• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Isa Al-Masih Dalam Al-Quran > Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

Pandangan Al-Quran Tentang Penyaliban Nabi Isa

18 April 2011 oleh Web Administrator 421 Komentar

Ada banyak perbedaan pendapat mengenai kematian Isa Al-Masih. Pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa seolah menyatakan Isa tidak mati. Namun apakah benar demikian?

Penting kita mengerti hal ini. Karena Isa adalah nabi Istimewa. Ia yang terangkat ke surga. Dan nanti akan turun menjadi hakim adil. Peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya berhubungan dengan semua hal ini.

Mari kita simak dalil-dalil penjelasannya.

Benarkah Muslim Tidak Percaya Penyaliban dan Kematian Nabi Isa?

Sebenarnya ada berbagai perbedaan pendapat dari para ulama mengenai hal ini. Karena ada beberapa pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa.

Sebagian memang menyatakan Isa tidak mengalami kematian. Ia juga tidak tersalib.

Dalilnya dari: “… padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. …  Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya ….” (Qs 4:157-158).

Namun, sebagian ulama meyakini kematian Isa. Karena memang ada jelas tertulis dalam Al-Quran.

Ada beberapa dalil lain yang menyatakan berbeda. Contohnya: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Ayat ini jelas menyatakan Isa mengalami kematian. Dan setelah itu mengalami kebangkitan.

Isa disalibHal ini diteguhkan dengan ayat lainnya. “… Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” (Qs 3:55). Juga terdapat dalam Surah 5:117.

Ayat ini menyatakan hal yang sama. Yaitu bahwa Isa mengalami kematian (akhir ajal). Lalu Ia terangkat ke surga.

Jika demikian, beberapa ahli tafsir menyatakan pasti ada kebangkitan Isa. Karena Surah 3:55 menyatakan Isa terangkat dalam konteks keistimewaan-Nya. Jika Ia terangkat setelah meninggal, maka hal ini sama saja dengan orang lain yang meninggal.

Jadi dapat disimpulkan Allah pasti membangkitkan Isa sebelum mengangkat-Nya ke surga. Hal ini sesuai dengan Surah 19:33.

Karena ada perbedaan pendapat, maka kita perlu melakukan pendalaman. Agar mendapat pengertian yang jelas.

Salah satu panduan tafsir adalah melihat apa penjelasan Al-Quran lainnya. Biarkan ayat yang satu menjelaskan ayat lainnya. Sehingga jelas apa ada dalil lain yang mendukung atau menyangkali peristiwa ini.

Keistimewaan Isa Dalam Al-Quran

Kehidupan di dunia tidak ada yang kekal. Setiap makhluk hidup pada saatnya akan mati, tanpa terkecuali. Termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan semua yang bernyawa.

Hanya Allah yang memiliki kehidupan. Ia adalah Sang Pencipta. Tetapi, bagaimana dengan Isa, mengapa Ia sangat berbeda?

Sehubungan dengan tela’ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya.

Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya:

  • Isa lahir dari perawan.
  • Isa (seperti Allah) mampu membangkitkan orang mati (Qs 3:49).
  • Isa satu-satunya yang terangkat ke surga, berada di sisi Allah.

Melihat semua hal ini meneguhkan dalil Isa mengalami kematian dan Allah membangkitkan-Nya. Bukankah memang manifestasi kehidupan Allah sangat kuat nyata dalam Isa?

Kesimpulannya tidak salah umat Muslim menyatakan bahwa Isa mengalami kematian, kebangkitan, kemudian terangkat pada Allah. Karena memang Al-Quran menyatakan juga demikian.

Bukti Penyaliban Isa Al-Masih

Sehubungan dengan kematian Isa, caranya pastilah melalui penyaliban. Ada banyak bukti yang menyatakan demikian.

Mari kita lihat beberapa di antaranya.

  • Fakta sejarah.

    Isa Hidup pada zaman Romawi. Saat itu umum untuk mengeksekusi orang hukuman dengan penyaliban.

  • Banyaknya saksi mata.

    Injil mencatat ada banyak sekali saksi mata penyaliban Isa. sehingga mengkonfirmasi peristiwa ini pasti terjadi.

    Ada Maryam, ibu Isa. Ada banyak murid menyaksikan-Nya. Selain itu kepala pengawal Romawi turut menjadi saksi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan (Injil, Matius 27: 54-59).

    Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya.

  • Catatan sejarawan umum.

    Ada banyak sejarawan sekuler mencatat kematian Isa di salib. Salah satunya Bart Ehrman, sejarawan non Kristen. Ia menyatakan dalam buku “The Historical Jesus: Lecture Transcript and Course Guidebook”.

    Ia menulis: “Salah satu fakta sejarah yang paling pasti adalah bahwa Yesus disalib atas perintah pejabat Romawi di Yudea, Pontius Pilatus.”

Jadi jelas peristiwa kematian dan penyaliban Isa adalah benar. Terbukti melalui catatan sejarah. Maupun juga terdapat dalam Kitab Injil.

Jika demikian, apakah Tujuan Allah sehingga semua ini terjadi?

Tujuan Kematian Dan Kebangkitan Isa

Injil menjelaskan peristiwa penyaliban menyatakan bahwa hukum dosa adalah maut. Karena itu manusia berdosa tidak mungkin masuk surga.

Isa sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah menyatakan kasih Allah. Ia tersalib untuk memberikan pengampunan Allah bagi dosa manusia.

“Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” (Injil, 2 Korintus 5:21 BIS).

Selanjutnya kebangkitan Isa menyatakan kuasa Allah mengalahkan dosa dan maut. Isa menyatakan kemenangan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia.

Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan ada keselamatan. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Juga jaminan pasti masuk surga karena kasih Allah.

“Hanya melalui Yesus [Isa Al-Masih] saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12 BIS).

Maukah Anda mengalami pengampunan atas setiap dosa? Mari mengimani Isa sekarang!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai dalil Al-Quran yang meneguhkan Isa mati dan bangkit?
  2. Menurut Saudara mengapa kehidupan Allah sangat nyata bermanifestasi melalui Isa?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa, Kalimatullah sebagai pernyataan kasih Allah agar manusia bisa selamat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Fakta Kematian Isa Al-Masih
  2. Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
  3. Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib
  4. Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

Video:

  1. Empat Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Isa Al-Masih Dalam Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Jesus Park mengatakan

    7 September 2019 pada 2:10 pm

    ~
    Pencari, Budi,

    Ini logisnya, semua orang berdosa, jadi siapa yang layak bersama dengan Tuhan? Tidak seorangpun, bukan? Karena Tuhan Rahmat dan Rahim, maka Ia ingin menyelamatkan manusia sekaligus membaca keadilan-Nya, sehingga manusia dilayakkan dihadapan Tuhan. Oya, baca Injil bahwa Isa tidak dapat dibunuh tanpa Ia sendiri yang memberikan (Injil, Rasul Yohanes 10:18).

    Nah, tentu kita tidak pernah menemukan allah islam Rahmat dan Rahim karena semua manusia berdosa diperintah berusaha sendiri, tapi kenyataannya tidak ada seorangpun suci. Seperti takkala orang jatuh dalam sumur yang tinggi, dan orang diatasnya menyuruh orang itu “ayo berusahalah”. Seperti itulah allah islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 September 2019 pada 4:02 pm

      ~
      Saudara Park,

      Kami setuju dengan saudara bahwa Allah SWT belum menunjukkan kasih sayangnya kepada umat Islam dengan bukti konkret, kecuali klaim semata dari Muslim. Karena itu, kami berharap saudara-saudara di forum ini memahaminya. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  2. Jclovers mengatakan

    7 September 2019 pada 3:57 pm

    ~
    Saudara Budi,

    Memang di luar logika kita pengorbanan di atas kayu salib. Kita bisa mengambil ayat dalam Alkitab dalam Yoh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan hidup yang kekal.” Semua karena kasih. Dan kasih memerlukan tindakan nyata. Menurut Al Quran Allah Maha Penyayang dan Pengasih. Tindakan nyata mana yang Allah telah lakukan dan tunjukan bagi umat manusia? Apakah ada?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 September 2019 pada 4:03 pm

      ~
      Saudara Jclovers,

      Memang benar bahwa semua yang dilakukan Isa Al-Masih karena kasih. Kasih itu yang menjadikan Isa Al-Masih rela datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari neraka dengan cara mati di kayu salib. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan hal ini. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  3. Yan mengatakan

    10 November 2019 pada 2:57 pm

    ~
    Tulisan inri yang berbeda padahal waktu kejadian yang sama bukan kah itu janggal? Mana yang benar?
    Matius mencatat: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.”[37]
    Markus mencatat: “Raja orang Yahudi.”[38]
    Lukas mencatat: “Inilah raja orang Yahudi.”[39]
    Yohanes mencatat: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.”[40].

    Berarti bible bukan 100 % firman Tuhan karena ada catatan manusia (saksi) di dalamnya dan manusia bisa salahkan? Untuk park: sesuai dengan tafsir jalalain itu istri sah nabi kenapa berzina? Jadi kalau sama anak atau ponakan seperti dalam bible itu bukan zina?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 November 2019 pada 7:45 am

      ~
      Saudara Yan,

      Menarik sekali tulisan saudara. Bila saudara membaca semua ayat-ayat tersebut yang ditulis oleh Rasul Besar Matius, Rasul Markus, Rasul Lukas, dan Rasul Besar Yohanes, maka tidak ada perbedaan makna. Bukankah semua menekankan bahwa Isa Al-Masih adalah Raja orang Yahudi. Kami berharap saudara cermat membaca ayat-ayat tersebut.

      Bila kita memerhatikan tulisan INRI tersebut, maka tulisan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Isa Al-Masih yang disalibkan, bukan orang lain. Dengan demikian, nampaknya Al-Quran perlu ditinjau kembali mengingat Allah SWT tidak tahu siapa yang disalibkan. Ini menimbulkan keraguan juga terhadap Allah SWT. Pertanyaannya, mengapa Allah SWT tidak tahu siapa yang disalibkan? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  4. Jclovers mengatakan

    15 November 2019 pada 6:28 am

    ~
    Saudara Yan,

    Penulisan Alkitab berbeda dengan penulisan Al Quran. Alkitab ditulis berdasarkan Wahyu Allah dan diilhamkan kepada tiap-tiap penulis (ie. 40 penulis Rasul dan Nabi) pasti terdapat perbedaan gaya penulisan dan sudut pandang, tetapi maksud dan tujuan tetap sama seperti contoh di atas Jesus Raja Orang Yahudi pointnya.

    Berbeda dengan Al-Quran, yang mana didikte langsung oleh Allah swt melalui Jibril kepada satu orang saja. Keempat penulis adalah saksi mata langsung penyaliban, hidup saat kejadian, sedangkan Al-Quran ada 600 tahun lebih setelah kejadian penyaliban. Dari sisi jurnalistik, mana yang bisa lebih kredibel penulisannya? Salam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 November 2019 pada 7:11 pm

      ~
      Saudara Jclovers,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa banyak saksi mata yang dicatat dalam peristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Sedangkan Allah SWT tidak hadir dalam peristiwa penyaliban tersebut sehingga Allah SWT tidak tahu peristiwa sesungguhnya. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  5. Yans mengatakan

    15 November 2019 pada 10:11 am

    ~
    Bukan Isa tapi orang yang diserupakan dengan Isa. Allah SWT berfirman: Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”

    Kontradiksi penyaliban Yesus di Bible ada sangat banyak. Berikut ini adalah rinciannya:
    Siapa yang membawa salib?
    – Mat., Mark and Luke: Simon
    – Yoh: Yesus membawa nya sendiri (19:17).

    Kesimpulan:
    Semua data di atas bisa menjadi bukti bahwa apakah para penulis Injil bukan merupakan saksi mata.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 November 2019 pada 7:11 pm

      ~
      Saudara Yans,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Apakah saudara sudah membaca Injil secara menyeluruh. Tidak ada pertentangan di dalam peristiwa itu. Sebab Rasul Besar Matius, Rasul Markus, Rasul Lukas pun mencatat Isa Al-Masih membawa salibnya, tetapi tatkala Isa Al-Masih tidak mampu, maka Simon orang Kirene yang dipaksa untuk membawa salib tersebut.

      Bagaimana dengan Al-Quran? Siapakah saksi mata yang melihat Isa Al-Masih diserupakan? Apakah Allah SWT hadir pada peristiwa penyaliban Isa Al-Masih sehingga tidak tahu siapa orang yang diserupakan? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  6. Jclovers mengatakan

    21 November 2019 pada 9:49 am

    ~
    Saudara Yans,

    Keempat penulis Injil dalam menulis penyaliban bukan kontradiksi, tetapi berbeda sudut pandang masing-masing, karena Alkitab diilhamkan, bukan didikte langsung kata per kata. Poin utama Yesus disalibkan, ada Simon yang membawa salib, mungkin di tengah-tengah perjalanan menuju Golgota, mungkin penulis lain penulis Yesus yang membawa tapi tidak merinci yang di tengah perjalanan. Itu tergantung gaya masing-masing penulisan dan penekanan poinnya. Selain keempat penulis, ada sejarawan Romawi, Tacitus juga menulis tentang penyaliban, dan banyak saksi mata lain yang bukan hanya empat saja.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      24 November 2019 pada 4:01 pm

      ~
      Saudara Jclovers,

      Injil telah memaparkan fakta yang konkret dan valid berkenaan dengan peristiwa penyaliban Isa Al-Masih karena ada saksi mata. Hal ini pun dipertegaskan oleh kehadiran Simon dari Kirene. Sedangkan Al-Quran tidak menjelaskan dan membuktikan apapun tentang penyaliban orang yang diserupakan tersebut.
      ~
      Solihin

  7. Jesus Park mengatakan

    22 November 2019 pada 6:06 pm

    ~
    Yan,

    Sudah jelas bahwa mariyah itu adalah budak, bukan istri. Dan memang benar bahwa islam halal mengauli budak (Qs 70:30). Apakah menurut saudara membantu di rumah boleh digauli dalam hukum Indonesia?

    Jika saudara berdasarkan text memang berbeda tapi jika dasar pengertiannya maka kisahnya sama. Perbedaan bukan berarti pertentangan, mereka menulis dan mereka melihat diwaktu kejadian di lokasi berbeda, jadi mereka menceritakan apa yang terjadi dalam pandangan mereka. Pertentangan itu seperti; muslim mengimani zina itu haram, tapi di Quran zina itu halal seperti bebas gauli budak. Nah, mengapa Isa dikatakan wafat dalam Quran sebelum diangkat (Qs 3:55)? Tapi tidak sesuai dengan (Qs 4:157)?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 November 2019 pada 12:00 pm

      ~
      Saudara Park,

      Saudara mengajukan pertanyaan yang baik sekali. Memang kontradiksi Al-Quran mengenai penyaliban perlu dijelaskan oleh saudara-saudara Muslim. Kami berharap saudara-saudara Muslim di forum ini dapat menjelaskannya. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  8. Yans mengatakan

    24 November 2019 pada 10:46 pm

    ~
    Jadi fix bible bukan 100% firman Tuhan karena bukan berdasarkan wahyu tapi berdasarkan catatan saksi, bukan? Beda dengan Al-Quran (lihat mukjizat Al-Quran). Jika memang yang disalib itu benar Yesus dan dia wafat coba jelaskan ayat ini.

    “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Jika Yesus mati apa Tuhan Bapa juga ikut mati? Jika mati 3 hari siapa yang mengurus alam semesta 3 hari tersebut? Katanya firman = Allah. Jika Tuhan Bapa hidup berarti Yesus bukan Allah karena Yesus mati Tuhan Bapa hidup, karena mustahil Tuhan mati. Kesimpulan Yesus bukan Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 November 2019 pada 12:02 pm

      ~
      Saudara Yans,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat saudara tidak didasarkan pada pembacaan yang cermat dari pernyataan kami. Namun, agar diskusi ini lebih bersifat timbal balik dan mendalam, maka kami mempersilakan saudara menjawab pertanyaan kami lebih dulu. Setelah saudara menjawab pertanyaan kami, maka kami akan menjawab pertanyaan saudara. Tenang, saudara! Pertanyaan tersebut pasti akan dijawab.

      Bagaimana dengan Al-Quran? Siapakah saksi mata yang melihat Isa Al-Masih diserupakan? Apakah Allah SWT hadir pada peristiwa penyaliban Isa Al-Masih sehingga tidak tahu siapa orang yang diserupakan? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  9. Samuel mengatakan

    28 November 2019 pada 9:37 pm

    ~
    Ada dua hal yang ingin saya tanyakan:
    1. Kenapa Al-Quran tidak konsisten pada ayat Qs 4:157 – 158 dengan Qs 19:33. Karena ada dua hal yang tidak digenapi yaitu kematian dan kebangkitan tetapi langsung diangkat. Bukankah hal tersebut menggugurkan pernyataan pada ayat Qs 19 : 33, bahkan menggurkan semua ayat yang di dalamnya? Karena menurut saya kalau memang Al-Quran merupakan kitab yang diturunkan oleh Tuhan maka didalamnya tidak akan ada pertentangan tetapi saling mendukung.

    2. Menurut anda apakah Isa dan Yesus merupakan pribadi yang sama? Karena setiap cerita dari lahir, perjalanan hidup sampai dengan proses pengangkatan ke surga sama sekali berbeda. Terima kasih sebelumnya.

    Balas
  10. Jesus Park mengatakan

    8 Desember 2019 pada 1:52 pm

    ~
    Yans,

    Kami mengimani Alkitab ditulis saksi yang menerima wahyu dari Tuhan bukan jatuh dari langit. Jadi tidak ada masalah dengan hal itu. Apakah saudara percaya Al-Quran jatuh dari langit?

    Menurut sejarah Islam, Al-Quran juga ditulis oleh orang tapi penulisnya bukan saksi, hanya perantara nabi Islam. Apakah nabi Islam menipu atau tidak, hanya dia yang tahu, bukan? Dan pada saat nabi Islam mati, tulisan di Al-Quran banyak yang dibakar.

    Roh Allah tidak mati (1 Petrus 3:18-20). Disamping itu alam semesta tidak perlu dikendalikan Bapa karena diciptakan terstruktur. Sedangkan allah Islam, tanpa dia maka alam semesta akan goncang, dan selalu berada di arsy untuk menggayung alat kendali alam semesta.

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 17 18 19 20 21 … 23 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Hanya Isa Dapat Menyembuhkan Anak Muslimah Yang Sakit?
  • Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut Azab
  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Al-Quran Tentang Surga Dan Neraka
  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Mengenai Orang Nasrani?
  • Al-Quran Melebihkan Isa di Atas Nabi-nabi Lain?
  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • 7 Ayat Al-Quran Tentang Isa Terpenting!

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami