaan dunia? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan?
~
Solihin
honey mengatakan
~
Hari Natal/Krismas lebih kepada penceritaan Santa Claus dengan rusanya. Dimana-mana patung Santa Claus sahaja. Macam kelahiran Yesus sudah diabaikan oleh umat Kristian.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Honey,
Memang ada pernak-pernik Santa Claus di hari Natal. Tetapi pengikut Isa Al-Masih tidak mengedepankan Santa Claus. Sebab pusat berita Natal adalah Isa Al-Masih, bukan Santa Claus. Kalaupun ada umat Kristen yang menghadirkan Santa Claus dalam acara, maka pertanyaannya adalah siapakah pusat dari Natal itu sendiri? Berharap ini menjadi sebuah perenungan bersama. Terima kasih.
~
Solihin
Bernardi Yohanes mengatakan
~
Dalam Mazmur 99:5 “Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!” Dalam Mazmur 99:5, kita diperintahkan untuk sujud kepada Allah. Tetapi mengapa berdoa dengan nyanyian? Umat Islam pun sujud dengan Allah dan memiliki tata ibadat. Bagaimana pendapatmu saudara?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Bernardi,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Saudara hanya mengutip satu ayat saja yang menekankan tentang sujud, tetapi ada begitu banyak ayat dari Mazmur yang menekankan nyanyian. Apakah saudara sudah membaca Mazmur hingga pasal 150. Pasal 150 malah menekankan nyanyian. Pengikut Isa Al-Masih pun ada yang bersujud menyembah Allah. Pertanyaannya adalah apakah bernyanyi salah? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
~
Solihin
Bernardi Yohanes mengatakan
~
Dalam Mazmur pasal 150:1-6, kita diperuntukan memuji tuhan (bukan berdoa) dengan bernyanyi dan bernyanyi menyatakan pujian kepada Allah dan bersyukur (pemujian atas apa saja yang diberikan Allah). Lalu, bagaimana dengan doanya? Karena doa bersifat fokus, serius, merenungkan diri, dan berserah diri kepada Allah. Jadi, bagaimana saudara? Apakah nyanyian cocok untuk dijadikan doa? Mohon sarannya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Bernardi,
Sangat baik bila saudara menjawab pertanyaan kami lebih dulu. Bukankah pertanyaan kami amat sederhana? Lagi pula, kami tidak pernah menyatakan bahwa berdoa harus dengan bernyanyi. Jadi, kami menunggu jawaban saudara dulu. Pertanyaannya adalah apakah bernyanyi salah? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
~
Solihin
rakha mengatakan
~
Bernyanyi memang tidaklah salah, yang salah kelahiran Isa tahun masehi terhitung sejak Isa lahir, lantas kenapa kalian merayakan natal tanggal 25 Desember? Cobalah saudara teliti dengan baik.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Rakha,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa bernyanyi tidak salah. Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih bernyanyi dalam menyambut kelahiran Isa Al-Masih. Bukankah malaikat memuji Allah atas kelahiran Isa Al-Masih (Injil, Rasul Lukas 2:11-14)? Jika Allah tidak melarang umat-Nya bernyanyi, mengapa manusia berani melarang umat beragama lain untuk bernyanyi?
Kami tidak merayakan natal tanggal 25 Desember. Banyak umat Kristen pun tidak merayakan natal di tanggal itu. Bukan tanggal itu yang terpenting, melainkan fakta sejarah di mana Isa Al-Masih lahir ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Kami bertanya kepada saudara. Menurut Anda, adakah alasan lain mengapa umat Nasrani merayakan Natal dengan nyanyian, selain yang sudah dijelaskan pada artikel di atas?
~
Solihin
Ramdhan mengatakan
~
Menanggapi diskusi Saudara Staff Isa dan Saudara Bernardi, saya masih belum mendapat jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan Saudara Bernardi. Sebagai tambahan, saya mendapati dalam Injil, bahwa nabi – nabi terdahulu juga bersujud menyembah Allah seperti Abraham dalam Kejadian 17:3, Yusuf (Kejadian 33:7), Musa (Keluaran 34:8), Ayub (Ayub 1:20). Jika di dalam Mazmur 99:5, umat Nasrani diperintahkan juga untuk sujud, lalu mengapa sujud tidak menjadi ibadah yang dirutinkan seperti halnya nyanyian yang dilakukan oleh umat Nasrani?
Terima kasih
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ramdhan,
Kami telah menanggapi pertanyaan saudara Bernardi dengan pertanyaan. Apakah bernyanyi salah? Jika salah, dimanakah letak salahnya? Bukankah itu juga dapat dijadikan sebagai doa? Pengikut Isa Al-Masih pun sujud menyembah kepada Allah. Apakah saudara pernah masuk dalam ibadah-ibadah pengikut Isa Al-Masih? Bahkan saat pengikut Isa Al-Masih beribadah di rumah pun ada yang bersujud. Kami senang jika saudara mencoba bergaul dengan pengikut Isa Al-Masih untuk mengetahui ibadah mereka.
Kalau boleh tahu, bagaimana dengan ibadah saudara? Apakah dengan ibadah tersebut saudara pasti masuk sorga? Mengapa?
~
Solihin
Ramdhan mengatakan
~
Saya tercerahkan dengan jawaban saudara bahwa semua Pengikut Isa Al-Masih pun sujud menyembah kepada Allah, karena sebelumnya yang saya ketahui Pengikut Isa Al-Masih hanya beribadah (yang waktunya telah ditentukan) dengan bernyanyi.
Ibadah saya tentunya dilakukan sebagaimana dituntunkan Allah SWT melalui nabi-Nya yang terakhir yaitu Muhammad. Adapun memasukkan ke dalam Surga menjadi hak dan janji Allah SWT semata bagi hamba-Nya yang berserah diri, tunduk dan patuh atas segala perintah dan larangan-Nya. Terima kasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ramdhan,
Memang benar bahwa ada pengikut Isa Al-Masih yang bernyanyi. Sebab Isa Al-Masih pun bernyanyi. “Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun” (Injil, Rasul Besar Matius 26:30). Ini menjelaskan bahwa bernyanyi pun adalah aktivitas yang dilakukan Isa Al-Masih bersama para rasul-Nya.
Oh ya, kami setuju dengan saudara bahwa hanya Allah yang dapat memasukan manusia ke sorga. Kalau boleh tahu, apakah ini berarti bahwa ibadah yang dilakukan oleh saudara tidak menjamin masuk sorga? Bisakah diberikan penjelasan konkret mengenai ini?
~
Solihin