• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Al-Quran > Ajaran Al-Quran > Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

26 Oktober 2020 oleh Web Administrator 176 Komentar

Ada perkataan: “orang yang mungkin mengkhianati kita adalah orang terdekat kita.” Jika orang terdekat kita saja mungkin mengkhianati kita, lalu siapa yang mengasihi kita dengan tulus?

Al-Quran mencatat bahwa Allah adalah “ar-Rahman ar-Rahim,” Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kepada-Nyalah kita bersandar dan percaya.

Seperti apa ajaran Islam akan Allah ar-Rahman ar-Rahim? Kepada siapa sajakah Allah memberikan rahmat dan kasih-Nya?

Allah Maha Pemurah (ar-Rahman) dalam Al-Quran 

Ar-Rahman adalah sifat Allah yang penuh rahmat. Rahmat berarti berkat atau pemberian secara “cuma-cuma.” Seharusnya bukan imbalan dari perbuatan baik.

Imbalan dari perbuatan baik tidak dapat disebut rahmat karena hal itu diusahakan. Sama halnya dengan bekerja dan mendapat gaji.

Al-Quran mengatakan bahwa kita akan mendapat rahmat jika melaksanakan hal-hal yang berkenan bagi Allah. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah rasul, supaya kamu diberi rahmat” (Qs 24:56). Benarkah ayat ini menunjukkan rahmat Allah?

Tuliskan pendapat Anda disini. 

Allah Maha Penyayang (ar-Rahim) dalam Al-Quran 

Allah ar-Rahim membenci dan menghukum dosa. Sifat kasih dan benci sepertinya bertolak belakang. Bagaimana mungkin Allah yang sangat membenci dosa, mengasihi manusia yang berdosa?

Al–Quran mencatat bahwa Allah juga membenci manusia berdosa. “. . . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa” (Qs 4:107). Dalam ayat ini, Allah membenci dosa dan juga manusia berdosa.

Apakah seharusnya Allah tetap mengasihi orang berdosa dan membimbing mereka agar bertobat? Kirimkan jawaban Anda disini. 

Kasih Allah dan Manusia 

Allah memiliki kasih yang berbeda dengan manusia. Inilah sebabnya Allah memiliki sifat ar-Rahim, Maha Penyayang. Kata “Maha” menunjukkan bahwa kasih Allah lebih besar dari kasih manusia.

Manusia dapat menunjukkan kasihnya kepada orang-orang terdekatnya ataupun orang baik di sekitarnya. Allah ar-Rahim, pasti tidak hanya mengasihi orang-orang baik saja. Ia juga mengasihi orang-orang jahat dan berdosa. 

Isa Al-Masih Menggambarkan Allah ar-Rahman ar-Rahim 

Semua manusia sudah berdosa dan mengkhianati Allah. Sehingga, semua manusia seharusnya dihukum dan kehilangan kasih-Nya.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Meskipun kita sudah mengkhianati Allah, Ia tidak meninggalkan kita. Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa.

Rahmat dan kasih Allah hanya datang melalui Isa Al-Masih. Bukan melalui amal baik atau usaha kita. Rahmat dan kasih terbesar Isa Al-Masih adalah ketika Ia wafat dan menjadi Qurban untuk menghapuskan dosa-dosa kita, agar kita bisa tinggal bersama-Nya di surga selama-lamanya.

Jadi, kita tidak harus berusaha keras untuk memperoleh rahmat-Nya. Tetapi Allah sudah memberikan kita rahmat-Nya melalui Isa agar kita dapat mengasihi Allah dan orang lain.

Maukah Anda menerima rahmat dan kasih Allah melalui Isa Al-Masih? Kirimkan jawaban Anda disini.

 [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah arti rahmat itu?
  2. Siapakah orang-orang yang layak mendapat kasih Allah secara “cuma-cuma”?
  3. Bagaimana perasaan Saudara mengetahui bahwa Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
  2. Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
  3. Cara Muslim Menghindari Pintu Neraka

Video:

  1. Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani r-Rahim?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Al-Quran, Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Cahaya mengatakan

    25 Maret 2011 pada 8:36 am

    *
    Matius 10:35, “Sebab Aku datang untuk menetapkan seorang laki-laki yang bertentangan dari ayahnya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibunya dihukum.”

    Lukas 14:26, “Jika ada orang yang datang kepada-Ku, dan kebencian tidak ayahnya, dan ibunya, dan istri, dan anak-anak, dan saudara-saudara, dan sister, ya, dan kehidupan sendiri juga, ia tidak dapat menjadi murid Saya.”

    Lukas 12:49-51, “Aku datang untuk mengirim api di bumi, dan apakah jadinya saya, jika itu sudah menyala? Tapi Aku punya baptisan yang harus dibaptis, dan bagaimana susahnya Aku sampai itu tercapai. Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di bumi? Aku berkata kepadamu, tidak…”

    Lukas 19:27, “Tetapi musuh-musuh-Ku itu, yang tidak akan bahwa Aku harus memerintah atas mereka, bawa kemari, dan bunuh mereka di depan-Ku.”

    Balas
    • staff mengatakan

      2 April 2011 pada 11:01 am

      ~
      Saudara Cahaya,

      Ayat-ayat berikutnya yang Saudara kutip semuanya adalah merupakan ramalan, bahwa apabila kita memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka akan banyak orang yang akan menjadi musuh kita, bahkan anggota keluarga kita yang terdekat sekalipun, akan bisa melakukan kekerasan terhadap kita.

      Jika kita membaca beberapa ayat ke bawah, maka Saudara akan menjadi jelas akan artinya.

      Tetapi justru hal-hal yang sama, yang sudah dialami banyak orang, tidak melemahkan iman mereka. Tetapi penganiayaan itu justru meng-amin-kan bahwa perkataan-perkataan ayat-ayat suci yang Saudara sertakan ini adalah nyata.

      Kata ‘benci’ dalam Lukas 14:26, kata aslinya adalah ‘miseo’, yang artinya kurang mengasihi. Terjemahan dalam bahasa Indonesia sering diserang oleh orang-orang, padahal sungguh bukan begitu artinya.

      Lukas sebagai murid Isa Al-Masih mencatat bahwa walaupun semuanya ini terjadi, kita tetap harus lebih mengasihi Allah, daripada seluruh isi keluarga kita.

      Lukas 19 adalah berisi cerita perumpamaan tentang seorang raja. Lagi-lagi ini bukan himbauan, atau seruan untuk melakukan kekerasan, melainkan adalah cerita.
      ~
      CA

  2. parmin abadi mengatakan

    26 Maret 2011 pada 3:09 am

    *
    Anda masih hidup itulah rahman Allah. Tetapi jangan harap selama anda masih kafir untuk dapat rahman-Nya. Karena sejak dahulu Allah selalu menghukum/azab orang-orang kafir.

    Kalau tidak ada rahman Allah orang kafir pasti mendapat azab lagi. Setelah nabi Muhammad, Allah tidak akan meng-azab manusia karena Muhammad “kekasih” Allah

    Balas
    • staff mengatakan

      2 April 2011 pada 7:07 pm

      ~
      Saudara Parmin, rahman Allah dinyatakan pada penyaliban Isa Al-Masih. Setiap orang walaupun ia orang Islam atau kafir atau Kristen dapat menerima pengampunan dosa dan hidup yang kekal karena penyaliban Kalimat Allah. Perhatikanlah ayat indah ini:

      Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan. (Injil, Surat Efesus 2:4-5).

      Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Juruselamat dunia. Apabila kita menerima Dia sebagai Juruselamat baru kita semua menikmati Allah yang ar-Rahmani r-Rahim.
      ~
      JG

  3. sholawat mengatakan

    16 November 2011 pada 3:08 am

    *
    Lalu apa gunanya Allah menciptakan surga dan neraka jika semua orang, baik yang berdosa atau tidak semua di ampuni, apalagi jika kita mati oleh kesalahan/dosa yang kita lakukan.

    Jika kita tidak sempat bertobat maka nerakalah tempat kita kembali.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 November 2011 pada 4:53 am

      ~
      Saudara Sholawat,

      Neraka akan menjadi tidak ada artinya bila saudara mau menerima Keselamatan yang ditawarkan Isa Al-Masih.

      Yang menjadi pertanyaanya adalah: Sudahkah saudara menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat saudara? Sudahkan saudara sepenuhnya menyerahkan ke dalam tangan-Nya setiap dosa-dosa saudara untuk diampuni?

      Bila saudara belum melakukannya, maka neraka akan menjadi berguna.

      Bila saudara rindu untuk menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, Penjelasan kami pada artikel ini dapat membimbing saudara: http://tinyurl.com/3cvhqy3.

      Kiranya Allah memberikan hidayahnya bagi saudara.
      ~
      SO

  4. zulyantara mengatakan

    13 Februari 2012 pada 6:52 am

    *
    Kalau begitu kenapa Allah membuat neraka dan surga? Bukankah neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali? Berarti ke-rahman dan ke-rahiman Yesus juga harusnya dipertanyakan.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Februari 2012 pada 4:35 am

      ~
      Saudara Zulyantara,

      Mengapa ada neraka? karena ada dosa. Allah tidak pernah membuat dosa. Dosa ada akibat ketidaktaatan manusia pada Allah. Karena itu konsekuensi dari dosa adalah neraka. Surga adalah tempat bagi orang yang telah dibersihkan dari dosanya.

      Allah tidak ingin manusia mengalami siksa neraka. Bukti kasih Allah bagi manusia dibuktikan dengan kesediaan Allah menyelamatkan manusia dari siksa neraka melalui pengorbanan-Nya. Allah berkorban dengan jalan menjadi sama dengan manusia, bahkan menderita dan mati disalib hanya untuk membersihkan aib najis manusia.

      Dengan jalan itu maka manusia beroleh kesempatan untuk menerima pengampunan dan beroleh keyakinan akan menerima kehormatan di sorga. Sedangkan manusia yang tidak mau menerima jalan ini, maka baginya adalah siksa neraka selamanya.

      Dialah Isa Al-Masih yang memberikan jalan yang benar bagi manusia. Isa Al-Masih berkata:”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Allah. (Injil, Raul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      NN

  5. mifrosh mengatakan

    13 Februari 2012 pada 8:15 am

    *
    Keselamatan menurut Yesus adalah orang yang melakukan kehendak Allah. Apakah anda sudah mengikuti kehendak Allah atau kehendak Paulus?

    Yesus hanyalah seorang utusan tidak lebih atau sama dengan Tuhan. Dimana pengakuan Yesus bahwa diri-Nya adalah Tuhan? Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab.

    Sia-sia lah orang yang menyebut Yesus adalah Tuhan, sebab Yesus tidak pernah mengakui-Nya. Barang siapa yang mengatakan Yesus adalah Tuhan itu adalah suatu kejahatan yang besar terhadap Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Februari 2012 pada 6:21 am

      ~
      Perhatikanlah ayat ini, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).

      Ayat di atas adalah ucapan Isa Al-Masih. Bila Dia bukan Tuhan, tentu Dia tidak akan mengatakan demikian.

      Dan inilah pengakuan Kepala Pasukan yang pemimpin penyaliban Yesus setelah mereka selesai menyalibkan-Nya, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).

      “Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:27-28).

      Bila saudara membaca Alkitab dengan baik dan seksama, maka saudara akan banyak menemukan ayat yang menjelaskan ke-Tuhan-an Yesus. Maka, pengakuan kami akan ke-Tuhan-an Yesus bukanlah suatu kejahatan besar dihadapan-Nya seperti yang saudara katakan.
      ~
      SO

  6. gamaan mengatakan

    1 Maret 2012 pada 9:26 am

    *
    Ayat yang menjelaskan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim Allah:

    “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang” (Qs:9:5).

    “Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian hantarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui”
    (Qs:9:6).

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Maret 2012 pada 12:20 pm

      ~
      Ar-Rahmani dan Ar-Rahim artinya Pengasih dan Penyayang. Sebagai Allah yang Pengasih dan Penyayang, patutkah Allah memerintahkan untuk mengepung, mengintai dan membunuh orang-orang yang tidak beriman pada-Nya?

      Bukankah dalam hal ini seharusnya Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat? Bukankah Muhammad sebagai nabi akhir zaman seharusnya memberi mereka keleluasan untuk mendengar kebenaran ajaran Allah?.

      Perlu direnungkan, sebenarnya dalam hal ini Allah masihkah layak disebut Ar-Rahmani dan Ar-Rahim (Pengasih dan Penyayang)?.
      ~
      SO

  7. wikki mengatakan

    22 Juli 2012 pada 3:44 pm

    *
    Walaupun saudara-saudara Muslim melihat ayat ini dengan jelas tapi tetap saja mereka menutup hatinya. Ini adalah faktor dari tertanamnya suatu ketakutan yang ditanamkan sejak kecil. Sehingga sampai dewasapun takut membantah ketidak-benaran ini. Mereka takut akan hukuman yang maha dahsyat seperti yang selalu ditanamkan sejak dari kecil.

    Jadi otomatis akan membela Al-Quran dan Muhammad walaupun dalam hati nuraninya mengatakan bahwa ajaran ini ada yang menyimpang dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

    Terimakasih Tuhan memberkati, katakanlah selalu kebenaran. Biarlah kebenaran itu membuka hati siapapun yang belum pernah mendengar dan melihat kebenaran itu.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Juli 2012 pada 2:42 am

      ~
      Saudara Wikki,

      Kami ucapkan selamat bergabung di situs ini. Semoga saudara mendapat berkat dari setiap artikel-artikel yang ada di situs ini.

      Terimakasih juga untuk penjelasan saudara di atas. Semoga menjadi pencerahan bagi setiap orang yang membacanya, sehingga mereka berani menyatakan kebenaran tidak menutupi kesalahan.
      ~
      SO

  8. a mengatakan

    29 Maret 2013 pada 5:38 am

    *
    Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang baik yang bertaqwa dan patuh dan dilindungi serta diberkahi Tuhan, dan bukan manusia yang saling merugikan satu sama lain. Apapun agama seseorang, mari kita balas perbuatan baik mereka dengan kebaikan, dan perbuatan tidak baik mereka dengan memaafkan mereka. Tuhan tidak melarang kita melindungi diri. Mari kita berbuat baik karena perbuatan kita di dunia akan menjadi pertanggung-jawaban kita setelah mati nanti.

    Semoga kita menjadi manusia yang dimuliakan dan dapat menggunakan akal pikiran kita untuk kebaikan, dan bijaksana dalam menarik kesimpulan.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 April 2013 pada 1:32 pm

      ~
      Tentu setiap agama mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan hal yang baik. Tidak ada agama yang mengajarkan hal-hal yang tidak baik pada umatnya.

      Tapi, setiap agama mempunyai motivasi yang berbeda tentang kebaikan. Ada yang memandangnya sebagai sarana untuk mendapat pahala dari Allah, agar mereka bisa masuk sorga. Walau sebenarnya hal itu tidaklah benar. Sebab, keselamatan sorgawi tidak tergantung pada berapa banyak amal yang kita lakukan.

      Kitab Suci Allah menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

      Apakah tujuan anda berbuat baik? Apakah agar mendapat pahala atau sebagai ungkapan syukur anda atas kebaikan Tuhan yang sudah anda terima?
      ~
      SO

  9. leon mengatakan

    30 April 2013 pada 9:45 am

    *
    Yesus is the best.

    Kepada admin, tetap semangat ya. Semoga menjadi berkat bagi setiap pengunjung.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Mei 2013 pada 9:40 am

      ~
      Saudara Leon,

      Terimakasih untuk apresiasi yang sudah saudara berikan terhadap situs kami. Semoga konten-konten yang kami sajikan di situs ini, dapat memberkati saudara juga.
      ~
      SO

  10. siahaan mengatakan

    4 Mei 2013 pada 10:15 pm

    *
    Puji syukur kepada Tuhan. Dengan situs ini saya banyak mendapatkan pengajaran yang lebih mendalam lagi dalam diri Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Terimakasih buat staff IDI yang telah membuat situs ini. Semoga dengan situs ini banyak umat yang mendapatkan keselamatan dari Yesus kristus, dan semoga pengurus situs IDI ini diberkati Tuhan Yesus. Terimakasih, Allah Bapa, terimakasih Yesus Kristus. Terimakasih Roh Kudus. Tuhan memberkati.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Mei 2013 pada 7:44 am

      ~
      Saudara Siahaan,

      Terimakasih untuk doa saudara, juga apresiasi yang sudah saudara berikan terhadap situs kami. Kami senang bila ternyata situs kami dapat memberkati dan menguatkan iman saudara terhadap Tuhan Yesus Kristus.

      Kiranya Tuhan juga memberkati saudara.
      ~
      SO

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 … 10 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Nasrani dan Islam Harus Sunat?
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Benarkah Ada Kutipan Dari "Injil Palsu" Dalam Al-Quran
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?
  • Al-Quran atau Injil yang lebih sempurna?
  • Kekekalan Al-Quran Meneguhkan Ajaran Allah Tritunggal
  • 4 Alasan Kristen Menolak Al-Quran Sebagai Wahyu Allah

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami