• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Nasrani Terhadap Al-Quran > Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah?

Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah?

2 Maret 2014 oleh Web Administrator 915 Komentar

alkitab-diteliti-memakai-kaca-pembesarMelihat Firman Allah dengan cara pandang yang berbeda. Al-Quran sebagai firman Allah bagi umat Islam.  Tapi, mengapa Al-Quran diragukan sebagai Firman Allah oleh Yahudi dan Kristen?

Ada tiga agama yang disebut “agama dari Abraham,” yaitu, Yahudi,  Kristen, dan Islam.  Agama Yahudi memakai Kitab Tanakh [Taurat dan Nabi]. Pengikut Kristen memakai Kitab Perjanjian Baru. Pengikut Islam memakai Al-Quran. Masing-masingnya mengakui Nabi Abraham.

Agama Yahudi – Tanakh

Ada dua puluh orang nabi yang diwahyukan Allah menulis Tanakh dalam waktu lebih dari 1,000 tahun. Dalam prosesnya, setiap wahyu baru harus dicek dengan wahyu yang telah diterima menjadi Firman Allah. Misalnya, Musa menulis Taurat dan menceritakan tentang Abraham. Kehidupannya sering dirujuk sebagai contoh oleh nabi lainnya. Umat Yahudi percaya, kisah Abraham harus berjalan beriringan.

Demikianlah, dalam Tanakh, ada ratusan ribu persetujuan antara ayat satu dan yang lain. Walaupun Tanakh ditulis selama 1,000 tahun, tidak ada wahyu yang merubah atau mengoreksi dari wahyu yang sebelumnya. “Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau” (Kitab Mazmur 119:91).

Gambaran Kaitan Pasal-Pasal Kitab Kejadian dengan Ucapan Semua Nabi Yahudi

gambaran-persetujuan-kitab-kejadian-dengan-tanakh

Di sebelah kiri, “Gen” adalah singkatan untuk “Kitab Kejadian,” ditulis Musa. Di sebelah kanan, “OT” adalah singkatan untuk semua buku dalam Tanakh. Setiap garis hijau adalah persetujuan atau kutipan dari ayat Kejadian yang dirujuk tulisan nabi yang lain.

Agama Kristen – Perjanjian Baru

Kitab Suci Kristen disebut  Perjanjian Baru. Diwahyukan selama 50 tahun kepada sembilan rasul keturunan Yahudi. Nabi Kristen memandang Tanakh sebagai firman Allah yang tidak dapat dirubah. Mereka juga tetap melanjutkan tradisi Yahudi tentang wahyu Allah.

Isa Al-Masih sendiri sering mengutip tulisan dari Tanakh. Dia berkata, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).

Kumpulan Perjanjian Baru dengan kutipan-kutipan dari Tanakh menjadi Buku Allah bagi umat Kristen.

Kaitan Para Rasul Perjanjian Baru dengan Isi Tanakh Yahudi

kaitan-kitab-kisah-para-rasul-dengan-tanakh

“Gen” adalah Kejadian. Di sebelah kanan, “NT” adalah singkatan untuk Perjanjian Baru. Setiap garis hijau adalah persetujuan atau kutipan dari Nabi Musa yang dirujuk nabi-nabi Kristen.

Setujukah Al-Quran dengan Tulisan Para Nabi Sebelumnya?

Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah? Al-Quran seringkali merujuk nabi-nabi Yahudi dan Kristen, terutama Nabi Abraham dan Kalimat Allah, Al-Masih. Setidaknya ada kira-kira lima puluh cerita dari Tanakh dan Perjanjian Baru / Injil yang dirujuk. Bahkan salah satu ayat Al-Quran mengatakan  “Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).

Namun, ada perbedaan antara Muhammad dan nabi-nabi yang sebelumnya. Muhammad tidak mengutip Tanakh atau Perjanjian Baru secara teliti. Justru apa yang diceritakan dalam Al-Quran berbeda dibandingkan Taurat dan Injil.  Sungguh membingungkan, bukan? Bagaimana mungkin umat Nasrani akan menerima Al-Quran sebagai Firman Allah, sementara Al-Quran berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya?

Berita Utama dalam Kitab Allah

Artikel ini membahas kejernihan wahyu Allah. Namun demikian, janganlah kita melupakan berita utama yang termuat dalam kitab-kitab ini. Yaitu, Isa Al-Masih datang ke dunia sebagai “rahmat dari Allah”! (Qs 19:21). Tanakh mencatat “segala kejahatan kita ditimpakan kepada Dia” (Kitab Nabi, Yesaya 53:6). Injil dengan jelas menekankan “Isa menanggung dosa kita dan menjadi Juruselamat Dunia” (Injil, 1 Petrus 2:24, 3:18).  Saudara diundang menerima keselamatan yang disediakan-Nya.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Wajarkah bila firman Allah mengoreksi firman Allah? Berikanlah alasan Saudara!
  2. Dapatkah manusia merubah firman Allah yang datangnya dari Allah sendiri? Apa alasan   Saudara?
  3. Berita Al-Quran bertentangan dengan Kitab Allah sebelumnya. Kalau Al-Quran bertentangan dengan Kitab Allah, masihkah disebut Al-Quran sebagai firman Allah? Jelaskanlah jawaban saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
  2. Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran Yang Terpelihara?
  3. Muslim: Al-Quran Masih Murni! Benarkah Demikian?
  4. Orang Islam Dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah!
  5. Haruskah Muslim Percaya Alkitab Kristen?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Nasrani Terhadap Al-Quran

Reader Interactions

Comments

  1. Abdul Somad mengatakan

    27 Juli 2018 pada 6:00 pm

    ~
    Ridho,

    Rupanya anda tidak membaca komen saya sebelumnya sehingga anda bertanya lagi “anda saat ini tidak punya bukti kalau “kitab” anda merupakan firman Allah swt, ” atau anda tidak paham maksud tulisan saya ini: “sebab satu-satunya rasul/nabi Allah SWT –tuhan negeri Mekah itu–adalah Muhammad. ”

    Saya malah menolak keras jika ada muslim mengatakan Alkitab adalah firman Allah SWT. Allah SWT bukan tuhan yang nyata tetapi tuhan konsep karangan bangsa Arab Quraisy. Saya pun sudah menunjukkan Mazmur 147:19-20 bahwa Allah Israel tidak berfirman kepada bangsa lain apa lagi Muhammad. Mengapa anda tidak bisa memahaminya? Sesulit itukah pemahaman datang pada anda? Atau tidak mau tahu?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      31 Juli 2018 pada 10:07 am

      ~
      Saudara Abdul,

      Membaca Alkitab dan Al-Quran secara menyeluruh akan menolong kita mengetahui Allah Alkitab dan Allah Al-Quran secara jelas. Allah Alkitab tidak pernah berfirman dalam Al-Quran. Demikian juga Allah Al-Quran tidak berfirman dalam Alkitab. Itu sebabnya, Al-Quran diragukan sebagai firman Allah, karena kita tidak menemukan jejak Allah SWT dalam Al-Quran.
      ~
      Solihin

  2. Ridho mengatakan

    27 Juli 2018 pada 9:21 pm

    ~
    To: Abdu Somad,

    1. Orang kafir yang diperangi jika menyerang kaum Muslim.
    2. Jika bisa berbuat adil boleh menikahi wanita maksimal empat, jika tidak bisa adil cukup satu saja.
    3. Islam melarang perbudakan dan setiap Muslim yang mampu wajib memerdekakan budak.
    4. Mengambil barang yang bukan haknya haram hukumnya, jika dilakukan (pencurian) hukumnya potong tangan. Dunia ini tidak kacau jika mengamalkan Islam dengan baik.

    Tentang hafal Al-Qur’an lebih baik dari pada tidak, karena bisa menjaga keaslian kitab, tidak seperti injil, umatnya tidak hafal bagaimana menjaga keasliannya?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      31 Juli 2018 pada 10:07 am

      ~
      Saudara Ridho,

      Menyatakan bahwa menghafal lebih baik daripada tidak mendorong kami mengajukan pertanyaan sebelumnya yang belum dijawab hingga kini. Kami mengulang kembali pertanyaan sebelumnya.

      Mengapa Allah SWT bergantung pada penghafal Al-Quran? Bukankah ini menjadikan Allah SWT tidak konsisten dengan perkataannya di surah Al Ikhlas? Apakah wahyu Allah ditentukan oleh orang yang hafal isi kitab? Mengapa? Apa kaitan antara Al-Quran dengan ketiga kitab sebelumnya? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  3. Abdul Somad mengatakan

    30 Juli 2018 pada 7:03 pm

    ~
    Ridho.

    Hubungan poin 1,2, 3 dan 4 dengan apa yang anda katakan, saya tidak punya bukti Alkitab bukan firman Allah itu apa? Sudahkah anda tanggapi komentar saya di atas anda itu? Mengapa belum?

    1. Kalau demikian, mengapa Muhammad memerangi Persia yang tidak memerangi Islam?
    2. Quran berpesan kalau kamu “takut” tidak berbuat adil. Tapi kalau kamu “berani” tidak adil? Bagaimana? Ya, lanjut, hajar. Ya, bukan? Perbuatan lebih nyaring dari sekedar klaim.
    3. Kalau demikian, mengapa Muhammad sampai matinya tetap memperbudak Bilal?
    4. Kalau demikian mengapa Quran menyatakan harta rampasan halal lagi baik?
    5. Kalau demikan mengapa Al-Quran saling kontradiksi dengan dirinya sendiri?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Agustus 2018 pada 9:44 pm

      ~
      Saudara Abdul,

      Saudara memberikan beberapa pertanyaan yang perlu disimak sungguh-sungguh agar setiap orang di forum ini mendapatkan pencerahan. Sebab mencari kebenaran dengan menggunakan akal budi yang diberikan Allah amat penting untuk memperoleh kebenaran sesungguhnya. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  4. Tengku Fahri mengatakan

    30 Juli 2018 pada 10:13 pm

    ~
    Bagi umat Islam, Al-Qur’an adalah murni wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw, sedangkan kitab Injil sangat diragukan kemurniannya karena isinya banyak yang kontradiksi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Agustus 2018 pada 9:44 pm

      ~
      Saudara Tengku,

      Kami menghargai klaim yang disampaikan saudara. Tetapi hal itu perlu dibuktikan sehingga ini bukan sekedar klaim atau asumsi belaka. Bila Al-Quran adalah murni wahyu Allah, mengapa Al-Quran tidak memiliki kaitan dengan kitab-kitab sebelumnya? Sebaliknya, Muslim menuduh bahwa kitab-kitab sebelumnya telah dipalsukan? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  5. Tengku Fahri mengatakan

    3 Agustus 2018 pada 9:37 pm

    ~
    Kaitan apa maksud anda? Teks atau kisahnya?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Agustus 2018 pada 5:41 pm

      ~
      Saudara Tengku,

      Kami menyampaikan demikian karena tidak menemukan kaitan antara Injil dan Al-Quran berkenaan dengan keselamatan dalam Isa Al-Masih. Bukan tentang teks atau kisah. Sebab kisah dalam Al-Quran banyak yang tidak sesuai dengan Taurat dan kitab para nabi.

      Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mengapa Al-Quran tidak memiliki kaitan dengan kitab-kitab sebelumnya? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  6. Jesus Park mengatakan

    4 Agustus 2018 pada 12:03 am

    ~
    Saudara Ridho,

    Saya setuju Alkitab bukan firman allah swt. Tetapi Alkitab terjaga asli hingga sekarang dan yang menjaganya Isa sendiri (Injil, Rasul Matius 24:35). Sebenarnya sangat mudah membedakan mana firman Allah dan mana yang bukan. Contohnya moral : Isa mengajarkan kesetiaan pernikahan (Injil, Rasul Markus 10:7-9), allah Al-Quran mengajarkan perzinahan legal, jika tidak bisa adil maka budak diperbolehkan (Qs 4:3). Muhammad juga wajib dipotong tangannya karena (Qs 59:7).

    Saudara mengatakan “bukan soal bukti tetapi keyakinan”, tetapi saudara berbicara soal logika. Bukankah bertentangan. Bukti itu membuktikan logika, sedangkan keyakinan tidak perlu bukti yang dipakai berlogika.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Agustus 2018 pada 3:11 pm

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Allah memberikan manusia akal untuk bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Namun seringkali manusia lebih menjalankan apa yang dirasakannya. Suatu hal dianggap kebenaran karena dirasa benar, sehingga ia meyakininya sebagai kebenaran.

      Karena itu dalam diskusi ini kita diajak untuk memikirkan dan merenungkan apakah yang selama ini kita anggap dan kita rasa benar adalah memang Kebenaran?

      Pastinya semua yang berasal dari Allah adalah Kasih. Sebab Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Bila ada ajaran yang bertentangan dengan Kasih, itu bukan berasal dari Allah
      ~
      Noni

  7. Ridho mengatakan

    6 Agustus 2018 pada 1:09 pm

    ~
    To: Staff,
    Hanya anda saja yang berkesimpulan seperti itu. Allah swt maha kuasa. Dia akan “menggerakkan” hati hambanya untuk menjaga risalahnya. Dengan kata lain jika orang beriman dan bertaqwa pasti otomatis akan menjaga dan memperjuangkan agama dan keyakinannya termasuk isi kitabnya dengan cara menghafalnya, memahami dan mengamalkannya.

    Al-Qur’an dan kitab sebelumnya adalah kitabullah dan hanya Al-Qur’an yang terjamin tidak bisa diintervensi manusia dan ketika ada Al-Qur’an maka semua pengikut Alkitab sebelumnya harus beriman kepada Al-Qur’an dan mengamalkan syariatnya.

    To: Abdul Somad,
    Sahabat nabi Abu Bakar ra membeli dan membebaskan bilal dari perbudakan karena Islam melarang perbudakan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Agustus 2018 pada 5:42 pm

      ~
      Saudara Ridho,

      Kami menghargai klaim saudara. Tetapi kami belum menemukan jawaban saudara dari pertanyaan kami. Kami mengulang kembali pertanyaannya.

      Mengapa Allah SWT bergantung pada penghafal Al-Quran? Bukankah ini menjadikan Allah SWT tidak konsisten dengan perkataannya di surah Al Ikhlas? Apakah wahyu Allah ditentukan oleh orang yang hafal isi kitab? Mengapa? Apa kaitan antara Al-Quran dengan ketiga kitab sebelumnya? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  8. Tengku Fahri mengatakan

    17 Agustus 2018 pada 1:18 am

    ~
    Mengapa sangat susah mengirim komentar di sini? Tidak seperti kemarin-kemarin. Laporan komentar terkirim pun tak muncul. Nama dan emailpun tidak tersimpan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Agustus 2018 pada 5:42 pm

      ~
      Saudara Tengku,

      Kami tidak tahu apa yang menjadi kendala sehingga saudara mengalami kesulitan memasukkan komentar. Barangkali saudara dapat menjelaskan apa tampilan yang muncul di layar saat saudara membuka situs kami. Apakah ada warning saat saudara membuka situs ini? Mohon informasikan kepada kami. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  9. Abdul Somad mengatakan

    20 Agustus 2018 pada 7:04 pm

    ~
    Ridho: “Sahabat nabi Abu Bakar ra membeli dan membebaskan bilal dari perbudakan karena Islam melarang perbudakan.”

    Lalu nabi anda membeli Bilal untuk dijadikan budak sampai nabi anda wafat. Siapa yang jadi rujukan anda, Muhammad atau Abu Bakar? Islam melarang perbudakan? Ayat Al Quran ini sebaliknya mengukuhkan perbudakan. Perhatiakan baik-baik, buka mata hatimu.

    “…maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki…” (An Nisa :3). Budak-budak yang kamu miliki. Jika Islam melarang perbudakan, mengapa pula Allah SWT memerintahkan mengawini budak yang dimiliki bila takut mempoligami wanita merdeka?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Agustus 2018 pada 9:47 pm

      ~
      Saudara Abdul,

      Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Firman Allah tidak mungkin memerintahkan manusia untuk berbuat yang merugikan manusia lain. Karena itu, kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis terhadap Al-Quran. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  10. Puspa mengatakan

    10 Desember 2018 pada 10:57 am

    ~
    Shalom,

    Hai kakak-kakak staff page Isa dan Islam, saya seorang Muslim, namun saya percaya akan Isa Al-Masih. Pada Yesaya 40:8, Matius 5:18, 24:35, Allah telah menyatakan bahwa firman-Nya tetap untuk selama-lamanya (kekal) maka, mengapa harus meragukan Alkitab? Apakah firman Tuhan perlu disempurnakan lagi? Tidak mungkin Allah memberikan firmannya yang tidak sempurna kan?

    Maaf kak, saya jadi ingin bertanya, apakah kedatangan nabi Muhammad ke dunia telah dinubuatkan dalam Alkitab? Lalu mengapa Tuhan memberikan wahyu-Nya pada ia yang tidak bisa membaca ataupun menulis? Apakah benar Allah sendiri yang mengirim Malaikat Jibril untuk menyampaikan Wahyu-Nya pada Nabi Muhammad?

    Terima kasih
    Tuhan Memberkati

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Desember 2018 pada 11:01 am

      ~
      Saudara Puspa,

      Salam kenal dari kami. Kami senang membaca tulisan saudara di atas. Kami pun senang dengan pertanyaan yang diajukan. Memang ada usaha untuk mencari nubuat-nubuat mengenai kedatangan nabi Islam (Nabi Muhammad). Namun, Allah tidak pernah menubuatkan Muhammad dalam Alkitab. Lalu, pertanyaan yang muncul kemudian adalah benarkah Allah memberikan wahyu-Nya kepada Muhammad?

      Tentu hal ini yang perlu ditelusuri. Bagaimana cara kita mengetahuinya? Salah satu cara adalah menyelidiki Al-Quran dengan menemukan apakah Allah pernah menjumpai dan berbicara langsung dengan Muhammad. Jika kita tidak menemukan hal itu dalam Al-Quran, maka kita perlu meninjau kembali keyakinan bahwa Allah memberikan wahyu-Nya kepada Muhammad. Silakan kita melanjutkan diskusi ini di link berikut: https://www.isadanislam.org/al-quran/mengapa-al-quran-diragukan-sebagai-firman-allah/ atau mengemail kami di: [email protected] Terima kasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 51 52 53 54 55 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
  • 5 Alasan Umat Nasrani Menolak Al-Quran Sebagai Wahyu Allah
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?
  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • Kekekalan Al-Quran Meneguhkan Ajaran Allah Tritunggal

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami