• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Isa Al-Masih Dalam Al-Quran > Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

18 April 2011 oleh Web Administrator 419 Komentar

Ada banyak perbedaan pendapat mengenai kematian Isa Al-Masih. Pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa seolah menyatakan Isa tidak mati. Namun apakah benar demikian?

Penting kita mengerti hal ini. Karena Isa adalah nabi Istimewa. Ia yang terangkat ke surga. Dan nanti akan turun menjadi hakim adil. Peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya berhubungan dengan semua hal ini.

Mari kita simak dalil-dalil penjelasannya.

Benarkah Muslim Tidak Percaya Penyaliban dan Kematian Nabi Isa?

Sebenarnya ada berbagai perbedaan pendapat dari para ulama mengenai hal ini. Karena ada beberapa pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa.

Sebagian memang menyatakan Isa tidak mengalami kematian. Ia juga tidak tersalib.

Dalilnya dari: “… padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. …  Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya ….” (Qs 4:157-158).

Namun, sebagian ulama meyakini kematian Isa. Karena memang ada jelas tertulis dalam Al-Quran.

Ada beberapa dalil lain yang menyatakan berbeda. Contohnya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Ayat ini jelas menyatakan Isa mengalami kematian. Dan setelah itu mengalami kebangkitan.

Isa disalibHal ini diteguhkan dengan ayat lainnya. “… Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” (Qs 3:55). Juga terdapat dalam Surah 5:117.

Ayat ini menyatakan hal yang sama. Yaitu bahwa Isa mengalami kematian (akhir ajal). Lalu Ia terangkat ke surga.

Jika demikian, beberapa ahli tafsir menyatakan pasti ada kebangkitan Isa. Karena Surah 3:55 menyatakan Isa terangkat dalam konteks keistimewaan-Nya. Jika Ia terangkat setelah meninggal, maka hal ini sama saja dengan orang lain yang meninggal.

Jadi dapat disimpulkan Allah pasti membangkitkan Isa sebelum mengangkat-Nya ke surga. Hal ini sesuai dengan Surah 19:33.

Karena ada perbedaan pendapat, maka kita perlu melakukan pendalaman. Agar mendapat pengertian yang jelas.

Salah satu panduan tafsir adalah melihat apa penjelasan Al-Quran lainnya. Biarkan ayat yang satu menjelaskan ayat lainnya. Sehingga jelas apa ada dalil lain yang mendukung atau menyangkali peristiwa ini.

Keistimewaan Isa Dalam Al-Quran

Kehidupan di dunia tidak ada yang kekal. Setiap makhluk hidup pada saatnya akan mati, tanpa terkecuali. Termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan semua yang bernyawa.

Hanya Allah yang memiliki kehidupan. Ia adalah Sang Pencipta. Tetapi, bagaimana dengan Isa, mengapa Ia sangat berbeda?

Sehubungan dengan tela’ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya.

Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya:

  • Isa lahir dari perawan.
  • Isa (seperti Allah) mampu membangkitkan orang mati (Qs 3:49).
  • Isa satu-satunya yang terangkat ke surga, berada di sisi Allah.

Melihat semua hal ini meneguhkan dalil Isa mengalami kematian dan Allah membangkitkan-Nya. Bukankah memang manifestasi kehidupan Allah sangat kuat nyata dalam Isa?

Kesimpulannya tidak salah umat Muslim menyatakan bahwa Isa mengalami kematian, kebangkitan, kemudian terangkat pada Allah. Karena memang Al-Quran menyatakan juga demikian.

Bukti Penyaliban Isa Al-Masih

Sehubungan dengan kematian Isa, caranya pastilah melalui penyaliban. Ada banyak bukti yang menyatakan demikian.

Mari kita lihat beberapa di antaranya.

  • Fakta sejarah.

    Isa Hidup pada zaman Romawi. Saat itu umum untuk mengeksekusi orang hukuman dengan penyaliban.

  • Banyaknya saksi mata.

    Injil mencatat ada banyak sekali saksi mata penyaliban Isa. sehingga mengkonfirmasi peristiwa ini pasti terjadi.

    Ada Maryam, ibu Isa. Ada banyak murid menyaksikan-Nya. Selain itu kepala pengawal Romawi turut menjadi saksi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan (Injil, Matius 27: 54-59).

    Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya.

  • Catatan sejarawan umum.

    Ada banyak sejarawan sekuler mencatat kematian Isa di salib. Salah satunya Bart Ehrman, sejarawan non Kristen. Ia menyatakan dalam buku “The Historical Jesus: Lecture Transcript and Course Guidebook”.

    Ia menulis: “Salah satu fakta sejarah yang paling pasti adalah bahwa Yesus disalib atas perintah pejabat Romawi di Yudea, Pontius Pilatus.”

Jadi jelas peristiwa kematian dan penyaliban Isa adalah benar. Terbukti melalui catatan sejarah. Maupun juga terdapat dalam Kitab Injil.

Jika demikian, apakah Tujuan Allah sehingga semua ini terjadi?

Tujuan Kematian Dan Kebangkitan Isa

Injil menjelaskan peristiwa penyaliban menyatakan bahwa hukum dosa adalah maut. Karena itu manusia berdosa tidak mungkin masuk surga.

Isa sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah menyatakan kasih Allah. Ia tersalib untuk memberikan pengampunan Allah bagi dosa manusia.

“Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” (Injil, 2 Korintus 5:21 BIS).

Selanjutnya kebangkitan Isa menyatakan kuasa Allah mengalahkan dosa dan maut. Isa menyatakan kemenangan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia.

Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan ada keselamatan. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Juga jaminan pasti masuk surga karena kasih Allah.

“Hanya melalui Yesus [Isa Al-Masih] saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12 BIS).

Maukah Anda mengalami pengampunan atas setiap dosa? Mari mengimani Isa sekarang!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai dalil Al-Quran yang meneguhkan Isa mati dan bangkit?
  2. Menurut Saudara mengapa kehidupan Allah sangat nyata bermanifestasi melalui Isa?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa, Kalimatullah sebagai pernyataan kasih Allah agar manusia bisa selamat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Fakta Kematian Isa Al-Masih
  2. Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
  3. Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib
  4. Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

Video:

  1. Empat Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Isa Al-Masih Dalam Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Yans mengatakan

    8 April 2020 pada 12:38 pm

    ~
    Allah terlibat karena mahakuasa atas hambaNya. Mengapa Allah SWT menyesatkan Yudas dan menyerupakan wajah Yudas dengan Isa Al-Masih? Sudah dijawab Allah menolong Yesus dari pengkhianat (Yudas) dan orang yang ingin membunuhnya (Romawi dan Yahudi). Sesuai dengan ayat 3:55 yang anda kirim. Kapan Yesus sendiri berkata “aku mati disalib untuk menebus dosa” bukan ucapan orang lain? Sampai saat ini juga belum dijawab kan atau mungkin anda tidak bisa menjawab.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 April 2020 pada 7:46 am

      ~
      Saudara Yans,

      Menarik sekali pendapat saudara bahwa Allah menyesatkan Yudas dan menyerupakan wajah Yudas dengan Isa Al-Masih untuk menolong Isa Al-Masih dari Yudas. Tentu ini perlu dikaji secara mendalam dan dibuktikan oleh saudara. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah SWT menyesatkan Yudas untuk menolong Isa Al-Masih dari pengkhianatan Yudas? Jika Allah SWT menyesatkan Yudas, maka Allah SWT tidak memiliki kemampuan lain untuk menolong Isa Al-Masih selain menyesatkan manusia. Bukankah demikian?

      Mengenai pertanyaan saudara. Ini pertanyaan baik sekali. Isa Al-Masih berfirman, “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Ini artinya Isa Al-Masih datang untuk menyelamatkan saudara juga. Pertanyaannya, apakah saudara mau diselamatkan oleh Isa Al-Masih? Mengapa?
      ~
      Solihin

  2. Yans mengatakan

    9 April 2020 pada 9:41 pm

    ~
    “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan unuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Maitus 20:28). Dalam ayat tersebut Yesus katakan bahwa dia hanyalah anak manusia, karena dia terlahir dari rahim ibunya. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin hanya untuk menebus dosa-dosa manusia, nyawa Tuhan sendiri yang dikorbankan.

    Timbul pertanyaan lain. Bagaimana dengan nasib orang-orang yang lahir dan mati sebelum kedatangan Yesus sebagai penebus dosa manusia? Tuhan Maha Kuasa, tentu Dia berhak untuk mengampuni dosa-dosa manusia tanpa harus mengorbankan “Anak-Nya” sendiri. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin Tuhan mengorbankan nyawanya untuk manusia. Manusia-lah yang berkorban untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 April 2020 pada 6:18 am

      ~
      Saudara Yans,

      Kami sangat senang menerima pertanyaan saudara. Namun, kami belum menemukan jawaban saudara dari pertanyaan kami. Bukankah kita sedang berdiskusi? Seyogianya saudara menjawab pertanyaan kami karena kami pun telah menjawab pertanyaan saudara. Kami ulang pertanyaan sebelumnya.

      Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah SWT menyesatkan Yudas untuk menolong Isa Al-Masih dari pengkhianatan Yudas? Jika Allah SWT menyesatkan Yudas, maka Allah SWT tidak memiliki kemampuan lain untuk menolong Isa Al-Masih selain menyesatkan manusia. Bukankah demikian? Mohon pencerahan. Bila saudara tidak menjawabnya juga, maka kami mohon maaf terpaksa menghapus komentar saudara berikutnya.
      ~
      Solihin

  3. Yan mengatakan

    15 April 2020 pada 8:15 pm

    ~
    Bukankah sudah dijelaskan berkali-kali bahwa sumber Islam itu tidak hanya Al-Quran saja, masih ada hadist, ijma, qiyas ijtihad dll dan biasanya dijelaskan dengan tafsir. Al-Quran memang tidak menjelaskan kronologi dan peristiwa secara khusus karena Al-Quran bukan buku sejarah. Sudah disebutkan dalam Al-Quran di antaranya QS 4:157 bahwa Isa tidak terbunuh kemudian dijelaskan dengan tafsir salah satunya ibnu katsir.

    Al-Quran dijadikan pedoman untuk manusia supaya manusia dapat berbuat baik diambil dari kisahnya maupun pedoman ibadah & masih banyak lagi. Ibarat Pancasila yang secara global dijabarkan dengan P4. Berbeda dengan bible kan kebanyakan sejarah menurut versi masing-masing. Jadi kontradiksi. Mungkinkah?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 April 2020 pada 11:32 am

      ~
      Saudara Yan,

      Bukankah saudara yang menyatakan bahwa Allah SWT menolong Isa Al-Masih dari pengkhianatan Yudas? Ini berarti hal itu dikumandangkan dalam Al-Quran. Sebab Al-Quran adalah perkataan Allah SWT. Karena itu, penjelasan saudara di atas belum menjawab pertanyaan kami. Kami ulang kembali pertanyaannya.

      Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah SWT menyesatkan Yudas untuk menolong Isa Al-Masih dari pengkhianatan Yudas? Jika Allah SWT menyesatkan Yudas, maka Allah SWT tidak memiliki kemampuan lain untuk menolong Isa Al-Masih selain menyesatkan manusia. Bukankah demikian? Mohon pencerahan. Bila saudara tidak menjawabnya juga, maka kami mohon maaf terpaksa menghapus komentar saudara berikutnya.
      ~
      Solihin

  4. Jesus Park mengatakan

    15 Mei 2020 pada 1:27 am

    ~
    Yans,

    Saya sudah jawab nasib orang sebelum Isa, jika ingin diskusi harap nyimak, akibatnya saudara kabur dari pertanyaan. Nyimak, saya tanya ulang, mengapa Yudas disesatkan allah Islam, lalu dihukum? Bukankah penyesat itu berdosa? Jadi apa yang membedakan syaitan dengan allah Islam? Juga buktikan jika Yudas yang disalib? Jika allah Islam menolong Isa, mengapa ia tidak menolong nabi Islam keracunan? Tanpa sadar, saudara akui Muhammad nabi palsu.

    Isa mati disalib untuk tebusan bagi manusia, salah satunya Matius 20:1-28. Bacalah, kami beri bukti sedangkan saudara beri kami klaim. Apakah kami terima klaim? Hanya Muslim yang beriman pada klaim. Quran pedoman jadi baik? Mengapa halal tipu daya?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Mei 2020 pada 9:13 pm

      ~
      Saudara Park,

      Hingga saat ini tidak ada seorang Muslim pun yang mampu membuktikan klaim dan tuduhan mengenai Qs 4:157. Klaim bahwa Yudas yang disalibkan pun harus dibuktikan dengan bukti konkret, bukan sekedar retorika. Karena itu, kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis terhadap pernyataan Al-Quran (Qs 4:157). Terima kasih.
      ~
      Solihin

  5. Raka Syailendra mengatakan

    23 Oktober 2020 pada 4:31 pm

    ~
    Qs 4:157, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih Isa bin Maryam utusan Allah, Padahal mereka sebenarnya tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya. Bahkan mereka hanyalah menyalib seorang lelaki yang menyerupainya, karena menyangka dia adalah Isa purta Maryam. Barangsiapa yang mengklaim telah membunuhnya dari kalangan Yahudi dan mengaku telah menyerahkannya kepada mereka dari kalangan Nasrani, maka mereka semua terjatuh dalam keragu-raguan dan kebingungan. Tidak ada ilmu pada mereka, kecuali sekedar mengikuti persangkaan belaka. Dan mereka tidaklah membunuhnya dengan yakin,sebaliknya,mereka ragu-ragu lagi sekedar mengira-ngira saja.”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Oktober 2020 pada 8:52 am

      ~
      Saudara Raka,

      Saudara mengutip ayat Al-Quran yang menarik dengan terjemahan yang berbeda dari terjemahan Departemen Agama. Walaupun demikian, informasi yang tertulis dalam Al-Quran bertentangan dengan sejarah. Faktanya, Josephus seorang sejarawan Yahudi mencatat peristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Lebih unik lagi adalah nabi saudara baru lahir di abad ke-6 sehingga amat diragukan informasi yang disampaikan nabi saudara. Sebab nabi saudara tidak memiliki data yang valid.

      Oh ya, apa saudara sudah mempelajari sejarah dan data penyaliban Isa Al-Masih sesungguhnya? Harap saudara berani mencari kebenaran sesungguhnya. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  6. Billclinton mengatakan

    2 April 2021 pada 7:15 pm

    ~
    Berdirinya sebuah kitab tetapi membutuhkam kitab lain itu bukti bahwa kitab itu tidak sempurna.
    Tetapi Alkitab tidak dipengaruhi isinya dengan kitab lain itu bukti Alkitab itu sempurna. Tuhan Yesus baik.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      16 April 2021 pada 10:20 am

      ~
      Saudara Billclinton,

      Terimakasih atas komentar yang saudara berikan. Salah satu keajaiban yang dimiliki di dalam Alkitab adalah nubuatan kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Khususnya dalam Perjanjian Lama. Nubuatan-nubuatan tersebut secara tepat digenapi di dalam Isa Al-Masih. Penggenapan tersebut kita lihat dalam Perjanjian Baru. Karena itulah kita memiliki pengharapan akan kebaikan Allah Sang pencipta, yaitu melalui kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih.

      Salah satu contoh nubuatan Perjanjian Lama tersebut: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Kitab Nabi Yesaya 53:5). Isa disalibkan, ditikam oleh karena dosa dan kejahatan kita. Inilah kasih terbesar sepanjang sejarah manusia.

      ~
      Noni

  7. Boby, Imron mengatakan

    17 April 2021 pada 12:32 pm

    ~
    Referensi anda sebagai Nasrani adalah Bible, sedangkan umat Muslim menggunakan referensi Al-Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Jika kita berpikir sehat, mungkinkah ada titik temu? Mungkinkah ada solusi?

    Berdebat dalam bungkus diskusi dengan referensi bertolak belakang saya rasa sama dengan anda mau menyatukan minyak dengan air dalam satu tempat :
    1. Bisa ditampung tapi tidak bisa disatukan (ini solusinya dalam bentuk saling menghormati dalam pluralisme keberagaman kita)
    2. Lakum Diinukum Waliyaadiin (Untukmu agamamu dan untukku agamaku) begitulah Islam dengan Al-Qurannya dalam menyikapi pendapat (pendebat) macam anda.
    Salam sejahtera selalu saudaraku se NKRI.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 April 2021 pada 11:54 am

      ~
      Saudara Boby Imron,

      Memang benar adalah sulit mempersatukan dua yang berbeda. Tetapi kita dapat memulainya dari sudut pandang yang lain. Ada persamaan-persamaan yang baik untuk dijadikan jembatan bersama menemukan Jalan Allah. Misalnya, bahwa kita sama-sama keturunan Adam dan Hawa. Dari titik ini kita bisa memulai perjalanan bersama. Kedua, bahwa kita sama-sama berdosa. Ketiga, bahwa Allah itu rahman dan rahimi, maka pastilah Dia memberikan jalan.

      Nah, seringkali orang beragama menemukan kesulitan berdiskusi ketika di tahap ketiga ini. Maka solusinya, kita harus rela menguraikan satu persatu, sedikit demi sedikit, manakah jalan yang Allah sediakan. Masalah sebenarnya bahwa Iblis telah menyamarkan jalan itu pada mata kita. Karena itulah kita perlu bekerjasama untuk menemukan manakah jalan Allah itu. Apakah saudara mau melakukannya bersama kami? Silakan hubungi kami jika saudara berkenan, di IDI: WA 0812-8100-0718
      ~
      Noni

  8. Yans mengatakan

    20 Juli 2021 pada 1:01 pm

    ~
    Park,

    Kalau berpikir itu obyektif. Wajar Allah menyesatkan musuh Allah/orang zalim dan menolong hambaNya. Tuhan Alkitab pun menyesatkan. Lihat Hosea 1:2, Imamat 21:17, 2 Tesalonika 2:11, Ayub 12:24-25 dll. Mengapa terdapat kontradiksi kematian Yudas dalam Matius 27:5 dan Kisah 1:18.

    Isa Al-Masih menyuruh tidak minum anggur (Hakim hakim 13:4) tetapi kenapa waktu disalib minum anggur? (Yohanes 19:30). Kata siapa Allah tidak menolong Nabi saat di racun kecuali asumsi anda? Mana sumbernya? Ok dalam Matius 20:28 memang ada kata penebusan. Jika benar dosa apa yang ditebus Yesus? Jika umat Kristen melakukan kejahatan dan berdosa apakah mereka masuk surga dengan gratis? Untuk solihin silahkan berpikir kritis.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 Juli 2021 pada 8:50 am

      ~
      Saudara Yans,

      Terimakasih untuk beberapa pertanyaan yang diberikan. Kami melihat saudara sangat antusias untuk mengenali Alkitab. Hal itu baik, dan kami berharap saudara juga memohon kepada Allah agar diberikan-Nya apa yang saudara ingin ketahui akan kebenaran. Di dalam Alkitab, pada ayat-ayat tersebut tidak ada satupun maksudnya Tuhan menyesatkan. Dia suci, Dia tidak akan mungkin menyesatkan manusia.

      Mengenai anggur, boleh minum anggur, yang tidak boleh adalah minum anggur untuk memabukan. Isa Al-Masih tidak mabuk ketika disalib. Kisah Yudas tidak ada yang kontradiksi, di dalam Matius dan Kisah Para Rasul itu satu rangkaian. Matius melihat dari sisi lain, dan Kisah Para Rasul menceritakan dari sisi lain. Namun objeknya sama. Mengenai orang Kristen berdosa, akan mendapatkan ampunan. Karena ampunan itulah maka Dia tidak suka lagi berbuat dosa, sebab sudah mengalami bagaimana bahagianya diampuni dan bagaimana ngerinya berdosa. Apakah saudara mau mengalami hal seperti itu?
      ~
      Noni

  9. Yans mengatakan

    24 Juli 2021 pada 1:09 am

    ~
    1.Apakah ada penebusan dosa-dosa waris padahal Alkitab sendiri membantah dalam Ulangan 24:16, 2 Tawarikh 25:4, Yehezkiel 18:20?
    2. Siapa yang menebus dosa pada masa Perjanjian Lama karena mereka belum mengenal Yesus
    3. Apakah adil jika bayi yang baru lahir sudah berdosa? Padahal Yesus menyatakan bayi itu suci (Markus 10:14). Bagaimana logika mengampuni bayi baru lahir padahal dia tidak berdosa? (Belum berbuat sudah bertanggung jawab)
    4. Posisi Yudas itu bagaimana? Satu sisi dia berjasa karena Yesus disalib sehingga penebusan dosa berhasil, satu sisi dia dikutuk meskipun dia menyesal/bertobat. Jadi sejak kapan penebusan dosa itu ada? Silakan dijawab berdasarkan dasar dan nalar bukan dogma.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2021 pada 1:45 pm

      ~
      Saudara Yans,

      Terimakasih atas pertanyaan-pertanyaan yang menarik ini. Namun izinkanlah kita berdiskusi tanpa sekat. Saudara mengajukan pertanyaan dan pertanyaan saudara itu pun tidak lepas dari dogma yang melatarbelakangi pertanyaan saudara. Tetapi saudara meminta kami berbicara tanpa dogma. Tetapi tidak apa kami bisa terima.

      Berdasarkan nalar bahwa ada realitas tertinggi sebagai sumber segala sesuatu. Realitas tertinggi ini adalah sebagai standard daripada moralitas alam semesta ini. Realitas tertinggi ini pula yang memelihara keberlangsungan alam semesta sekaligus sebagai hakim. Dia sebagai hakim sebab Dia sebagai standar kehidupan.

      Jadi berdasarkan logika keberadaan realitas tertinggi ini maka, semua pertanyaan saudara itu terjawab sudah. Dialah yang menghakimi manusia berdosa, baik bayi dan orang-orang di zaman Perjanjian Lama. Dia juga yang menghakimi baik ayah maupun anak. Namun karena Dia adalah moralitas tertinggi, Dia memiliki kasih yang besar. Sangat masuk akal jika Dia menjadi manusia, sebab manusia tidak dapat menjadi Allah untuk menghampiri-Nya.
      ~
      Noni

  10. Yans mengatakan

    7 Agustus 2021 pada 11:03 pm

    ~
    Ok, anggap saja pernyataan itu benar, tetapi Tuhan juga menurunkan petunjuk (kitab) agar manusia itu benar. Realitas memang bagus tapi lebih bagus jika diperkuat dengan fakta/dasar. Dalam alkitab Allah tidak berubah jadi manusia (Hosea 11:9).

    Yesus pun tidak secara gamblang/jelas menyebut dia adalah Allah (ambigu). Padahal Allah pada saat bertemu Musa, Dia menyebut dengan jelas siapa diri-Nya (Keluaran 3:6). Apakah ada perkataan Yesus dalam Bible bahwa dia datang untuk menebus dosa dengan disalib?Kenapa Yesus ketakutan, padahal dia datang untuk menggenapi? Setuju manusia tidak akan menjadi Allah karena Allah bukan manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 September 2021 pada 10:26 am

      ~
      Saudara Yans,

      Benar sekali bahwa manusia tidak akan bisa menjadi Allah. Namun apakah Allah bisa menjadi manusia? Tentu saja bisa. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah dalam kemahakuasaan dan sifat-Nya yang Tak Terbatas.

      Yesus menyatakan siapa diri-Nya melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Tantu saja Yeus tidak dengan gamblang menyebut diri-Nya Allah, sebab Yesus sangat paham monoteisme yang dianut umat Yahudi. Jika Yeaus menyebut diri-Nya Allah secara gamblang, maka Ia akan dituduh menghujat Allah.

      Yesus menyatakan dan membuktikan siapa diri-Nya melalui poerkataan dan perbuatan-Nya yang berkuasa. Dan kuasa yang Yesus miliki adalah kuasa yang hanya layak dimiliki oleh Allah saja.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 19 20 21 22 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Al-Quran Tentang Surga Dan Neraka
  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Mengenai Orang Nasrani?
  • Al-Quran Melebihkan Isa di Atas Nabi-nabi Lain?
  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • 7 Ayat Al-Quran Tentang Isa Terpenting!

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami