• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Isa Al-Masih Dalam Al-Quran > Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

18 April 2011 oleh Web Administrator 419 Komentar

Ada banyak perbedaan pendapat mengenai kematian Isa Al-Masih. Pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa seolah menyatakan Isa tidak mati. Namun apakah benar demikian?

Penting kita mengerti hal ini. Karena Isa adalah nabi Istimewa. Ia yang terangkat ke surga. Dan nanti akan turun menjadi hakim adil. Peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya berhubungan dengan semua hal ini.

Mari kita simak dalil-dalil penjelasannya.

Benarkah Muslim Tidak Percaya Penyaliban dan Kematian Nabi Isa?

Sebenarnya ada berbagai perbedaan pendapat dari para ulama mengenai hal ini. Karena ada beberapa pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa.

Sebagian memang menyatakan Isa tidak mengalami kematian. Ia juga tidak tersalib.

Dalilnya dari: “… padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. …  Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya ….” (Qs 4:157-158).

Namun, sebagian ulama meyakini kematian Isa. Karena memang ada jelas tertulis dalam Al-Quran.

Ada beberapa dalil lain yang menyatakan berbeda. Contohnya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Ayat ini jelas menyatakan Isa mengalami kematian. Dan setelah itu mengalami kebangkitan.

Isa disalibHal ini diteguhkan dengan ayat lainnya. “… Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” (Qs 3:55). Juga terdapat dalam Surah 5:117.

Ayat ini menyatakan hal yang sama. Yaitu bahwa Isa mengalami kematian (akhir ajal). Lalu Ia terangkat ke surga.

Jika demikian, beberapa ahli tafsir menyatakan pasti ada kebangkitan Isa. Karena Surah 3:55 menyatakan Isa terangkat dalam konteks keistimewaan-Nya. Jika Ia terangkat setelah meninggal, maka hal ini sama saja dengan orang lain yang meninggal.

Jadi dapat disimpulkan Allah pasti membangkitkan Isa sebelum mengangkat-Nya ke surga. Hal ini sesuai dengan Surah 19:33.

Karena ada perbedaan pendapat, maka kita perlu melakukan pendalaman. Agar mendapat pengertian yang jelas.

Salah satu panduan tafsir adalah melihat apa penjelasan Al-Quran lainnya. Biarkan ayat yang satu menjelaskan ayat lainnya. Sehingga jelas apa ada dalil lain yang mendukung atau menyangkali peristiwa ini.

Keistimewaan Isa Dalam Al-Quran

Kehidupan di dunia tidak ada yang kekal. Setiap makhluk hidup pada saatnya akan mati, tanpa terkecuali. Termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan semua yang bernyawa.

Hanya Allah yang memiliki kehidupan. Ia adalah Sang Pencipta. Tetapi, bagaimana dengan Isa, mengapa Ia sangat berbeda?

Sehubungan dengan tela’ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya.

Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya:

  • Isa lahir dari perawan.
  • Isa (seperti Allah) mampu membangkitkan orang mati (Qs 3:49).
  • Isa satu-satunya yang terangkat ke surga, berada di sisi Allah.

Melihat semua hal ini meneguhkan dalil Isa mengalami kematian dan Allah membangkitkan-Nya. Bukankah memang manifestasi kehidupan Allah sangat kuat nyata dalam Isa?

Kesimpulannya tidak salah umat Muslim menyatakan bahwa Isa mengalami kematian, kebangkitan, kemudian terangkat pada Allah. Karena memang Al-Quran menyatakan juga demikian.

Bukti Penyaliban Isa Al-Masih

Sehubungan dengan kematian Isa, caranya pastilah melalui penyaliban. Ada banyak bukti yang menyatakan demikian.

Mari kita lihat beberapa di antaranya.

  • Fakta sejarah.

    Isa Hidup pada zaman Romawi. Saat itu umum untuk mengeksekusi orang hukuman dengan penyaliban.

  • Banyaknya saksi mata.

    Injil mencatat ada banyak sekali saksi mata penyaliban Isa. sehingga mengkonfirmasi peristiwa ini pasti terjadi.

    Ada Maryam, ibu Isa. Ada banyak murid menyaksikan-Nya. Selain itu kepala pengawal Romawi turut menjadi saksi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan (Injil, Matius 27: 54-59).

    Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya.

  • Catatan sejarawan umum.

    Ada banyak sejarawan sekuler mencatat kematian Isa di salib. Salah satunya Bart Ehrman, sejarawan non Kristen. Ia menyatakan dalam buku “The Historical Jesus: Lecture Transcript and Course Guidebook”.

    Ia menulis: “Salah satu fakta sejarah yang paling pasti adalah bahwa Yesus disalib atas perintah pejabat Romawi di Yudea, Pontius Pilatus.”

Jadi jelas peristiwa kematian dan penyaliban Isa adalah benar. Terbukti melalui catatan sejarah. Maupun juga terdapat dalam Kitab Injil.

Jika demikian, apakah Tujuan Allah sehingga semua ini terjadi?

Tujuan Kematian Dan Kebangkitan Isa

Injil menjelaskan peristiwa penyaliban menyatakan bahwa hukum dosa adalah maut. Karena itu manusia berdosa tidak mungkin masuk surga.

Isa sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah menyatakan kasih Allah. Ia tersalib untuk memberikan pengampunan Allah bagi dosa manusia.

“Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” (Injil, 2 Korintus 5:21 BIS).

Selanjutnya kebangkitan Isa menyatakan kuasa Allah mengalahkan dosa dan maut. Isa menyatakan kemenangan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia.

Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan ada keselamatan. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Juga jaminan pasti masuk surga karena kasih Allah.

“Hanya melalui Yesus [Isa Al-Masih] saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12 BIS).

Maukah Anda mengalami pengampunan atas setiap dosa? Mari mengimani Isa sekarang!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai dalil Al-Quran yang meneguhkan Isa mati dan bangkit?
  2. Menurut Saudara mengapa kehidupan Allah sangat nyata bermanifestasi melalui Isa?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa, Kalimatullah sebagai pernyataan kasih Allah agar manusia bisa selamat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Fakta Kematian Isa Al-Masih
  2. Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
  3. Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib
  4. Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

Video:

  1. Empat Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Isa Al-Masih Dalam Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Yan mengatakan

    21 Desember 2019 pada 8:31 pm

    ~
    Park, jangan menutup mata kalau dalam Alkitab Abraham, Daud dan Solomo juga menggauli budaknya. Bahkan lebih parah Lot berzina dengan putrinya sendiri. Jika orang Kristen mau mengakui dengan jujur dan sportif serta dibimbing oleh logika yang sehat dan benar, mengenai Yudas sebenarnya dia berjasa, bukan terkutuk.

    Untuk admin, bukankah Yesus digantung ditiang salib karena jasa Yudas? Seandainya Yudas tidak membantu penangkapan Yesus, tentu rencana penebusan dosa gagal total! Masuk akal sehat bukan? Logikanya masuk bukan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Januari 2020 pada 10:26 pm

      ~
      Saudara Yan,

      Sejak berdosa sampai sebelum Nabi Musa adalah periode tidak ada patokan benar atau salah, wujudnya perbudakan diantara sesama manusia. Namun Allah berdaulat dan tidak absen, sekalipun belum ada hukum tertulis. Taurat memberi ukuran moral semakin jelas. Yang luarbiasa adalah turunnya Isa Al-Masih yang menggenapi standard Taurat.

      Bukankah oleh dosa Adam sehingga manusia telah terbuang dari Allah? Injil menuliskan bahwa Isa Al-Masih mati disalibkan, dikuburkan lalu bangkit.

      Surah An Nisaa” Qs (4:157) yang menyatakan kematian Isa Al-Masih membingungkan. Tapi Surah Maryam Qs (19:33) Isa dikatakan menemui ajal. Bagaimana Kitab Islam yang telah melewati periode tersebut namun ayatnya saling tidak bersesuaian? Mohon pencerahan.
      ~
      Jamal

  2. Jesus Park mengatakan

    29 Desember 2019 pada 1:10 am

    ~
    Yan,

    Benar, Ibrahim, Daud, Sulaiman adalah orang berdosa. Itu sebabnya kami tidak pernah mengikuti mereka. Mereka dipakai Tuhan hanya membuka jalan kedatangan Tuhan. Berbeda dengan saudara, mengikuti nabi islam yang berdosa dan tidak berubah sampai ia mati. Tuhan datang pertama kali untuk melayani bukan untuk dilayani dan memberi rahmat. Setelah kedua kali maka Ia akan menjadi hakim.

    Tentang Yudas, ia tidak dipakai Tuhan untuk membuka jalan agar terjadi penyaliban, tapi Tuhan sudah tahu bahwa pada saat itu akan terjadi penghianatan oleh Yudas. Jadi Tuhan tidak mengendalikan Yudas. Berbeda dengan islam, semua takdir karena allah islam. Oleh karena itu Yudas berhianat akibat ulah allah islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2020 pada 11:14 am

      ~
      Saudara Park,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Bila ajaran takdir menjadi acuan, maka Allah SWT yang mendesain Yudas untuk berkhianat. Dengan demikian, Allah SWT yang menyesatkan Yudas sehingga berkhianat pada Isa Al-Masih hingga terjadi penyaliban. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  3. Jclovers mengatakan

    9 Januari 2020 pada 9:34 am

    ~
    Saudara Yan: “Bukankah Yesus digantung ditiang salib itu karena jasa Yudas? Seandainya Yudas tidak membantu penangkapan Yesus, tentu rencana penebusan dosa gagal total.”

    Mohon maaf logika seperti ini kurang tepat, ini saya analogikan seperti kita terus saja buang sampah sembarangan, karena dengan begitu para pekerja pembersih sampah jadi ada pekerjaan. Yesus datang karena dosa-dosa manusia, termasuk dosa Yudas, dosa-dosa orang-orang lain yang hendak menyalibkan dia, dosa penyangkalan dll karena dosa manusia Yesus disalib.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Januari 2020 pada 9:38 pm

      ~
      Saudara Jclovers,

      Analogi yang disampaikan adalah tepat. Sebab dengan menyatakan bahwa tanpa Yudas maka rencana penebusan gagal total. Dari manakah pendapat ini didasarkan? Bukankah Allah mahakuasa? Bila kematian Isa Al-Masih adalah desain untuk mencelakakan Yudas dengan menyatakan bahwa Yudas yang disalibkan, maka ini menandakan Allah SWT telah melakukan tipuan. Bukankah demikian?
      ~
      Solihin

  4. Yans mengatakan

    10 Januari 2020 pada 4:41 pm

    ~
    Jika demikian apa gunanya nabi sebelum Yesus datang? Tidak ada pemberi peringatan maka dosa semua kaumnya. Orang-orang sebelum Yesus masuk neraka semua. Apakah dengan demikian Allah maha pengasih? Itu hanya asumsi saja. Jadi menurut anda Allah maha penyesat. Mohon kalau memberi asumsi ada sumber datanya. Kapan Yesus sendiri berkata “aku mati disalib untuk menebus dosa” bukan ucapan orang lain? Jika begitu bertentangan dengan ini, bukan?

    Yehezkiel 18:20, “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya.”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      16 Januari 2020 pada 3:46 pm

      ~
      Saudara Yans,

      Setiap orang yang percaya pada Allah pasti diselamatkan. Bukankah Abraham pun demikian (Taurat, Kejadian 15:6)? Ini berarti setiap orang yang percaya kepada Allah Alkitab pasti diselamatkan. Bukankah Alkitab telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

      Itu sebabnya, kematian Isa Al-Masih merupakan fakta sejarah yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab melalui kematian Isa Al-Masih manusia diselamatkan. Pertanyaannya, mengapa Al-Quran menyatakan bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan, tetapi tidak memiliki bukti empiris dan konkret? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  5. Yans mengatakan

    22 Januari 2020 pada 2:17 pm

    Bukankah pernyataan sebelumnya kristen tidak mengikuti Abraham? Baca komentar park sebelumnya dan jangan plin plan. Jika Yudas percaya Yesus pasti juga masuk surga karena percaya.

    Apa dasarnya maka kematian Isa menyelamatkan manusia? Apakah berasal dari ucapan Isa sendiri atau orang lain? Kepada jamal: Qs (4:157) adalah bantahan penyaliban dan kematian baca lagi ayat Qs (4:158) supaya lengkap. Qs (19:33) Isa wafat dalam keadaan selamat dan itu menjelang kiamat setelah membunuh dajjal.

    Balas
  6. ALEX YOUNG mengatakan

    11 Februari 2020 pada 12:39 am

    “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33). Maksud ayat tersebut adalah, saat penyaliban Yesus diselamatkan. Yesus diangkat ke langit untuk ditidurkan sementara di sesuatu tempat oleh Tuhan Allah.

    Inipun terjadi pada nabi Henoch, Elisa dan Melkisedek. Sama seperti mereka, dia akan dibangunkan dari tidurnya ketika tiba akhir zaman, sehingga akan hidup untuk beberapa lama. Namun sudah sesuatu ketetapan Tuhan baginya untuk mati didunia, dan akan dibangkitkan kembali pada “hari kebangkitan”.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 Februari 2020 pada 7:35 pm

      ~
      Saudara Alex Young,

      Terimakasih untuk rangkaian ide kreasi saudara. Maaf itu tidak disertai dukungan Taurat, Zabur Dan Injil itu sendiri. Atau mungkin anda perlu membaca Injil tanpa keraguan. Injil, Rasul Besar Yohanes 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” Isa benar-benar disalibkan, dan mengalami kematian.

      Setelah Isa melewati fase mati lalu bangkit, Ia menampakkan diri dan tetap menguatkan Injil kepada para rasul. Injil, Rasul Besar Matius 28:18 “Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi…”

      Kalau boleh tahu pendapat anda, mengapa Isa Al-Masih harus menghindari penyaliban padahal dia memang berkorban dalam rencana Allah lalu bangkit dari kematian dan sekarang berada di surga?
      ~
      Jamal

  7. john mengatakan

    24 Februari 2020 pada 3:08 pm

    ~
    Saudara Yans, Alex Young,

    Qs [4.157] Isa tidak dibunuh disalib, tapi diserupakan. Ajaran ini berasal dari cerita fiksi abad ke-2 “Injil Basilides” yang sebenarnya bukan Injil. Juga Qs [5:110] dan Qs [19:23] Isa menghidupkan burung dari tanah, berbicara dari kandungan, di ayunan; ajaran yang berasal dari fiksi abad pertengahan tentang masa kecil Yesus ditulis Tomas bukan murid Yesus.

    Sebaliknya, Yesus mati disalib adalah fakta sejarah. Pendapat cendekiawan pengkritik non Kristen/Ateis/, diantaranya Gerd Ludemann, Paula Fredriksen, John Dominic; termasuk cendekiawan Muslim Resa Aslan, semua menyatakan bahwa Yesus adalah benar mati disalibkan.

    Balas
  8. Jesus Park mengatakan

    2 April 2020 pada 3:52 am

    ~
    Yans,
    Bagaimana dengan orang-orang sebelum Islam, apakah masuk neraka karena tidak shalat pada allah Islam? Alkitab jelas, semua orang yang percaya Tuhan yang benar pasti ke surga. Memang kedatangan Isa yang suci menanggung dosa manusia, tapi orang berdosa tidak dapat menanggung dosa orang berdosa. Apakah saya menulis bahwa Yudas percaya Isa Tuhan? Jangan malu untuk membaca tulisan saya. Yudas ditakdirkan allah islam untuk berhianat, mengapa saudara tidak menjawab? Apakah allah Islam menghukum Yudas?

    Alex,
    Saudara menafsir Quran sendiri, apakah saudara nabi atau bahkan allah Islam? Mengapa saudara tidak mengganti kata meninggal menjadi tidur agar sesuai tafsiran saudara?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      2 April 2020 pada 9:08 pm

      ~
      Saudara Park,

      Fakta-fakta yang diungkapkan dalam artikel di atas merupakan bukti konkret di mana Isa Al-Masih mengalami kematian. Tetapi kematian tersebut hanya beberapa hari saja, sebab Isa Al-Masih bangkit dari kematian. Ini menjelaskan bahwa kematian tidak berkuasa atas Isa Al-Masih. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  9. Yans mengatakan

    4 April 2020 pada 11:40 pm

    ~
    Apa menurut anda Islam itu sejak nabi menshiaarkan di Arab saja? Jika begitu anda belum mengerti tentang Islam. Inti Islam (bagi manusia) adalah menyembah satu Tuhan (Allah) dari sejak Adam diciptakan. Shalat dilakukankan dengan cara yang berbeda tergantung syariat pada saat nabi diutus.

    Sekarang saya balik apakah dengan percaya Yesus terus saya melakukan kejahatan terus saya masuk surga? Dan kenapa anda membawa Allah Islam pada kasus Yudas, berarti anda mengakui bahwa Yesus bukan Tuhan karena Allah Islam cuma satu. Tentu saja Yudas dihukum Allah baik dunia maupun akhirat karena mengkhianati nabi-Nya. Jika Yudas tak percaya Yesus mana mungkin dia jadi murid/rasul-Nya. Jangan malu untuk membacanya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 April 2020 pada 7:54 pm

      ~
      Saudara Yanz,

      Kami mengajak saudara untuk kembali ke topik artikel di atas. Artikel di atas telah mengungkapkan fakta bahwa Isa Al-Masih mengalami kematian karena disalibkan. Uniknya, Al-Quran pun mengungkapkan kematian Isa Al-Masih (Qs 3:55). Jelas, ini tidak dapat diabaikan begitu saja, bukan? Mengapa Yudas disinggung? Bukankah umat Islam mengklaim bahwa yang menyerupakan wajah Isa Al-Masih adalah Yudas? Bila Yudas diserupakan dengan Isa Al-Masih, maka Allah SWT terlibat di dalamnya, bukan? Dengan kata lain, Allah SWT terlibat dalam menyesatkan manusia, bukan?

      Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT menyesatkan Yudas dan menyerupakan wajah Yudas dengan Isa Al-Masih? Bukankah artinya Allah SWT sumber yang menyesatkan Yudas? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  10. Yans mengatakan

    7 April 2020 pada 10:30 pm

    ~
    Saya hanya mengikuti alur pertanyaan saudara Park, bagian mana dalam QS 3:55 yang menyebutkan Isa mati? Yudas disinggung karena terlibat dalam kasus penyaliban. Allah SWT memang terlibat. Yang jadi pertanyaan kenapa Allah SWT bisa menyesatkan manusia itu bagian mana? Sudah jelaskan jawabannya Allah SWT menolong nabinya dari pengkhianat/orang kafir seperti pada QS 3:55.

    Kkedatangan Isa yang suci menanggung dosa manusia, tapi orang berdosa tidak dapat menanggung dosa orang berdosa itu dasarnya (ayat dalam injil) itu yang mana? Kapan Yesus sendiri berkata “aku mati disalib untuk menebus dosa” bukan ucapan orang lain? Sampai saat ini juga belum dijawab.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 April 2020 pada 8:13 am

      ~
      Saudara Yans,

      Saudara memberikan pernyataan yang menarik dengan menyatakan bahwa Allah SWT terlibat. Bukankah ini maksudnya terlibat dalam menyesatkan orang-orang yang ada pada peristiwa tersebut sehingga mereka memandang wajah Yudas seperti wajah Isa Al-Masih? Bukankah ini artinya Allah SWT melakukan penyesatan? Itu sebabnya, kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT menyesatkan Yudas dan menyerupakan wajah Yudas dengan Isa Al-Masih? Bukankah artinya Allah SWT sumber yang menyesatkan Yudas? Bagaimana saudara? Kami menunggu jawaban saudara.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 18 19 20 21 22 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Al-Quran Tentang Surga Dan Neraka
  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Mengenai Orang Nasrani?
  • Al-Quran Melebihkan Isa di Atas Nabi-nabi Lain?
  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • 7 Ayat Al-Quran Tentang Isa Terpenting!

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami