Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Banyak orang dari berbagai latar belakang dan agama tinggal bersama. Ada orang Islam, ada orang Nasrani, dan agama lainnya.
Sehubungan dengan hal ini, pernahkan Anda menyelidiki ayat-ayat tentang orang Nasrani di Al-Quran? Sebaiknya kita mengerti ayat-ayat itu, bukan?
Apakah Anda tahu jawabannya? Jelaskan uraian Anda di sini.
Penjelasan Dari Al-Quran
Ada banyak ayat Al-Quran yang memberi deskripsi menarik mengenai orang Nasrani. Orang Nasrani yang dimaksud adalah para pengikut Isa Al-Masih.
Beberapa pandangan Al-Quran:
1. Orang yang akan menerima pahala
“. . . orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, . . . akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Qs 2:62).
2. Orang yang tidak khawatir dan bersukacita (lihat ayat di atas)
Banyak antara kita khawatir dan kurang bersukacita. Karena Al-Quran memuji orang Nasrani sebab mereka mengatasi khawatir, bukan pantas kita mendekati mereka dan minta penjelasan bagaiman mengatasi kekhawatiran?
3. Orang beriman dan rendah hati
“. . . kamu dapati orang yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani . . . karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri’” (Qs 5:82).
4. Orang Nasrani Mengetahui kebenaran
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94).
Sering konsep-konsep dalam Kitab Allah membingungkan. Menurut ajaran Al-Quran, tidak salah minta masukan dan penjelasan dari orang Nasrani, bukan?
5. Orang Nasrani penuh kasih sayang
“Kami iringkan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).
Jelas dari semua pernyataan ini bahwa Al-Quran memberikan penghargaan besar kepada orang Nasrani.
Apakah pandangan Anda mengenai orang Nasrani cocok dengan Al-Quran? Sampaikan jawaban Anda di sini.
Menjadi Orang yang Penuh Kasih Sayang
Mengapakah Al-Quran mengatakan pengikut Isa penuh kasih sayang? Mengapa Al-Quran memberi penghargaan kepada orang Nasrani?
Hal ini karena ajaran kasih yang Isa berikan menjadi teladan pola pikir. Orang Nasrani yang baik akan mengikuti ajaran kasih dari Isa.
Menurut Injil semua manusia telah berdosa. Jauh dari Allah, tenggelam dalam dosa. Namun, dalam kasih-Nya Allah menyelamatkan melalui Isa Al-Masih.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Karena hal inilah semua orang Nasrani berusaha mengikuti teladan kasih Isa. Juga untuk bersyukur atas keselamatan-Nya.
Bagi siapa yang mau percaya kepada Isa, bisa mendapatkan kasih Allah. Kita bisa hidup dalam damai di bumi maupun nanti di akhirat.
Jika mau menerima kasih Allah, maka kita bisa mengucapkan doa singkat ini:
“Allah yang Maha Kuasa, saya mengaku berdosa. Saya percaya Isa Al-Masih (Yesus Kristus) adalah Juruselamat. Saya minta ampun atas semua dosa. Mulai sekarang saya menerima Isa sebagai Tuhan dalam hati saya. Jadikanlah saya seorang yang penuh kasih sayang. Amin.”
Jika kita menerima-Nya maka kasih Allah akan memenuhi hati kita. Akan ada damai dalam kasih-Nya yang sempurna.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pandangan Al-Quran terhadap orang Nasrani?
- Pernahkah Saudara mendalami ajaran kasih dari Isa Al-Masih? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pandangan Saudara mengenai kasih Tuhan kepada manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- 7 Alasan Mengapa Nasrani Menyembah Isa Al-Masih
- “Jangan Menyebut Non-Muslim Kafir!” Mengapa?
- Video: Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
aan mengatakan
~
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” Orang Nasrani ini dulu yang masih mengesakan Allah dan menganggap Isa Al-Masih putera Mariyam sebagai utusan Allah. Beda dengan anda sebagai orang Kristen yang sudah menyekutukan Allah dengan menganggap Isa sebagai Tuhan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Aan,
Mempelajari Injil dan bergaul dengan pengikut Isa Al-Masih akan menghindarkan saudara dari asumsi apapun tentang umat Kristen. Sebab pengikut Isa Al-Masih tetap mengesakan Allah. Bahkan agama Kristen adalah agama yang mengesakan Allah lebih dulu dibandingkan Islam. Sebab sejarah mencatat hal itu. Konsep keesaan Allah tidak dikenal oleh nabi saudara sebelum ia bergaul dengan orang-orang Yahudi dan umat Kristen. Itu sebabnya, Allah SWT di dalam Al-Quran menyatakan penghargaan yang amat besar kepada pengikut Isa Al-Masih, yaitu pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat (Qs 3:55).
Bagaimana dengan umat Islam? Mengapa Allah SWT tidak pernah memberikan penghargaan sedemikian besar kepada umat Islam? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Wilda mengatakan
~
Siapakah yang menjadi admin dan menjadi pengasuh media ini? Dengan judul “dialog” seharusnya cover both story, sementara yang saya lihat hanya dalam pemikiran dari sisi Kristiani saja.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wilda,
Pemikiran yang menarik. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bukankah penjelasan di atas lebih banyak didasarkan pada Al-Quran? Artinya forum ini memiliki proporsi yang tepat. Dengan demikian, diskusi atau dialog tentang Isa dan Islam tepat adanya. Oh ya, bagaimana pendapat saudara tentang artikel di atas? Al-Quran memberikan penghargaan kepada pengikut Isa Al-Masih. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
lugi mengatakan
~
Sebenarnya anda lebih percaya Al Qur’an atau Injil-Injil bermacam versi itu? Jika anda percaya bahwa apa yang anda pertanyakan dan perdebatkan itu ada dalam ayat-ayat Al Qur’an, itu sama saja artinya Anda sudah memercayai Al-Quran dari pada Injil-injil Anda itu. Jika anda sudah percaya pada Kitab Al Qur’an, saya tunggu anda mengucapkan dua kalimat syahadat. Terima kasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Lugi,
Menarik sekali pertanyaan saudara. Kami telah membaca Al-Quran dan menemukan penghargaan Al-Quran pada pengikut Isa Al-Masih. Tentu kita tidak dapat mengabaikan informasi ini. Walaupun demikian, Injil telah lebih dulu menghargai pengikut Isa Al-Masih. Bahkan Allah rela nuzul ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia. Ini artinya Allah amat sayang pada manusia. Bukankah demikian? Itu sebabnya, kami lebih memercayai Injil dari pada Al-Quran yang juga memiliki bermacam versi.
Oh ya, setiap orang memiliki kebutuhan untuk diselamatkan di akhirat nanti. Bagaimana dengan saudara? Maukah saudara menerima rahmat dari Isa Al-Masih? Dapatkah saudara menjelaskan mengenai ini?
~
Solihin
RONNY SANTOSO mengatakan
~
“Bahkan agama Kristen adalah agama yang mengesakan Allah lebih dulu dibandingkan Islam.”
Jawab :
Saya setuju dengan pendapat saudara, tetapi mengapa anda mencari kelemahan Islam jika nyata sama-sama mengesakan Alloh SWT? Yang menjadi perdebatan adalah Tuhan Allah tidak mendapatkan tempat semestinya, karena saudara Kristen meyakini Yesus dan Alloh itu menjadi satu. Begitukah? Harusnya dibedakan mana sang Kholiq (Pencipta) dan hamba (makhluk yang diciptakan-Nya). Perbedaannya adalah Islam: Alloh, rasul dan nabi, sahabat. Kristen: Allah/Yesus, Rasul.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ronny
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Namun, saudara belum menjawab pertanyaan kami sebelumnya. Kami berharap saudara berkenan menjawab pertanyaan tersebut. Kami mengutip kembali pertanyaan sebelumnya. Kalau boleh tahu, apa perbedaan Nasrani dengan Kristen? Apakah terminologi Nasrani dan Kristen dibedakan di dalam Al-Quran? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan. Bila pertanyaan ini tidak dijawab, kami mohon maaf terpaksa menghapus semua komentar saudara berikutnya.
~
Solihin
Ian mengatakan
~
Zaman dengan Zabur, Taurat, Injil, dan akhir zaman dengan Al-Quran semua agama Tauhid pada eranya. Sekarang era akhir zaman dengan Muhammad dan kitab suci Al-Quran.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ian,
Memang banyak orang memiliki pandangan dan persepsi bahwa nabi saudara dan Al-Quran adalah era saat ini. Tetapi benarkah wahyu Allah dapat kadaluarsa? Siapakah yang berhak membatalkan wahyu-wahyu sebelumnya? Bukankah membatalkan kitab-kitab Allah sebelumnya sama dengan menentang Allah? Apakah saudara mau melawan dan menentang Allah? Apakah saudara tidak takut di azab Allah? Pun bila saudara mengutamakan Al-Quran, maka Al-Quran amat memuliakan pengikut Isa Al-Masih.
Bukankah ini menjadi pertanyaan besar? Mengapa Allah SWT memuliakan pengikut Isa Al-Masih? Apakah saudara tidak ingin dimuliakan Allah? Bagaimana?
~
Solihin
RONNY SANTOSO mengatakan
~
Kalau boleh tahu, apa perbedaan Nasrani dengan Kristen?
Jawab:
1. Nasrani disebutkan dalam Al Qur’an dengan sebutan (kaum) Nashoro dan pengikut Isa Al Masih dinamakan Hawariyyun. Sementara Kristen tidak disebutkan dalam kitab umat Muslim.
2. Bagaimana menurut anda perbedaan Nasrani dan Kristen menurut saudara selaku orang/umat yang beragama Kristen/Nasrani?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ronny,
Kami berterima kasih untuk jawaban saudara. Sesungguhnya tidak ada perbedaan Nasrani dan Kristen. Keduanya merupakan pengikut Isa Al-Masih. Kristen merupakan sebutan yang diberikan kepada pengikut Isa Al-Masih di daerah Antiokia (Injil, Kisah Para Rasul 11:26). Disebut Nasrani disebabkan Isa Al-Masih berasal dari Nazaret. Sehingga tidak ada perbedaan sama sekali.
Uniknya, Al-Quran amat memuliakan pengikut Isa Al-Masih. Artikel di atas telah menjelaskan hal itu. Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT memuliakan pengikut Isa Al-Masih? Mengapa Allah SWT tidak memuliakan Muslim? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Dani mengatakan
~
Hati-hati liberalisasi. Admin ini dari non Muslim atau Muslim yang bekerja kepada orang kafir. Tetap jaga iman kalian.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Dani,
Pernyataan yang menarik sekali. Nampaknya saudara mengalami ketakutan terhadap situs ini. Keimanan bersifat personal dan merupakan hubungan pribadi antara yang bersangkutan dengan Allah. Setiap orang berhak mengetahui kebenaran sesungguhnya dengan membuka diri terhadap informasi yang dituliskan dalam artikel di atas. Kalau boleh tahu, mengapa saudara takut? Tidakkah saudara lebih takut terhadap hukuman kekal di neraka? Bila artikel di atas tidak benar, mengapa Allah SWT memuliakan pengikut Isa Al-Masih?
~
Solihin
Hamba Tuhan yang Maha Esa mengatakan
~
Pendapat saya? “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu’. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al-Maaidah [5]: 72).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Menarik sekali ayat yang dikutip oleh saudara. Tentu saudara memiliki pendapat berkenaan dengan ayat itu. Sebab Allah SWT amat memuliakan pengikut Isa Al-Masih sebagaimana dijelaskan dalam artikel di atas. Namun, bila kita mencermati ayat itu, maka terdapat kejanggalan dalam ayat itu berkenaan bukti dan saksi. Siapakah saksi mata yang mendengar Isa Al-Masih berkata demikian? Kapan perkataan itu disampaikan Isa Al-Masih? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Dan bolehkah kami tahu, mengapa saudara mengutip ayat tersebut? Dapatkah saudara menjelaskannya?
~
Solihin
yus Rudy mengatakan
~
“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu’. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu” (QS Al Maidah 68).
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu’. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya…”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yus,
Kami senang Anda mengutip ayat Al-Quran di atas. Ayat tersebut menarik untuk dicermati. Misal, kapan perkataan itu disampaikan Isa Al-Masih? Bukankah Isa Al-Masih telah terangkat ke sorga di abad pertama, sedangkan nabi saudara baru lahir di abad ke-6? Jelas, ini meragukan. Selain itu, siapa saksi mata yang mendengar Isa Masih mengatakan demikian? Tentu ini yang harus dibuktikan oleh saudara.
Mengutip ayat tersebut adalah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ada satu hal yang patut disimak di mana Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga kepada orang yang percaya pada Isa Al-Masih. Uniknya, Allah SWT amat menghargai dan menghormati pengikut Isa Al-Masih. Pertanyaannya, maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
Akhmad mengatakan
~
Yang dimaksud Nasrani dalam Al Qur`an adalah orang yang hidup zaman Isa masih hidup sampai dengan ajaran murni yang belum diubah oleh tangan-tangan manusia yang punya kepentingan politik dan kepentingan jabatan dalam agama dan ajaran Nasrani diperuntukan hanya untuk domba-domba yang sesat kaum bani Israel seperti nabi terdahulu. Ajaran yang dibawa sejak nabi Adam sampai Isa hanya diperuntukkan untuk kaum mereka saja yang diperintahkan Allah untuk menyeru kaumnya untuk mengikuti ajaran yang dibawa. Setelah nabi terakhir ada yaitu Muhammad ajaran tidak hanya bersifat lokal untuk kaum terbatas, tapi untuk seluruh alam dan tidak dibatasi oleh wilayah, waktu bahkan kaum jin juga di seru.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Akhmad,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Memang ada anggapan bahwa ajaran nabi saudara untuk semua kaum. Walaupun tidak ada bukti mengenai hal itu, kecuali klaim semata. Sebab ajaran nabi saudara pun tidak dapat menyamakan ajaran Isa Al-Masih. Misal, Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, bahkan musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Sedangkan ajaran nabi saudara dan Allah SWT menyatakan, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).
Bukankah ajaran Isa Al-Masih lebih agung dan mulia dibandingkan dengan ajaran nabi saudara? Itu sebabnya, Allah SWT amat menghargai pengikut Isa Al-Masih. Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT menghormati dan menghargai pengikut Isa Al-Masih? Mohon pencerahan.
~
Solihin