• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Ajaran Al-Quran > Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

26 Oktober 2020 oleh Web Administrator 178 Komentar

Ada perkataan: “orang yang mungkin mengkhianati kita adalah orang terdekat kita.” Jika orang terdekat kita saja mungkin mengkhianati kita, lalu siapa yang mengasihi kita dengan tulus?

Al-Quran mencatat bahwa Allah adalah “ar-Rahman ar-Rahim,” Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kepada-Nyalah kita bersandar dan percaya.

Seperti apa ajaran Islam akan Allah ar-Rahman ar-Rahim? Kepada siapa sajakah Allah memberikan rahmat dan kasih-Nya?

Allah Maha Pemurah (ar-Rahman) dalam Al-Quran 

Ar-Rahman adalah sifat Allah yang penuh rahmat. Rahmat berarti berkat atau pemberian secara “cuma-cuma.” Seharusnya bukan imbalan dari perbuatan baik.

Imbalan dari perbuatan baik tidak dapat disebut rahmat karena hal itu diusahakan. Sama halnya dengan bekerja dan mendapat gaji.

Al-Quran mengatakan bahwa kita akan mendapat rahmat jika melaksanakan hal-hal yang berkenan bagi Allah. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah rasul, supaya kamu diberi rahmat” (Qs 24:56). Benarkah ayat ini menunjukkan rahmat Allah?

Tuliskan pendapat Anda disini. 

Allah Maha Penyayang (ar-Rahim) dalam Al-Quran 

Allah ar-Rahim membenci dan menghukum dosa. Sifat kasih dan benci sepertinya bertolak belakang. Bagaimana mungkin Allah yang sangat membenci dosa, mengasihi manusia yang berdosa?

Al–Quran mencatat bahwa Allah juga membenci manusia berdosa. “. . . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa” (Qs 4:107). Dalam ayat ini, Allah membenci dosa dan juga manusia berdosa.

Apakah seharusnya Allah tetap mengasihi orang berdosa dan membimbing mereka agar bertobat? Kirimkan jawaban Anda disini. 

Kasih Allah dan Manusia 

Allah memiliki kasih yang berbeda dengan manusia. Inilah sebabnya Allah memiliki sifat ar-Rahim, Maha Penyayang. Kata “Maha” menunjukkan bahwa kasih Allah lebih besar dari kasih manusia.

Manusia dapat menunjukkan kasihnya kepada orang-orang terdekatnya ataupun orang baik di sekitarnya. Allah ar-Rahim, pasti tidak hanya mengasihi orang-orang baik saja. Ia juga mengasihi orang-orang jahat dan berdosa. 

Isa Al-Masih Menggambarkan Allah ar-Rahman ar-Rahim 

Semua manusia sudah berdosa dan mengkhianati Allah. Sehingga, semua manusia seharusnya dihukum dan kehilangan kasih-Nya.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Meskipun kita sudah mengkhianati Allah, Ia tidak meninggalkan kita. Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa.

Rahmat dan kasih Allah hanya datang melalui Isa Al-Masih. Bukan melalui amal baik atau usaha kita. Rahmat dan kasih terbesar Isa Al-Masih adalah ketika Ia wafat dan menjadi Qurban untuk menghapuskan dosa-dosa kita, agar kita bisa tinggal bersama-Nya di surga selama-lamanya.

Jadi, kita tidak harus berusaha keras untuk memperoleh rahmat-Nya. Tetapi Allah sudah memberikan kita rahmat-Nya melalui Isa agar kita dapat mengasihi Allah dan orang lain.

Maukah Anda menerima rahmat dan kasih Allah melalui Isa Al-Masih? Kirimkan jawaban Anda disini.

 [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah arti rahmat itu?
  2. Siapakah orang-orang yang layak mendapat kasih Allah secara “cuma-cuma”?
  3. Bagaimana perasaan Saudara mengetahui bahwa Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
  2. Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
  3. Cara Muslim Menghindari Pintu Neraka

Video:

  1. Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani r-Rahim?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Al-Quran, Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Abu Ramzi mengatakan

    16 Desember 2020 pada 11:53 am

    ~
    Kristen bertanya: “Bagaimana perasaan Saudara mengetahui bahwa Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa?”

    Tanggapan: Allah dalam kitab Kristen maksudnya? Jika benar Allah tetap mengasihi pendosa dengan cuma-cuma, lalu mengapa di dalam kitab kalian menyebutkan Ananias dan istrinya mati mendadak hanya karena berbohong dengan hasil jual tanah kepada Petrus (Kisah Para Rasul 5:1-10)? Lalu mengapa Paulus mengatakan para pendosa seperti pendusta, pezina, banci, pemabuk, dsb, tidak akan mendapatkan kerajaan Allah? Mana bukti kasih cuma-cuma yang kalian katakan itu?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      16 Desember 2020 pada 5:45 pm

      ~
      Saudara Abu,

      Sebuah pemikiran yang menarik. Ananias dan istrinya pun disayang Allah. Apakah saudara membaca kisah itu secara menyeluruh? Apakah kasih tidak boleh menghukum? Bukankah seorang ayah pun harus menghukum anaknya karena hal itu merupakan bentuk kasih sayangnya? Apakah seorang ayah akan membiarkan anaknya yang salah?

      Kasih sayang Allah dinyatakan kepada manusia ketika manusia berdosa dengan cara Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia. Bukankah ini bentuk konkret kasih sayang Allah?

      Oh ya, bagaimana dengan saudara? Bagaimana perasaan saudara bila saat saudara di akhirat nanti ternyata tidak masuk ke sorga?
      ~
      Solihin

  2. Abu Ramzi mengatakan

    17 Desember 2020 pada 12:16 pm

    ~
    Kalian mengatakan, “Rahmat berarti berkat atau pemberian secara ‘cuma-cuma’.” Seharusnya bukan imbalan dari perbuatan baik. Jika Ananias yang sudah beriman, namun dituntut juga harus “jujur” kepada Petrus dengan hasil penjualan tanahnya, bukankah itu sama saja keimanannya tidak cuma-cuma?

    Ternyata Ananias walau ia beriman tetap dituntut harus berbuat baik (jujur). Begitu juga dengan perkataan Paulus di 1 Korintus 6, yang ternyata walau sudah beriman kepada Yesus, namun tetap juga dituntut untuk berbuat baik dengan tidak mabuk, tidak berdusta dsb.

    Jika demikian, bagaimana perasaan Anda meskipun sudah mempertuhankan Yesus ternyata kelak Anda diusir oleh beliau dengan perkataan “Enyahlah kamu penjahat!

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Januari 2021 pada 2:42 pm

      ~
      Saudara Abu,

      Allah amat konsisten dengan firman-Nya. Tiap orang yang diselamatkan harus mengamalkan ajaran Isa Al-Masih untuk menyayangi Allah dan sesama. Ini artinya kejujuran perlu dilakukan.

      Isa Al-Masih tidak akan menyatakan demikian kepada orang yang percaya kepada-Nya. Sebab Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari siksaan api neraka. Ini adalah bukti kasih sayang Allah pada manusia.

      Kami yakin saudara pun menghendaki diselamatkan di akhirat nanti, bukan? Tetapi bagaimana perasaan saudara bila Allah SWT telah menjamin Muslim masuk neraka (Qs 19:71-72)?
      ~
      Solihin

  3. Abu Ramzi mengatakan

    22 Januari 2021 pada 3:44 pm

    ~
    Anda mengatakan “Tiap orang yang diselamatkan harus mengamalkan ajaran Isa Al-Masih untuk menyayangi Allah dan sesama. Ini artinya kejujuran perlu dilakukan”. Bukankah ini sudah jelas bahwa kejujuran/ perbuatan baik harus dilakukan agar kalian mendapat rahmat bukan? Lalu apa bedanya dengan ajaran Islam?

    Jika kalian mengatakan saat ini kalian telah mendapat Rahmat Keselamatan maka sadarlah bahwa permainan belum usai kawan. Saat ini kalian masih berada di dunia bukan di Surga. Dan selama kalian masih berada di dunia ini maka kemungkinan kalian berdusta atau melakukan dosa seperti yang tertulis dalam 1 Korintus:6 lalu mati tanpa sempat bertobat dapat terjadi. Masih yakinkah kalian tetap selamat?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      24 Februari 2021 pada 10:03 am

      ~
      Saudara Abu Ramzi,

      Pertanyaan yang baik sekali. Seorang yang tadinya divonis mati, tetapi seorang sahabat rela menggantikan si mati sehingga dia hidup yang seharusnya mati. Setelah itu, bagaimana sikap orang yang selamat itu?

      Sangat wajar orang itu akan mengucapkan syukur terimakasih yang tiada taranya. Barangkali dia akan terus mengenang dan selamanya akan bersyukur. Demikianlah mengapa para pengikut Isa Al-Masih berbuat kebenaran dan kebajikan serta menyembah Allah yang hidup karena ucapan syukur telah diberikan keselamatan, bukan karena belum diselamatkan. Untuk topik mengenai keselamatan silakan lihat juga artikel kami di https://tinyurl.com/yco7xu7j
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 8 9 10

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • Perbedaan Utama Di Antara Al-Quran Dan Injil
  • Benarkah Ada Kutipan Dari "Injil Palsu" Dalam Al-Quran
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?
  • Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami